Chaeyeon terkejut dengan perkataan Mingyu barusan, dan langsung melihat ke arah Mingyu. "E-eum?" ucap Chaeyeon, karena takut salah dengar. "Apa tadi katamu?" ucap Chaeyeon memastikan perkataan Mingyu.
Mingyu otomatis langsung salah tingkah, "ah, bukan apa apa." ucap Mingyu sambil meminum kembali susu pisangnya.
Chaeyeon melihat Mingyu, lalu Chaeyeon melihat pipi Mingyu sedikit merona dan berwarna pink. "Mingyu, pipi mu merah. Kamu sakit?" Tanya Chaeyeon sambil menunjuk wajah Mingyu.
Maklum saja Chaeyeon tidak tau apa artinya jika seseorang sedang berdua dan pipinya merona. Karena selama ini, fokus Chaeyeon hanya bekerja dan belajar. Sudah dua itu saja.
Mingyu langsung menaruh susu pisang nya di samping tempat duduknya, dan langsung memegang kedua pipinya. "Merah? Bagian mana?" ucap Mingyu sambil dengan ekspresi yang terkejut pasti sekaligus malu.
Chaeyeon terkekeh pelan, "Mingyu, ekspresi mu, lucu." ucap Chaeyeon sambil tertawa pelan, dan menutup mulutnya saat ketawa.
Mingyu langsung menutup mukanya, lucu sekali.
Lalu, Mingyu membuka tangannya, dan bertanya kepada Chaeyeon. "Lo tau artinya kalo ada orang berdua terus salah satu pipinya jadi pink gitu?" Tanya Mingyu, dengan ekspetasi yang besar.
"Em... Karena sakit?" tanya Chaeyeon, sambil dengan pose yang sedang berpikir.
Mingyu menghela nafasnya, "udah nggak usah di pikirin, ntar juga tau artinya." ucap Mingyu.
Chaeyeon cuma mantuk-mantuk aja, lalu kembali meminum susu pisangnya. Tidak ada yang memulai percakapan, hening seketika. Lagi pula, Chaeyeon memang tidak pernah atau jarang memulai percakapan, dan di sekolah juga Chaeyeon nggak pernah di ajak interaksi atau di ajak berbicara. Jadi, diam diam an seperti ini, bukan lah sesuatu yang canggung bagi Chaeyeon.
"Nggak capek di bully terus, Chae?" tanya Mingyu sambil meminum susu pisangnya.
"Em, sebenernya siapa sih yang nggak capek di bully. Tapi, di situasi ini, aku lebih baik diam. Karna, ya kamu tau sendiri. Aku nggak punya temen." ucap Chaeyeon, ingin membuang cup susu pisang yang isinya sudah habis itu, "mau titip?" tanya Chaeyeon sambil menunjuk cup susu pisang yang sudah habis.
"Ya, boleh." ucap Mingyu, sambil memberikan cup itu kepada Chaeyeon.
Chaeyeon membuang sampah itu, tidak jauh. Benar-benar tidak jauh, hanya beberapa langkah saja. Chaeyeon kembali ke tempat duduknya.
"Jadi? Gimana, nggak ada perlawanan buat orang yang udah bully lo?" tanya Mingyu kembali membahas tentang pembullyan.
"Kayak yang aku bilang tadi, diam lebih baik. Nggak penting ber agumen dengan orang yang tidak memiliki ilmu." ucap Chaeyeon.
"Chae, gue bilangin ya," ucap Mingyu sambil memutar arahnya ke hadap Chaeyeon, "mending lo lawan aja." ucap Mingyu.
"Mingyu, kamu tau nggak mereka berapa orang?"
"Maybe, 10?" tebak Mingyu, sambil menaikkan bahunya.
Chaeyeon menghela napasnya, dan menutup matanya sebentar lalu menjawab. "Satu sekolah, ini satu sekolah." ucap Chaeyeon sambil menunjukkan angka satu.
Mingyu ikutan menghela napas juga, "ya, kalo satu sekolah. Kenapa nggak lapor kepala sekolah?" tanya Mingyu sambil melipat tangannya di dada.
Benar juga, selama ini Chaeyeon tidak pernah mengadu ke siapapun. Bahkan ke guru yang suka ke Chaeyeon. Maksudnya, suka yang murid fav gitu, bukan suka cinta-cintaan.
Chaeyeon bingung mau menjawab apa, pikirannya kosong sekarang.
Chaeyeon berdiri dari duduknya, Mingyu langsung bertanya kepada Mingyu. "Mau kemana, Chae?" tanya Mingyu sambil ikutan berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forfeit ➬ 97L ✓
Romance(END) "kamu tau? Kehilangan adalah kata yang paling aku benci," - Jung Chaeyeon -2020 ©zezeus ; 2020 ➬highest rank #1 jaeyeon #47 DIA #80 DIA #99 DIA #106 rasa #115 DIA #132 rasa copyright © zezeuss , 2020