Forfeit - 00

1.1K 87 9
                                    

**PASTI KETAGIHAN INI CERITA!!**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


**PASTI KETAGIHAN INI CERITA!!**

Forfeit - 00

"Paman, aku pulang duluan ya!" Ucap remaja perempuan itu sambil melambaikan tangan dan tersenyum ke rekan kerjanya, yang berumur paruh baya itu.

"hati-hati di jalan." Teriak paman itu.

"Siap paman!" Ucap Perempuan itu, sambil hormat. Lalu keluar supermarket tempat ia berkerja paruh waktu.

Gadis itu keluar dari supermarket itu, lalu mengambil sepedanya, dan mulai mengayuh sepedanya ke tempat kerja nya yang berikutnya.

Lelah, sebenarnya kerja paruh waktu selesai pulang sekolah. Apalagi, sehabis pulang sekolah harus pergi ke 3 tempat kerja, dengan jangka waktu yang sebentar.

Semua ini ia lakukan untuk menyambung hidupnya, kehidupan di Seoul sangat lah mahal dan keras. Apalagi, ia hidup seorang diri. Dan menghidupi dirinya sendiri ternyata sangat sulit.

Di perjalanan, wanita itu bersenandung sambil mengayuh sepedanya. Agar, perjalanan terasa dekat, dan capek nya bisa hilang.

Perkenalkan, wanita kuat itu bernama Jung Chaeyeon.

Sejak kehilangan orang tua nya saat masih SMP, ia menyambung hidup nya sendiri. Berkerja sampai malam, membuat dirinya sendiri lelah,dan kadang tidak sempat mengerjakan PR sangking lelahnya.

Apalagi, sekarang Chaeyeon sudah kelas 3 SMA, dan mau lanjut ke perguruan tinggi. Chaeyeon harus bisa membagi waktu belajar dan kerjanya, agar tidak berantakan. Chaeyeon berhasil mengejar beasiswa SMA, itu tanda nya ia juga harus bisa mengejar biaya siswa untuk perguruan tinggi.

Biaya perguruan tinggi di Seoul sangatlah mahal. Jika tidak dapat biaya siswa, tentu Chaeyeon akan bingung bagaimana caranya akan membayar Biaya yang tidak sedikit itu. Kadang saja, membiayai dirinya sendiri sangat sulit.

Setelah sampai di tempat kerja yang berikutnya, yaitu membagikan brosur produk susu pisang dan menggunakan kostum pisang yang sangat panas.

"Maaf, saya terlambat." Ucap Chaeyeon sambil membungkuk, keringatnya lumayan bercucuran karena mengayuh sepeda dari supermarket sampai ke toko susu pisang.

"Ah, tidak apa-apa. Cepat ambil kostum mu di tempat penyimpanan, dan kembali lah bekerja." Ucap pemilik toko susu pisang itu, yang sedang menghitung pemasukan dan pengeluaran toko.

Chaeyeon langsung bergegas pergi ke tempat penyimpanan, dan mengambil kostum pisang yang sudah menjadi pakaiannya sehari-hari.

Lalu, megambil setumpuk brosur tentang produk susu pisang, dan berjalan ke arah taman depan toko sambil membagikan produk itu.

"Ayo, silahkan di ambil. Tokonya dekat," ucap Chaeyeon sambil membagikan brosur itu.

Gerah sekali di dalam sini, tapi Chaeyeon terus bekerja. Sampai tidak ingat, bahwa tubuhnya juga butuh istirahat. Ia terus saja, membagikan brosur itu, sampai toko pisang itu menjadi sedikit ramai, akan pembeli.

Selesai membagikan brosur nya sampai habis, ia membersihkan meja pembeli agar menjadi bersih. Sesekali ia, mengelap keringatnya sendiri.

Setelah selesai mengerjakan pekerjaannya, ia bergegas pulang.

"Ibu, aku izin pulang dulu ya. Meja pembeli sudah aku bersihkan, dan kostumnya sudah aku simpan ke penyimpanan kembali." ucap Chaeyeon sambil meneteng tas sekolahnya,dan bersiap membuka pintu toko.

"Chaeyeon, bawa ini pulang ke rumah mu. Pasti kau kelelahan, karena bekerja seharian. Badanmu juga perlu istirahat, Chae." ujar pemilik toko itu, sambil memberikan 6 gelas susu pisang, yang sudah menjadi kemasan itu.

Chaeyeon menerima kemasan itu, sambil tersenyum. "Ah, terima kasih banyak, bu. Aku pulang duluan ya," ucap Chaeyeon sambil membuka pintu toko, dan keluar.

"Hati-hati di jalan, Chae. Jangan ngebut." ucap ibu pemilik toko susu pisang itu, sambil sedikit berteriak.

Chaeyeon hanya tersenyum, dan kembali mengambil sepedanya. Lalu, mengayuhnya ke rumahnya. Ah bukan, tepatnya rumah sewa nya.

Chaeyeon menyewa sebuah ruangan di gedung, yang lumayan kumuh. Karena,itu rumah sewa paling murah di Seoul. Meskipun bangunannya, kumuh, Chaeyeon mendekorasi sendiri ruangannya agar manjadi enak di pandang.

Setelah sampai di gedung itu, Chaeyeon turun dari sepedanya,dan mengunci roda sepedanya itu. Dengan tujuan, agar tidak ada yang berniat jahat dan mengambilnya. Ia, menaiki tangga, sampai ke lantai paling atas, karena kamar Chaeyeon ada di lantai paling atas.

Sampai di depan pintu, Chaeyeon membuka kunci pintu rumahnya. Dan, menguncinya kembali. Chaeyeon masuk ke dalam kamarnya, dan meletakkan tas sekolah nya ke atas meja belajar.

*Song recomendation!
Coba deh kalian setel BREATHE - LEE HI di menit ke 1:17*

Lalu, Chaeyeon merentangkan tubuhnya di atas tempat tidur yang tidak terlalu besar, dan berada di lantai itu. Ia menatap langit-langit kamarnya, yang ia bintang yang akan bersinar apa bila, di beri sedikit cahaya.

Ia melihat ke foto pigura kecil di atas meja kecil di sebelah tempat tidurnya, yang ia cetak beberapa tahun lalu. Foto itu adalah foto keluarganya, ia sangat merindukan keluarganya.

Chaeyeon duduk di lantai, sambil memeluk kedua kakinya, dan memandangi foto itu, sambil meneteskan air matanya.

"Aku merindukan kalian...." lirih Chaeyeon, dada nya sakit sekali. Terkadang Chaeyeon berpikir, kenapa Tuhan tidak sekalian mengambil nyawanya? Mengapa Tuhan mengambil nyawa ayah,ibu,dan adiknya tapi tidak dengannya? Mengapa Tuhan membuat Chaeyeon menjadi orang paling kesepian di dunia? Mengapa Tuhan membuat Chaeyeon hidup tanpa tempat untuk bersandar?

Memori bahagia bersama keluarganya, terus terulang di otaknya seperti kaset rusak.

Merindukan keluarganya, adalah hal terburuk yang selalu ia pikirkan. Kalian tau? Chaeyeon merasa ia tinggal di kota asing, kota orang lain. Padahal, Seoul adalah kota kelahirannya, dan kota dimana ia besarkan. Aneh bukan?

Setiap harinya gadis itu selalu kesepian, kerja setiap harinya.

Chaeyeon meletakkan pigura itu, dan beralih ke dapur, duduk di meja makan, dan meletakkan 6 gelas susu rasa pisang itu, lalu meminumnya lumayan cepat. "Ini harus di habisin cepet-cepet, kalo enggak bisa basi." ucap Chaeyeon kepada dirinya sendiri, lalu meminum dua gelas susu pisang ukuran mini tersebut.

Chaeyeon mengganti seragam sekolah yang di lapisi dengan hodie oversize itu, kalo enggak nanti bisa kotor. Soalnya, besok masih harus sekolah.

Setelah berganti baju, Chaeyeon berencana membuat ramen, stok ramen Chaeyeon sangat banyak. Entah apa yang terjadi pada ususnya, tapi tetangga Chaeyeon baik-baik, kadang mereka mengirimi Chaeyeon kimchi,tteokpoki dengan porsi 2 orang, dan telur.

Chaeyeon memasak ramen, sambil menunggu air menjadi sedikit panas. Chaeyeon membawa buku pelajarannya, dan mengerjakan PR nya. Terkadang ia menggigit bolpoin sambil berpikir. Sumpah, Chaeyeon cantik banget,cuma sayang gara-gara dia murid biaya siswa, jadi di gunjing sama orang se sekolah.

Setelah memasukkan bumbu, telur, dan ramen. Chaeyeon memakannya, sambil di selingi mengerjakan PR nya yang tidak sedikit itu. Karena sudah kelas 12, Chaeyeon harus lebih giat belajar, meskipun ia juga harus lebih giat bekerja.

Setelah semua pekerjaan sekolahnya selesai, ia beranjak tidur. Sebelum tidur, Chaeyeon memandangi foto keluarganya sambil tersenyum, seraya mengatakan.

"Selamat tidur ibu, ayah, dan Chaebi." ucap gadis malang itu, lalu masuk ke alam mimpinya.

Forfeit - 97L

sakit banget hatiku, bayangin Chaeyeon hidup gak ada keluarga, terus harus kerja sendirian. -zee

Forfeit ➬ 97L ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang