#69

147 17 0
                                        

Dervla menghela nafasnya dengan lega, saat ia tiba, di sebuah ruang bawah tanah. Segera ia memperhatikan ke sekitar, dan mencari sesuatu, yang memang sedang dicarinya.


Tak lama kemudian, bibirnya pun langsung terangkat, saat ia melihat, sebuah peti mati, yang berada tak jauh di depannya, "Itu pasti peti matinya" ucapnya, yang kemudian berjalan, menuju peti mati tersebut.


Setelah berada di dekat peti mati itu, ia pun langsung menghentikan langkahnya, dan melihat peti mati itu, yang tertutup dengan rapat.


"Semoga saja, tidak dikunci oleh Xandre" batinnya, sambil memperhatikan ke sekeliling, penutup peti mati tersebut. Dan kemudian, ia segera membuka, penutup peti mati itu, dengan hati-hati.


Namun tiba-tiba, kedua matanya langsung membulat, saat ia melihat, tengkoraknya Franc, yang berada di dalam sana. Melihat hal tersebut, tentu saja membuat Dervla, langsung tersenyum senang. Ya, saat ini Dervla memang sedang berada, di dalam ruang bawah tanah, yang berada di dalam kastilnya Franc.


"Franc, akhirnya aku menemukanmu juga" ucapnya, dengan disertai senyuman, yang terukir di wajahnya. Lalu ia pun terdiam sejenak, dan memperhatikan tengkoraknya Franc. 

Namun tiba-tiba, dahinya langsung mengerut, saat ia melihat, isi perutnya Franc, yang masih lengkap, dan tergantung pada tulang-belulangnya. Bahkan, jantungnya pun masih ada, dan menempel di sana, hanya saja menjadi kering, dan terdapat bekas luka tusukan.


Melihat hal tersebut, membuatnya menjadi bingung, dan segera berjongkok, di dekat peti mati itu. Lalu dengan hati-hati, ia meraih jantungnya Franc, dan memegangnya, "Jadi, inikah yang dimaksud, oleh Count Dracula?" ucapnya, sambil memperhatikan jantung itu.


"Vampir yang telah mati, bisa dihidupkan kembali, yaitu dengan cara, memberikan darah segar, pada jasadnya. Dan darah segar tersebut, akan mengalir ke seluruh tubuhnya, dan juga jantungnya, sehingga membuatnya bisa hidup kembali"


Dervla pun terdiam sejenak, saat ia mengingat, apa yang pernah Count Dracula katakan, saat ia, Franc dan Xandre, mendatangi puri tua, milik sang Raja Kegelapan itu.


Segera ia mengganggukkan kepalanya, dan menaikkan tangan baju, sebelah kirinya, "Aku akan mencoba, untuk menghidupkanmu kembali, Franc" batinnya, yang kemudian memejamkan kedua matanya, dan menggigit tangannya.


Darah segar pun langsung mengalir keluar, dari tangan sebelah kirinya, saat ia menggigitnya. Segera ia melepaskan gigitannya, dan mengarahkan tangannya, pada mulutnya Franc, yang telah menjadi tengkorak, sehingga membuat darahnya, langsung menetes ke mulutnya Franc.


"Semoga saja, ini bisa berhasil" ucapnya, yang terus meneteskan darahnya, pada tengkoraknya Franc.


Beberapa saat kemudian, darahnya Dervla sudah hampir memenuhi kepala tengkoraknya Franc, namun belum juga ada tanda-tanda, kalau Franc akan hidup kembali.


Melihat hal tersebut, membuat Dervla menjadi bingung, dan mengerutkan dahinya, "Kenapa belum hidup juga?" batinnya.


"Atau, kucoba teteskan saja, pada jantungnya?" ucapnya, sambil memalingkan pandangannya, dari tengkoraknya Franc. Dan kemudian, ia pun langsung mengarahkan tangan kirinya, tepat di atas jantungnya Franc, sehingga membuat darah tersebut, langsung menetes ke jantungnya Franc.


Perlahan, jantungnya Franc yang tadinya mengering pun mulai basah kembali, dan luka tusukannya, mulai hilang begitu saja 


Namun Dervla terus saja, mengarahkan tangan kirinya, pada jantungnya Franc. Dan semakin lama, jantungnya Franc mulai berdetak kembali, seperti memperlihatkan adanya, tanda-tanda kehidupan.


Melihat hal tersebut, membuat Dervla mulai menyunggingkan senyuman, "Sepertinya, aku membutuhkan lebih banyak darah lagi, agar mempercepat proses kehidupannya kembali" batinnya.


Dan kemudian, ia pun segera menghentikan aktifitasnya, dan bangkit dari posisinya, "Franc, kau tunggu di sini dulu. Aku berjanji, akan segera kembali" ujarnya, sambil menatap tengkoraknya Franc. Lalu ia segera beranjak pergi, dan meninggalkan tengkoraknya Franc, begitu saja.



10 menit kemudian. . .



Dervla kembali ke ruang bawah tanah, dengan membawa beberapa kantong darah, di dalam pelukannya.


"Untung saja, Franc masih menyimpan kantong-kantong darah ini, di dalam kulkas" ucapnya, sambil berdiri di dekat peti mati itu. Lalu ia menaruh beberapa kantong darah tersebut, di dekat kakinya, dan mengambil salah satunya. Kemudian, ia segera membukanya, dan meneteskannya di seluruh tengkoraknya Franc.


Tak lama kemudian, satu kantong darah, sudah habis ia teteskan, pada tengkoraknya Franc. Namun tetap saja, belum ada perubahan apapun. Hanya jantungnya Franc saja, yang mulai berdetak kembali secara normal.


Melihat hal tersebut, membuat Dervla menjadi bingung, dan mulai bertanya-tanya, pada dirinya sendiri, "Kenapa belum ada perubahan juga?" ucapnya, sambil memperhatikan tengkoraknya Franc.














To be continue. . .

Vampire vs Wolves [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang