Besok adalah hari dimana Jaehyun tanding basket melawan sekolah lain. Awalnya, Jaehyun ingin memberikan Chaeyeon tumpangan. Tapi, rupanya tidak bisa, karena Jaehyun harus berangkat lebih awal ke lokasi lomba.
Maka dari itu, Rose menawari Chaeyeon untuk bareng bersama ke lokasi lomba. Karena, Rose juga akan menjadi supporter sekolah nya. Rose ini rutin jadi supporter, beda sama Chaeyeon, yang baru kali ini karena ya Chaeyeon kan fokus kerja dan belajar, Chaeyeon saja tidak tahu bahwa ada kegiatan macam itu di sekolah nya.
Saat ini Chaeyeon sedang menunggu Jaehyun, sambil duduk di depan rumah nya. Karena Jaehyun pernah bilang, biar aman Chaeyeon nunggu Jaehyun aja dengan cara nunggu di depan rumah.
Jaehyun sudah di bawah, Chaeyeon yang mendengar langkah seseorang langsung menengok ke bawah. "Kamu di situ aja, aku ke bawah," teriak Chaeyeon dari atas gedung, lalu berlari menuruni tangga dengan kecepatan super.
"Pelan-pelan aja, nggak usah lari," ucap Jaehyun sambil menengok ke Chaeyeon yang sedang berjongkok sambil bernapas.
"Kasian kamu nunggu entar, hehe."
Jaehyun jalan duluan, di susul dengan Chaeyeon. "Pagi Jung Jaehyun," ucap Chaeyeon yang berada di samping Jaehyun, sambil memegang ransel nya dengan kedua tangan.
"Yoi pagi," ucap Jaehyun sambil melihat ke Chaeyeon. "Besok, lo bisa kan?" tanya Jaehyun.
Chaeyeon pura-pura berpikir.
"Kenapa? nggak bisa?" tanya Jaehyun duluan, karena Chaeyeon terlihat seperti orang yang sedang mempertimbangkan sesuatu.
"Em, kayak nya enggak sih, Jae. Kamu tau kan aku kerja," ucap Chaeyeon berbohong, sengaja karena tiba-tiba saja ingin memberi Jaehyun suprise. Chaeyeon pikir Jaehyun bakal sedih, ternyata...
ZONK!
"Oh, yaudah, kerja aja," ucap Jaehyun tetap santai seperti biasanya. Chaeyeon bingung, dan terkejut.
Tapi, aslinya Jaehyun sedih juga Chaeyeon nggak bisa lihat dia main basket. Jaehyun kan pingin ada penyemangat, meskipun ada supporter lain, tapi menurut Jaehyun itu bukan benar-benar penyelamat.
"Nggak sedih?" tanya Chaeyeon sambil memasuki mobil Jaehyun, dan menghadap Jaehyun.
"Enggak," ucap Jaehyun. Ok, sepertinya Jaehyun marah, badmood juga sepertinya. Chaeyeon lebih ingin menggoda Jaehyun lagi, Chaeyeon baru terpkirkan sesuatu.
"Yah, maaf ya, Jae. Lain kali aku jadi supporter deh, jangan marah dong," ucap Chaeyeon sambil menghadap ke arah Jaehyun dan bicara dengan nada yang dibuat-buat. Sambil mengedipkan matanya genit beberapa kali.
Jaehyun melihat aneh ke arah Chaeyeon.
Sambil memundurkan badan nya, "idih, siapa juga yang marah."
Jaehyun melajukan mobilnya, seperti biasa Chaeyeon mengoceh dan bercerita tentang banyak hal. Tapi, Jaehyun suka. Dari pada denger lagu sambil diem-diem an, mending denger ocehan Chaeyeon, lagian suara Chaeyeon juga buat kangen gitu.
.
"Gimana, Chae? Sama Jaehyun enak nggak?" ucap Mingyu yang duduk di seberang Chaeyeon, mereka sekarang sedang berada di perpustakaan, "atau lo...... Di kacangin Jaehyun ya?" lanjut Mingyu yang tak henti-henti nya berbicara di dalam perpustakaan.
Chaeyeon menghela napas.
Lalu, mengalihkan pandangan nya dari Buku Kedokteran, menjadi ke arah Mingyu. "Enggak, Mingyu. Jaehyun nggak ngacangin aku, dia pendengar yang baik," ucap Chaeyeon sambil membentuk tanda 'X' dengan tangan nya. "Lagian kamu takut banget sih," ucap Chaeyeon sambil lanjut membaca Buku kedokteran yang membuat semua orang bosan, tapi tidak dengan Chaeyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forfeit ➬ 97L ✓
Romance(END) "kamu tau? Kehilangan adalah kata yang paling aku benci," - Jung Chaeyeon -2020 ©zezeus ; 2020 ➬highest rank #1 jaeyeon #47 DIA #80 DIA #99 DIA #106 rasa #115 DIA #132 rasa copyright © zezeuss , 2020