23

577 54 5
                                    

Tiara terbangun dari tidurnya mendengar gerasak-gerusuk dari luar kamarnya. Tingkat penasarannya menaik saat mendengar rintihan, ia pun berjalan pelan menuju pintu kamarnya dan membuka pintu kamarnya pelan-pelan.

"Aduh duh, hati-hati" ujar sebuah suara yang dikenal oleh Tiara.

Tiara pun tak sabar dan membuka pintu kamarnya lebar-lebar, tiga orang laki-laki langsung menoleh kearahnya. Tiara tidak mengenal satu laki-laki diantara mereka, tapi Tiara pernah melihat laki-laki itu ditoko Saga.

"Kak.." sapa Reza ramah.

Tiara menatap curiga pada ketiga laki-laki itu, ia pun melirik jam didinding yang menunjukan waktu pukul 00.30 WIB.

"Kalian ngapain?" tanya Tiara.

"Ini kak.." ujar Reza meringis.

Tiara pun mendekat kearah Reza dan Saga. Seketika bola mata Tiara membulat melihat lutut Saga yang membengkan dan lebam "astaga kamu kenapa Ga" ujar Tiara histeris.

"Sssttt, aku gapapa sayang" ujar Saga menaruh jari telunjuknya didepan bibir.

Tiara menoleh kearah Reza "dia kenapa?" tanya Tiara.

"Itu kak, cidera main futsal" ujar Reza kikuk.

Tiara berjongkok dihadapan Saga menatap ngeri lutut Saga yang membengkak "kamu kenapa bisa kaya gini sih Ga, astaga ada-ada aja" ujar Tiara.

"Sakit ga?" ujar Tiara mengelus lutut bengkak Saga secara pelan.

"Sakit banget Yang.." ujar Saga merintih.

Reza dan temannya seketika merinding mendengar nada manja dari mulut atasannya "dih bang, tadi ga kaya gitu dah. Katanya ga sakit" ujar Reza.

Saga menatap tajam kearah Reza "pulang sana kalian" ujar Saga.

"Ihh.. Kamu ga boleh gitu, udah dianterin pulang juga sama mereka" timpal Tiara.

"Kalian mau makan dulu ga?" tawar Tiara pada Reza dan laki-laki satunya.

Reza menyengir lebar "kak Tiara bikin lauk apa?" ujar Reza mengusap tengkuknya.

"Apa sih Ja? Nanya-nanyain lauk bini gue. Udah sana pulang" ujar Saga sebal.

"Orang gue ditawarin" balas Reza acuh.

"Udah jangan dengerin Saga, ayo makan ada ayam balado sama sayur capcay maghrib tadi aku bikin" ujar Tiara berjalan kearah dapur.

"Ayo sini" ujar Tiara memanggil dua karyawan Saga.

Reza menjulurkan lidahnya pada Saga mengolokan atasannya tersebut.

***

Tiara menyuap serealnya seraya menatap Saga yang gelisah diduduknya. Tiara mengerutkan keningnya melihat tingkah Saga yang terlihat aneh pagi ini.

"Kamu kenapa?" tanya Tiara, ia sudah tidak tahan melihat Saga gelisah tidak menentu seperti itu.

Saga menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "Tiara.. Eee.." ujar Saga ragu-ragu mengeluarkan tiap kata.

Tiara menaruh sendoknya kedalam mangkuk sereal dan melipat tangannya didada "apa??" tanya Tiara.

"Itu---" ujar Saga menimang ucapannya.

Tiara semakin kesal dibuatnya "itu apa Ga?? Ngomong yang jelas" ujar Tiara kesal.

"Kamu, kalau aku tinggal ke luar kota beberapa hari gapapa??" tanya Saga hati-hati.

Tiara memutar bola matanya malas, ia kira Saga akan berkata apa. Ternyata laki-laki didepannya ini hanya meminta izin ke luar kota.

"Atau kamu ikut aja gimana?" tawar Saga yang mendapatkan pelototan dari Tiara.

Hold my handTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang