19. Seharian (1)

4.9K 446 8
                                    

Jangan lupa untuk vote terlebih dahulu

Happy reading:)

Dengan langkah gontai Senja keluar dari rumah setelah izin pada orang tuanya. Sejujurnya ia tidak mau mengikuti perintah Langit sekarang karena ia ingin membeli boneka stitch kesukannya. Senja takut bahwa boneka itu akan habis di mall.

"Sebenarnya kita mau kemana sih Lang?" Tanya Senja ketika mereka sudah berada di dalam mobil

"Ikut aja!"

"Ya tapi kemana Lang?"

"Bawel,"

Senja memanyunkan bibirnya setelah disebut bawel oleh Langit. Mobil Langit melaju dengan kecepatan sedang. Selama perjalanan tidak ada percakapan diantara mereka.

Selang beberapa menit. Akhirnya mereka sampai di suatu tempat.

Langit keluar dari mobil diikuti oleh Senja. Mata Senja berbinar ketika ia melihat ombak yang menggulung. Sekarang Senja sedang berada di pantai.

"Kita kesini mau ngapain Lang?" Tanya Senja dengan pandangan yang tidak lepas dari pantai. Tempat favorit Senja adalah pantai. Entah kenapa dia bisa menyukainya.

"Ikut gue!" Langit menarik lengan Senja membuat Senja tersentak

"Kita sebenarnya mau ngapain sih Lang kesini?" Tanya Senja sekali lagi

Langkah Langit berhenti kemudian berbalik dan menatap Senja yang sedang di penuhi tanda tanya. Lalu menangkup pipi Senja menggunakan kedua tangannya
"I want to fulfill all your desires," jawab Langit dengan tulus

Senja mengernyitkan keningnya. Apa kata Langit? Memenuhi semua keinginannya. Tahu dari mana Langit dengan semua keinginan Senja.

"Sekarang lo ikut gue. Jangan bawel. I will make you happy today,"

Senja hanya mengangguk lalu mengikuti Langit yang sedang memegang tangannya. Senja hanya bisa bertanya tanya didalam hati. Apa maksudnya Langit?

Langit membawa Senja ke sisi laut lebih tepatnya pantai. Senja melihat banyak sekali kendaraan jetski yang berjejer di sisi laut. Tapi tidak ada satupun yang mengendarainya di lautan.

"Kok sepi sih Lang?" Tanya Senja

"Sengaja,"
"Ikut gue!"

Senja mengangguk dan menuruti apa kata Langit. Mereka pergi kesebuah kendaraan jetski yang sudah berada di sisi lautan.

"Ayo naik!" suruh Langit membuat Senja membulatkan matanya

"Maksudnya?" beo Senja

Langit berdecak "Kita berdua naik ke jetski itu,"

"Gak mau. Gimana kalau aku tenggelam nanti. Kamu kan tau aku gak bisa berenang!"

Langit menghela nafas kemudian menghampiri Senja dan menangkup pipi Senja menggunakan kedua tangannya

"you have to trust me. I won't let you get hurt," kata Langit

Senja mengangguk.

"Iya aku percaya,"

"Bagus,"

"Lo naik duluan. Lo duduk di depan gue duduk dibelakang!" suruh Langit

"Loh kok aku duduk didepan sih. Berarti aku yang nyetir dong? Maaf Lang aku gak bisa naik jetski. Nanti kalau kita tenggelam gimana?" Ujar Senja

Langit terkekeh "Siapa yang bilang kalo lo yang nyetir. Gue cuma nyuruh lo duduk didepan. Dan gue nyetir dari belakang,"

"Aku duduk dibelakang aja Lang," tolak Senja

Langit & Senja [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang