37. Will You Marry Me?

3.2K 212 81
                                    

Menurut kalian siapa yang mengatakan Will you marry me pada Senja???

Happy reading:)



Malam ini Senja benar-benar cantik dengan memakai gaun berwarna merah selutut ditambah dengan rambut dikuncir sedikit. Semula Senja tidak mau memakai baju pemberian Bagas tetapi lelaki itu terus memaksanya dan akhirnya Senja mengalah untuk memakai gaun ini.

"Sudah siap bertemu dengan camer pura-pura?" tanya Bagas pada Senja ketika mobil mereka sudah terparkir rapih di garasi rumah Bagas.

Senja mengangguk ragu. Bukan karena gugup bertemu dengan kedua orang tua Bagas. Melainkan takut dengan keputusan yang ia ambil sekarang. Apa Langit akan marah jika mengetahui semuanya?

"Gas gimana kalau nanti orang tua kamu tau kalau kita cuma pacaran bohongan?" tanya Senja ketika mereka berjalan ke arah rumah Bagas.

"Tenang aja, mereka gak bakal tau yang sebenarnya," jawab Bagas.

"Kita pacaran pura-pura sampai kapan?" tanya Senja.

"Sampai gue nemuin perempuan yang cocok sama gue," jawab Bagas cepat.

"Ya tapi sampai kap—"

"Bagas," ucapan Senja terpotong karena ada teriakan seorang laki-laki dari arah pintu. Sontak membuat keduanya menoleh.

"Itu bokap gue," bisik Bagas ditelinga Senja.

"Aku udah tau Gas," ujar Senja pada Bagas. Pastilah Senja tau karena dulu kan dia sering main ke rumah Bagas dan bertemu dengan ayah nya.

"Bagus kalau gitu," ujar Bagas. Kemudian mereka menghampiri ayahnya Bagas.

Senja menyalami tangan ayahnya Bagas yang bernama Pak Reza. Senja juga sudah mengenal lama Pak Reza. Dia selalu baik kepada semua orang.

"Kamu udah besar ya Senja," ucap Pak Reza pada Senja. Mungkin Pak Reza masih ingat dengan Senja.

"Iya om," jawab Senja ramah.

"Ayo masuk dulu. Om juga mau ngobrol-ngobrol dulu sama kamu," ujar Pak Reza pada Senja lalu mempersilahkan masuk.

Senja duduk di sofa panjang bersama Bagas sementara Pak Reza duduk dihadapan Senja dan Bagas.

"Mamah kemana pah?" tanya Bagas pada Pak Reza.

"Mamah lagi siap-siap. Sebentar lagi juga datang," jawab Pak Reza yang langsung diangguki oleh Bagas.

"Udah lama kita gak ketemu Ja. Gimana kabar kamu sama orang tua kamu?" tanya Pak Reza pada Senja.

"Alhamdullillah baik om," jawab Senja sambil tersenyum.

"Bagus kalau gitu." Pak Reza mengangguk-angguk. "Om gak percaya loh kalau kamu itu bakal jadi pacar Bagas," lanjut Pak Reza.

Senja hanya tersenyum kecut mendengar ucapan Pak Reza barusan. Bagaimana kalau Pak Reza tau kalau mereka cuma pacaran pura-pura. Senja jadi merasa bersalah.

"Hai semuanya," sapa seseorang dengan sopan yang menghampiri Pak Reza, Bagas dan Senja.

Ketiganya serempak menoleh ke asal suara. Terlihat seorang perempuan paruh baya yang sedang tersenyum.

Senja terpaku ditempat. Tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Dia nyokap tiri gue," bisik Bagas tepat di telinga Senja.

Langit & Senja [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang