19

562 52 9
                                    

Jet pribadi yang ditumpangi Tiara dan Saga mendarat sempurna dibandara Halim perdana kusuma, Jakarta timur.

"Rasanya sayang banget, cuma setengah jam tapi ngabisin uang sampai puluhan bahkan mungkin sampai ratusan juta" ujar Tiara saat mereka telah dimobil.

Saga menoleh dan tersenyum lebar "kamu mau yang lama emangnya?" tanya Saga.

Tiara membuang wajahnya menatap jalanan menghiraukan ucapan Saga. Rasanya ia sudah lama sekali meninggalkan kota ini. Ia sedikit rindu sekali dengan udara Jakarta, meskipun dipenuhi oleh polusi.

"Nanti setelah kamu lahiran, kita jalan-jalan keluar negeri naik jet pribadi sama anak kita sekalian. Biar kamu ngerasain naik jet pribadi lebih lama." sambung Saga.

Seketika Tiara menoleh cepat kearah Saga "itu buang-buang uang" ujar Tiara.

"Kenapa buang-buang uang?? Bukannya kalau menyenangkan hati anak istri rejeki aku jadi tambah berlimpah??" balas Saga.

"you need to remember, I'm not your wife" ujar Tiara datar.

Saga terdiam, bagaimana mungkin ia melupakan hal ini. Tiara masih enggan menerimanya. Apa ia harus mencoba kembali?.

"Tiara, we need to talk" ujar Saga.

Tiara melirik kearah supir yang tengah mengemudi, Saga pun mengikuti arah pandangan Tiara.

"Aku mau istirahat" balas Tiara menutup matanya.

Saga hanya diam tak membalas, ia yakin Tiara bukan mengelak. Tapi karna dia tidak ingin pembicaraanya didengar oleh orang lain.

-

Tak lama, mobil yang membawa Saga dan Tiara berhenti didepan gedung apartement Saga.

"Tiara.." ujar Saga mengusap pucuk kepala Tiara pelan.

"Bangun hey, kita udah sampe" sambung Saga.

Tiara mengerutkan keningnya, membuka perlahan matanya. Ia pun menelisik tempat yang sedikit asing baginya. Ini bukan gedung apartementnya "kita dimana?" tanya Tiara.

"Didepan apartement aku, ayo keluar" ujar Saga.

Tiara membulatkan matanya, dan menahan tangan Saga "kenapa kita ke apartement kamu?" tanya Tiara.

"Kamu lupa?? We need to talk, ayo Reza sama Yogi udah diluar mau bawain barang-barang kamu" ujar Saga keluar dari mobil.

Tiara melihat keluar, tampak dua orang laki-laki yang mendekat kearah mobil.

"Ayoo.." ujar Saga membukakan pintu mobil untuk Tiara.

"Tolong bantu bawain ke unit gue ya" ujar Saga pada dua orang yang mendekat padanya, ia pun menarik tangan Tiara memasuki gedung apartement.

Tiara terpana melihat isi apartement mewah milik Saga. Apartement yang memiliki tiga kamar tersebut benar-benar jauh lebih luas dan mewah dari apartementnya dulu.

"Aya.." ujar suara serak yang membuat Tiara memutarkan badannya.

"Kakek??" balas Tiara dengan mata berkaca-kaca.

Kakek Sophian pun berjalan kearah Tiara dan memekuknya erat  "astaga Ya, kamu kemana aja?? Kakek rindu" ujar kakek Sophian serak.

Tiara pun membalas pelukan kakek Sophian tak kalah erat "Aya juga rindu" balas Tiara.

Kakek Sophian mengurai pelukan "dia sudah besar" ujar kakek Sophian menatap perut buncit Tiara.

Tangan Tiara mengusap perutnya "iya kek.." balas Tiara.

Hold my handTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang