5

690 52 5
                                    

Tiara merasa dirinya lebih segar setelah cuti selama seminggu, dan berlibur ke Maldives. Meski badannya sekarang pegal-pegal dan sedikit meriang, tapi pikiran dan hatinya merasa bahagia. Ia harus berterimakasi banyak kepada kakek Sophian yang telah memberikannya waktu cuti ditambah tiket liburan lengkap dengan penginapan. Tiara benar-benar tidak mengeluarkan uang sepersen pun.

"Udah kan, udah cukup santai-santainya. Sekarang kembali bekerja, kerjaan kamu numpuk banget" ujar Rangga saat masuk kedalam ruangan, membuat Tiara tersadar dari lamunannya.

Rangga meletakkan tumpukan berkas dimeja Tiara. Tiara sampai terbelalak dibuatnya. Sebanyak ini?? Bukankah Revi telah menghandle pekerjaannya??.

"Maaf pak, bukannya Revi sudah menghandle semua pak?" ujarTiara memberanikan diri untuk bertanya.

"Sekretaris aku itu kamu, bukan Revi. Selesaikan semuanya, aku tunggu diruangan aku hari ini juga" ujar Rangga meninggalkan Tiara.

Tiara menghela napas, ia pikir bisa sedikit bersantai setelah liburan karna ada Revi yang akan menghandle pekerjaannya. Ternyata, lelahnya akan bertambah karna tumpukan berkas yang harus dikerjakannya.

-

Tiara memutarkan kepalanya kekiri dan kekanan memastikan tidak ada yang memperhatikan dirinya. Sebuah mobil Range Rover Evoque berwarna hitam membunyikan klaksonnya, dan membuka jendela mobil. Tampak Saga yang sedang melebarkan senyumnya kearah Tiara.

Tidak mau memperlambat waktu, dengan cepat Tiara masuk kedalam mobil SUV tersebut.

Saga pun langsung memutar kemudi keluar dari pelataran kantor milik kakeknya.

Tiara menatap sebal kearah Saga yang tidak melunturkan senyumannya dari tadi. Ia juga sebal kepada dirinya sendiri, yang begitu takut dengan ancaman receh Saga. Sebenarnya Saga mengajaknya untuk makan siang, namun Tiara menolaknya. Tiara tidak ingin lagi berurusan dengan laki-laki ini. Namun Saga mengancamnya, akan menjemput Tiara keruangannya kalau Tiara tidak menerima ajakan makan siangnya. Tidak ingin memancing keributan, mau tidak mau Tiara menerima ajakan Saga. Menyebalkan!.

"Kamu mau makan apa siang ini?" tanya Saga tanpa menoleh.

"Terserah, pokoknya setelah makan anterin aku lagi balik ke kantor" ujar Tiara.

Saga terkekeh dan menoleh sekilas kearah Tiara "ga mungkin dong aku biarin kamu balik sendiri ke kantor" balas Saga.

Tiara hanya memutar bola matanya malas tanpa mau menimpali ucapan Saga.

Tak lama, mobil Saga berhenti disebuah restoran. Saga pun turun dari mobil, dan membukakan pintu mobil untuk Tiara.

"Ayoo.." ujar Saga memberikan tangannya kepada Tiara.

Tiara mengabaikan tangan Saga, dan turun dari mobil berjalan mendahului Saga.

Saga hanya tersenyum melihat tingkah Tiara, sepertinya akan sulit meluluhkan hati perempuan cantik itu. Pikirnya.

"Kamu mau pesen apa?" tanya Saga saat mereka telah duduk dibangku masing-masing.

"Menurut kamu apa sesuatu yang menyegarkan dimenu itu. Pesenin itu aja, aku lagi pengen yang seger-seger" balas Tiara acuh.

Saga mengangkat alisnya, dan memilihkan menu untuk Tiara yang menurutnya sesuai dengan keinginan Tiara.

"Kenapa setelah liburan kamu jadi lemes gitu?? Kamu juga kurang sehat kayanya. Liburannya ga happy?" tanya Saga setelah memesan menu makanan untuk mereka.

"Liat tuh kantung mata kamu" sambung Saga.

Tiara refleks menekan kantung matanya.

"Kamu liburan masih mikirin kerjaan yaa?" tanya Saga berulang.

Hold my handTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang