♪ ♬ 19 ♬ ♪

4.7K 418 18
                                    

Lima menit setelah tiba di bandara, hujan turun dengan sangat lebat. Alfi dan Aga hanya diam menunggu driver yang sudah disewa Surya untuk menjemput mereka. Katanya sudah hampir sampai, tapi terjebak macet karena hujan lebat yang tiba-tiba.

Jujur, keduanya sudah sangat lelah, ingin segera sampai di kasur, tidur. Badan rasanya sakit karena terlalu lama duduk di pesawat. Perjalanan pulang, kadang memang terasa lebih menyakitkan. Ya karena harus menyudahi jalan-jalan juga semangat yang tersisa hanya tinggal lelahnya saja. Jepang bagi Alfi dan Aga itu sangat luar biasa. Seminar yang diadakan Ridwan juga sama luar biasanya, mereka mendapat banyak ilmu, sangat banyak malah. Tapi ya sayang, hujan kini benar-benar melunturkan semangat keduanya.

Waktu sampai di studio, matahari sudah sepenuhnya tenggelam.  Studio sepi, bahkan semua animator juga sudah pulang. Sebenarnya ada salah komunikasi. Surya meminta driver yang ia sewa ini langsung mengantar Alfi dan Aga langsung ke kosan mereka masing-masing, tapi supir yang kemarin Surya pilih tidak bisa bertugas, digantikan temannya. Salahnya, tidak ada konfirmasi lebih lanjut, jadi yang supirnya tau ini, kalau pegawai mOla yaa diantarnya ke studio.

“Mas Aga duluan aja, aku udah pesen taksi online kok.”

“Bener? Bayu bisa sekalian nganter lo dulu kok fi.”

“Nggak usah Mas, ini udah tinggal dikit lagi kok sampe. Mas Aga duluan aja. Capek kan?”

Aga diam dulu sejenak, meandangi Alfi yang memasang senyum lebar. “Ya udah. Kalo ada apa-apa, atau udah sampe kosan, langsung kabarin ya.”

“Iiiih. Aku bukan anak TK. Udah sana. Kasian tuh Mas Bayu nungguin Mas Aga. Cepet-cepet.” Alfi malah makin mendorong-dorong Aga, yang mau tidak mau akhirnya Aga menurut juga. Pulang lebih dulu meninggalkan Alfi.

Senyum Alfi masih tertahan, sampai mobil yang dikendarai Bayu benar-benar hilang dari pandangannya. Senyumnya yang semula cerah, ikut menghilang bersama hujan yang semakin deras. Alfi tau ia tidak sendiri di studio, masih ada bebera orang di dalam, termasuk OB yang biasanya menemani Alfi menunggu ojek online. Tapi hujan lebat ini benar-benar merampas semua semangat Alfi, disisakan hanya tinggal lelah dan bad moodnya saja.

Dear?”

“Aku udah di lampu merah, tunggu ya.”

“Umm..” bibirnya makin mengerucut, teleponnya dimatikan. Sungguh Alfi lelah, ingin tiduran, tapi lebih ingin cepat-cepat bertemu Evn kerena kemarin lusa belum puas.

Alfi merasa beruntung punya kekasih yang tanggapnya seperti Evan. Waktu Alfi memberi laporan kalau tiba-tiba hujan tadi, Evan sebenarnya sudah menawarkan diri untuk menjemput Alfi, tapi Surya sudah menyewa driver. Waktu Alfi mengatakan soal kesalahpahaman si driver tadi, Evan langsung bergegas menjemput Alfi ke studio. Sebenarnya ada sedikit salah Alfi dan Aga juga yang tidak mengatakan ulang pada driver untuk mengantar mereka ke kosan masing-masing. Begitu mobilnya sampai, Aga dan Alfi langsung masuk dan hanya sekadar konfirmasi kalau penjeputan ini atas nama Surya, setelahnya mereka tidur, baru terbangun karena mendengar klakson kencang di tengah macet lampu merah. Di sana mereka sadar kalau mereka akan diantar ke studio, bukan ke kosan mereka.

Tapi memang sesuai seperti apa yang dikatakan Evan, dalam sekejap mata sudah ada di parkiran. Alfi cepat-cepat membawa tasnya masuk, Evan sama sekali tidak turun untuk membantu. Bahkan Alfi juga tidak pamit pada OB yang tadi sempat menemaninya. Takutnya nanti malah ketahuan kalau Evan yang menjemput Alfi. Bisa gawat. Atau sebenarnya... ya aneh saja, masa atasan menjemput bawahan? Kalau pun Evan sengaja ingin melakukannya karena Alfi itu bagian dari Studio, harusnya ia melakukannya juga pada Aga. Tapi ini kan tidak.

Evan memberikan handuk kecil pada Alfi, juga sweater rajut yang sengaja ia bawa dari rumah tadi. Memang sengaja untuk Alfi, itu karena Alfi sempat mengadu kalau ia agak basah kena hujan. Mobilnya sudah kembali melenggang ke jalan besar, Alfi masih sibuk mengusap-usap rambutnya dengan handuk dari Evan. Matanya mengantuk, tapi masih bisa mengamati lekat-lekat mobil yang dibawa Evan ini.

Our Secret Way (BL 18+) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang