♪ ♬ 10 ♬ ♪

4.8K 498 42
                                    

Alfi tetap menolak keras pada Dini juga Rivki yang mau melaporkan kasus dengan Teguh ini ke polisi. Semuanya sudah keterlaluan. Bahkan mereka yakin, kalau waktu itu Alfi tidak nekat turun dari mobil, Alfi sudah habis di tangan teguh.

Memar di wajah Alfi perlahan menghilang, hanya tinggal bekas samar-samar. Obat yang Aga belikan waktu itu benar-benar manjur. Tiap pagi Alfi ikut berangkat dengan Rivki, pulangnya ia menggunakan ojek online, atau kadang nebeng dengan seniornya, itu pun kalau mereka bawa mobil. Kalau bawa motor, ya Alfi tetap pulang sendiri.

Memang masih bahaya membiarkan Alfi pulang sendiri menggunakan kendaraan umum, tapi sejauh ini Teguh seperti menghilang, tidak ada kabar sama sekali. Alfi cukup tenang dengan kenyataan ini, meski masih ada juga rasa was-wasnya. Teguh bisa sewaktu-waktu muncul dan mungkin akan lebih parah dari sebelumnya. Jadi akhirnya, tiap saat Alfi mau pulang, ia selalu kirim lokasi, agar bisa dipantau oleh Dini. Berlebihan? Biar saja, yang penting aman.

Di lift, menuju ruang meeting, Alfi hanya menggelendot pada Dany sambil tidak berhenti menguap. Belakangan ia kurang tidur karena terlalu semangat mengerjakan projek game yang disponsori langsung oleh perusahaan game dari Jepang. Bukan hanya Alfi yang jadi semangat, semua senior bahkan para animator pembantu juga jadi semangat, dan bangga.

Matanya terus tertuju pada layar handphone, ibu jarinya juga lihai menari-nari di atasnya. Alfi sibuk memainkan game milik Aga yang baru bisa release secara resmi minggu lalu. Hanya game simulasi, tapi melihat dari seberapa banyak yang mengunggahnya, game simulasi hasil projek individu Aga ini bisa dibilang berhasil. Dany yang jadi tempat sandaran Alfi malah jadi ikut menonton, memperhatikan Alfi membuat karakter di gamennya jadi perempuan, dengan rok dan rambut panjang.

Pintu lift terbuka, Surya masuk hanya sendiri. Aga dan Eldy lekas bergeser, berbeda dengan Alfi, ia justru harus ditarik Dany dulu baru bergeser, saking seriusnya main game.

“Kok sendirian Bos? Pak Evan gak ikut?” tanya Eldy, memecah keheningan di dalam lift.

“Nggak, nganter Andre ke bandara.”

“Lah? Emang Kak Andre dateng? Dari kapan?” Dany yang seketika antusias buat Alfi hampir terjatuh, karena Dany bergerak tiba-tiba dan Alfi sedang bersandar padanya.

Mau tidak mau, Alfi juga jadi harus menegakan cara berdirinya. Matanya masih fokus ke layar handphone, tapi kupingnya terus mendengar percakapan antara rekan dan bosnya.

“Kok tumben Kak Andre balik kesini, gak pake mampir dulu? Biasanya mampir.”

“Dia juga katanya disini ada kerjaan, jadi gak sempet mampir ke studio. Balik ke sananya juga mendadak, baru semalem pesen tiket, pagi ini berangkat.” Jelas Surya.

“Sayang banget, padahal kalo sempet ketemu kita bisa makan-makan dulu ya.”

“Mas Eldy cuma mikirn makan-makannya aja?”

“Gue gak mau muna Ga, kalo makan-makan sama Kak Andre tuh selalu di restoran yang makanannya enak-enak. Beda sama Bos, apalagi Pak Evan.”

Surya cuma memutar mata sambil mengembangkan senyum seringai, Aga dan Dany malah tertawa-tawa, melihat betapa bangga dan tak berdosannya Eldy bicara soal atasannya di depan orangnya langsung.

Akhirnya, meeting kali itu berlangsung tanpa Evan. Meeting bisa dibilang berjalan lancar, Dany dan Aga juga bisa menjelaskan progres kerja mereka dengan leluasa. Kadang Surya dan Eldy ikut menimpali, kalau Alfi, ia harus berjuang mati-matian menahan kantuk. Bahkan Eldy harus menyikunya sesekali untuk menyadarkan Alfi. Si bungsu ini benar-benar butuh tidur nampaknya.

Sekitar tengah hari, meeting baru selesai. Ridwan selaku perwakilan dari sponsor mengatakan kalau progres kerja mereka cepat dan bagus. Jelas hal ini buat Surya dan semua animatornya merasa senang sekaligus bangga. Tapi tetap mereka tidak boleh terlena begitu saja sekali dipuji. Ronde-ronde selanjutnya mungkin akan lebih berat, terlebih mOla Game Studio bukanlah studio game yang besar. Bisa disponsori langsung oleh salah satu studio game di Jepang saja terasa seperti mimpi.

Our Secret Way (BL 18+) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang