8

701 64 18
                                    

Rangga menatap aneh pada Tiara yang baru saja kembali dari pantry.  Ini sudah ketiga kalinya Tiara bolak-balik pantry membawa satu gelas berisi es batu untuk ia kunyah. Ia sangat mengenal Tiara, Tiara tidak begitu suka minuman dikit apa lagi sampai mengunyah es batu.

"Tir.." ujar Rangga.

"Ha?? Ya pak?" jawab Tiara.

Rangga pun berjalan kearah Tiara, meraih gelas yang berisi es batu "kamu tumben mau ngunyah beginian?" tanya Rangga.

Tiara tersenyum kikuk, bukan hanya Rangga yang heran, ia pun juga heran sebenarnya. Karna ia sangat jarang, bahkan tidak pernah mengkonsumsi minuman dingin. Apalagi sampai menyungah es batu.

"E.. Lagi kepengen aja pak, panas banget diluar" ujar Tiara mencari alasan.

Rangga menoleh kejendela melihat cuaca diluar, sepertinya memang panas "tapi kan kamu didalem, pake ac. Apa ac nya kurang dingin?" tanya Rangga.

"Ha??? Ee mungkin pak" balas Tiara, ia tidak tau harus menjawab apa.

"Oke, nanti aku akan panggil tukang service ac" ujar Rangga.

Tiara tersenyum kikuk, ia harus siap-siap kedinginan setelah ini. Kebohongannya membuat dirinya terjebak.

"Nanti kita makan malem bareng sama yang lain, di sea food kesukaan kamu" ujar Rangga.

Tiara melebarkan matanya, sudah lama sekali rasanya ia tidak makan sea food. Selagi ditraktir kantor, ia akan makan banyak nanti disana.

-

Tiara menatap makanan didepannya tanpa berselera. Sup krim asparagus, lobster saus asam manis, cumi goreng tepung, udang saus padang, kepiting dan lain-lain tersaji hangat didepan matanya. Entah mengapa Tiara malah mual melihat hidangan lezat itu.

"Ayo mba Tiara, semuanya kesukaan mba Tiara nih" ujar Lia salah satu staf yang ikut makan malam bersama.

Tiara hanya mengangguk pelan, ia mengambil satu cumi tepung dan menuangkan sup krim asparagus kedalam nasinya. Tiara pun menyuapi makanan tersebut kemulutnya, baru sampai tenggotokan perutnya seolah menolak makan lezat kesukaannya itu. Cepat-cepat Tiara berlari menuju toilet, untuk memuntahkan makanan yang baru ia telan.

Lia dan Rika menyusul Tiara ketoilet "mba Tiara kenapa??" tanya Lia khawatir.

Tiara sedikit terkejut dengan kedatangan mereka, untung saja ia telah selesai "engga kok, gapapa. Yuk balik" ujar Tiara menarik Lia dan Rika keluar dari toilet.

"Tiara, kamu kenapa??" tanya Rangga saat Tiara kembali dari toilet.

"Makanannya ga enak?" tanya Rangga ulang.

Tiara menggeleng "engga, kayanya saya masuk angin pak" balas Tiara beralasan.

Rangga menatap Tiara khawatir, baru kali ini diliatnya Tiara seperti ini. Yang ia tau Tiara adalah seorang wanita tangguh dan kuat. Meski memiliki pekerjaan yang banyak dan menumpuk Tiara nyaris tidak pernah sakit.

"Ini gara-gara kamu ga berhenti nyemilin es batu kali Tir" ujar Rangga menerka-nerka.

Tiara mengangkat salah satu alisnya. Emang ngaruh?? Sebelumnya ia juga nyemilin es batu, tapi tidak sampai masuk angin.

"Iya kali tu mbak, mbak kan ga pernah minum air dingin. Eh ini malah nyemilin batu es. Ada-ada aja batu es dicemilin" timpal Rika.

Tiara hanya menyengir kuda menimpali "kayanya saya pulang duluan aja pak" Tiara meraih tasnya.

Rangga pun ikut meraih jasnya "ayo aku anterin" ujar Rangga meraih tangan Tiara.

Tanpa bisa Tiara tolak, mau tidak mau ia pulang bersama Rangga.

Hold my handTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang