forfeit - 34

467 34 16
                                    

"Jadi lo sama Mingyu sekarang marahan kan?" tanya Jaehyun sambil menyetir mobil nya, dan sesekali melihat ke arah Chaeyeon. Saat ini Jaehyun akan mengantar Chaeyeon pulang kembali ke rumah nya. Karena tadi di rumah buyut Jaehyun lumayan lama.

Chaeyeon menautkan alisnya, bingung dengan perkataan Jaehyun. Kenapa di akhir kalimat ada kata 'kan'. "'Maksud kamu?" tanya Chaeyeon dengan nada santai, dan pura - pura tidak mengerti.

"Lo sama Mingyu, marahan? Tadi gue lihat Mingyu liat lo nggak enak banget, mau gue bales?" ucap Jaehyun santai, sambil menyetir mobil.

Chaeyeon terkejut, maksudnya di bales? "Di bales apa? Mingyu? Kenapa mau di bales? Jangan nggak usah, besok aku minta maaf, emang aku yang salah kok, Jey. Kamu nggak usah khawatir," jelas Chaeyeon.

"Oh, kalo gitu oke lah."

Selang beberapa lama, keduanya tidak ada yang membuka pembicaraan. Chaeyeon bermain HP, sedangkan Jaehyun menyetir sambil sesekali menoleh ke arah Chaeyeon. "Em, Chae," panggil Jaehyun.

"Ya, Jey?" saut Chaeyeon, tapi tidak mengalihkan pandangan dari HP nya.

"Lo besok naik bis mau? Gue ada urusan," ijin Jaehyun kepada Chaeyeon, sedangkan Chaeyeon masih memainkan HP nya.

"Aku kepo sekali boleh kan? Kamu mau pergi sama siapa? Urusan apa? Penting nggak?"

Maaf, Jey. Chaeyeon bukan tipe pacar posesif, tapi Chaeyeon hanya takut kesalahan kemarin terulang lagi. Di saat menyampaikan beberapa pertanyaan, Chaeyeon tidak menolehkan wajahnya kepada Jaehyun, ia hanya bermain HP.

"Izin pergi sama Rose boleh?"

DEG.

Chaeyeon terkejut, bagaimana bisa Jaehyun izin secara terang - terang an. Tunggu! Ini bukan salah Jaehyun, ini salah Chaeyeon yang terlalu ingin tahu tentang urusan orang lain. Tapi......

Chaeyeon langsung termenung, menatap HP nya sebentar tanpa memainkannya, dan menoleh ke arah Jaehyun. "Sama Rose?" tanya Chaeyeon sambil meletakkan HP nya ke atas pangkuan.

"Iya, sama Rose. Boleh kan?"

Chaeyeon sedih.

"Urusannya penting banget kah?" tanya Chaeyeon dengan nada sedih, tetapi sepertinya pria dingin yang berstatus kekasihnya ini tidak peka.

"Buyut gue suka sama Rose, maksudnya suka itu kayak Rose itu cucu favorite nya. Jadi setiap hari nya pengen di samperin terus, asli nya gue mau ajak lo. Tapi, lo harus kerja, jadi nya gue ajak Rose doang. Nggak papa kan?"

Chaeyeon heran dengan Jaehyun. Jaehyun melarang Chaeyeon untuk dekat dengan Mingyu, dan Chaeyeon sudah menuruti itu agar perasaan Jaehyun tidak terluka. Tapi, mengapa Jaehyun semakin lama bertingkah seenak nya?

"Jey, gini. Aku mau ngomong," ucap Chaeyeon dengan serius, berhubung sekarang mereka sudah sampai di depan gang rumah Chaeyeon. Chaeyeon dan Jaehyun sekarang berhadapan, Chaeyeon sambil menggenggam tas ransel nya, di depan nya.

"Kamu bisa jauh - jauh dari Rose? Kalo bisa jangan temenan sama Rose."

Setelah mengatakan kalimat itu, wajah Jaehyun menjadi bingung. "Kenapa gitu? Lo cemburu?"

"Ya, kayak gitu yang aku rasain pas kamu nyuruh aku jauh sama Mingyu. Kamu tau sendiri kan? Mingyu itu baik, dia orang nya juga tulus, dan-" belum selesai Chaeyeon berbicara, Jaehyun langsung menyela.

"Ya terus, tujuan lo ngomong gitu ke gue apaan? Lo pikir gue bakal respect gitu?"

Chaeyeon bingung dengan pemikiran Jaehyun, "Kamu nyuruh aku jauh dari Mingyu, sedangkan kmu semakin hari semakin dekat dengan Rose. Kamu pikir aku nggak punya perasaan,aku cemburu kamu deket sama Rose."

Forfeit ➬ 97L ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang