1

1.2K 64 10
                                    

Tiara mengangguk anggukkan kepala mengikuti alunan musik, bukan alunan tapi dentuman. Ya, Tiara sedang berada disebuah klub malam.

"More??" ujar seorang bartender menggoyang goyangkan sebuah botol kaca berisi cairan kuning pucat.

Tiara mengangkat gelas mungil tersebut kedepan wajah tampan bartender "yes, please". ujarnya

"Aku selalu tau berapa toleran alkohol dalam tubuhmu" ujar barterder tersebut menuangkan cairan berwarna kuning pucat tersebut.
Tiara tersenyum tipis seraya menegak semua isi dalam gelas mungil yang baru saja diisi penuh oleh sang bartender.

Tiba-tiba kursi disebelah Tiara diduduki oleh seorang laki-laki tampan dengan kemeja yang sudah dilipat bagian lengannya. Tangan dan matanya fokus pada tab yang dipegangnya.

"One for him" Tiara memberi kode mata kepada bartender.

"No, thank you" ujar laki-laki itu tiba-tiba menoleh. Senyumnya pun terkembang mengeluarkan sebuah lesung pipi membuat senyumnya semakin menawan.

"Gimana kalau orange jus??" tawar laki-laki tersebut.

"Oh, boleh.. Bram, orange jus buat dia" ujar Tiara.

"Makasi" ujar laki-laki tersebut kembali tersenyum.

Tiara membalas senyum laki-laki itu, lalu melirik tab ditangannya "lagi ngerjain apaan?" ujar Tiara membuka pembicaraan.

"Ooh ini, lagi ngerjain design pesanan" ujar laki-laki tersebut mendekat, aroma musk dari tubuhnya semakin menyeruak diindra penciuman Tiara.

Tampak gambar sebuah kalung dengan liontin yang cantik, bermata saphire dibagian tengahnya dikelilingi berlian mungil. Tiba-tiba sebuah ide muncul dibenak Tiara "kenapa saphire nya ga ditaro agak dibawah, tapi tetap dibagian tengah?? Kayanya kalo ditengah kaya gini terlalu monoton ga sih?" ujar Tiara menurunkan gambar permata saphire ketempat yang ia maksud.

"Tuh keren kan?" ujar Tiara setelah melihat hasil ide dadakannya. Ia pun bingung sebenarnya kenapa bisa terpikirkan ide seperti itu?? Apa jangan-jangan ia memiliki bakat terpendam??.

Lagi-lagi laki-laki itu tersenyum manis "boleh juga sih ide kamu" ujarnya mengedit gambar didalam tabnya.

Tiara tersenyum bangga menimpali, seraya menegak minumannya yang kembali diisi oleh sang bartender.

"Kamu kayanya udah mabuk banget" ujar laki-laki tersebut saat melihat Tiara kembali menegak minuman yang entah gelas keberapa.

Tiara terkekeh pelan "Percaya ga?? Dalam keadaan mabuk kaya gini, aku masih bisa nyetir mobil dan tiba diapartement dengan selamat" ujar Tiara menyombong.

***

Tiara merenggangkan seluruh badannya, seraya membuka matanya secara pelan menyesuaikan cahaya matahari yang merebak kepupil matanya. Kepalanya terasa dihantam batu besar, sepertinya ia sangat banyak minum semalam.

Tangannya pun tergerak hendak menarik selimut yang membungkus tubuhnya, namun tiba-tiba gerakannya terhenti saat ia sadar kalau tidak ada sehelai benang pun yang menutup tubuhnya selain selimut berwarna putih gading yang sedang diremasnya erat. Bola matanya pun nyaris keluar saat ia meneliti ruang tidur yang tidak ia kenali. Ia berada disebuah kamar hotel!

"Astaga Tiara, kamu itu wanita 30 tahun bukan wanita 20 tahun yang labil. Bisa-bisanya mabuk, terus tidur sama laki-laki yang ga kamu kenal, bitch!" gumam Tiara gemas pada dirinya sendiri.

"Tunggu, kamu tidur sama siapa Tir??" gumamnya ulang seraya melihat pelan kesamping.

Bola mata Tiara kembali nyaris keluar saat melihat sosok tampan yang sedang nyenyak dalam tidurnya. Bahkan ketampanannya tidak berkurang sedikit pun meski sedang tertidur. Itu laki-laki yang ia traktir orange jus semalam!

Hold my handTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang