28

616 50 23
                                    

Tiara meringis saat menyusui anaknya, ia baru tau ternyata menyusui pertama kali senyeri dan sesakit ini.

Saga pun ikut meringis melihat Tiara, jauh sebelum Tiara melahirkan ia sudah banyak membaca artikel seputar ibu hamil, melahirkan sampai menyusui. Diartikel itu dia baca, umumnya setiap ibu muda menyusu'i pasti akan merasakan nyeri dan sakit pada putingnya. Bahkan ada sebagian ibu yang langsung meriang dibuatnya.

"Kalau kamu ga kuat, udahan aja. Biar aku bikinin susu dibotol aja buat dia" ujar Saga. Jujur saja, Saga tidak ingin lagi melihat Tiara kesakitan. Karna Tiara sudah banyak merasakan kesakitan dari menahan sakit kontraksi, menahan nyeri bekas jahitan dan sekarang sakit menyusui. Saga benar-benar tidak tega.

"Gapapa, udah ga sakit lagi kok. Dia juga lahap banget, kasian kalo mesti dilepas" ujar Tiara menatap wajah tampan sang anak.

Saga mendekat kearah Tiara "gimana kalau setelah pulang dari rumah sakit kita menikah" ujar Saga yang membuat Tiara menaikan salah satu alisnya.

"Kita nikah aja dulu, nanti resepsinya pas kamu udah kuat. Gimana?" sambung Saga.

Lagi-lagi Tiara hanya menatap Saga dengan alis terangkat.

Saga merasa kikuk ditatap seperti itu oleh Tiara, tangannya pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "e.. Aku pengen saat kita berdua, mau ngapa-ngapain udah ga jadi dosa tapi jadi pahala. Eehh bukan, maksud aku gini ya kaya sekarang aja, kamu nyusuin anak aku harus ditutup dulu. Kalau kamu udah sah jadi istri aku kan ga perlu ditutupin lagi" ujar Saga panjang.

"Tapi waktu bidan bolak-balik cek pembukaan aku, kamu liat kan?" tanya Tiara.

Saga menggerakan tangannya keudara "aku ga liat, maksud aku memang aku ada tapi aku ga ngeliat sampe kesitu-situ. Sumpah" ujar Saga mengangkat dua jarinya membentuk huruf V.

"Sebentar lagi kan kamu juga keluar dari rumah sakit, aku pengen tidur sekamar supaya nanti pas anak kita bangun kamu ga repot sendiri. Apalagi kamu kan belum kuat" sambung Saga.

"Gimana??" tanya Saga.

Tiara melebarkan senyumnya dan mengangguk "oke.." balas Tiara singkat tapi mampu membuat Saga melebarkan matanya.

"Beneran Tiara??" tanya Saga memastikan.

Tiara mengangguk mantap "iya Ga.." balas Tiara.

Saga menghela napas lega, ia kira akan sulit tadinya ternyata Tiara langsung menerima ajakannya untuk menikah.

"Makasi Tiara" ujar Saga berkaca-kaca.

"Kamu kenapa sih, belakangan ini cengeng banget" ujar Tiara yang dibalas kekehan oleh Saga.

Saga menarik kepala Tiara menyandarkannya didada bidangnya "aku terlalu cinta kayanya sama kamu" gumam Saga pelan.

***

Hari ini genap lima hari Tiara berada dirumah sakit, dan hari ini adalah hari dimana Tiara diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.

Saga sedang menyusun pakaian dan perlengkapan Tiara dan anaknya kedalam koper dibantu oleh Yunita. Sedangkan Tiara sedang menyusui anaknya.

Pintu kamar inap Tiara terbuka menampakan sosok Reza bersama kakek Sophian yang tersenyum lebar kearah Tiara. Beruntung sebelumnya Tiara menutup bagian payudaranya yang terbuka saat menyusui anaknya, jadi ia tidak perlu canggung atau kelabakan menutupi payudaranya saat ada tamu masuk.

"Kek.." sapa Tiara pada kakek Sophian yang tengah berjalan kearahnya.

"Maaf, kakek baru datang lagi sekarang" ujar kakek Sophian duduk disebelah Tiara.

Hold my handTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang