PART 36

28 7 0
                                    

"Anggi juga harus berusaha keras!" Batinku bersemangat.

"Ehhh Anggi jelasin soal yang ini dong." Pinta Anggun.

Kini aku berada dikantin bersama dengan Anggun, Fahmi dan Arif. Kami sedang belajar bersama saat ini.

"Anggi pro banget ya ngerjain tugas kayak gini," Timpal Arif.

"Iya dong, ini mah soal buat anak SD." Ucapku.

"Sombong," Celetuk Fahmi.

"Bukan sombong mi, Emang kenyataannya gitu kan." Ujarku.

"Yaudah deh, terserah!" Serunya, Aku hanya terkekeh melihatnya.

"Selesai ulangan kita jalan-jalan yuk," Usul Arif.

"Itu ide yang bagus, Tuanku. Kemana kita akan pergi?" Tanyaku.

"Oii ... libur aja belum, Udah mikirin tempat jalan-jalan." Sahut Anggun dia mencubit pipiku.

"Sakit Gun!" Rengekku.

"Soal tempat jangan khawatir, Aku akan memikirkannya." Jawab Arif.

"Kyaa ... hamba menghormatimu, Tuanku." Pekikku.

"Sekalian aja kamu jadi budaknya si Arif sana," Ketus Fahmi.

"Huh ... Fahmi jahat," Dengusku.

"Terserah kamu ajalah," ucap Fahmi, Aku tertawa melihat ekspresinya itu.

"Ehhh ...  anak SMA sebelah tiba-tiba datang ngajak tawuran!" Seseorang berteriak dikantin, Langsung saja orang-orang yang berada dikantin menuju halaman sekolah.

Aku dan ketiga temanku pun pergi melihat karena penasaran.
Ternyata benar, Anak-anak dari SMA sebelah datang kesekolahku.

Aku mengenal tiga orang diantara mereka. Mereka adalah orang yang mengganggu Zildan waktu itu. Apa kedatangan mereka hanya untuk balas dendam karena hal sepele, Cemen sekali mereka sampai membawa pasukan sekolahnya.

"Yang namanya Anggi maju kedepan!" Teriak panglima tempur SMA sebelah.

Padahal aku tidak tertarik dengan tontonan sampah seperti ini, tapi mereka menyebutkan namaku. Tanpa banyak berfikir aku langsung maju.

"Ini cewek yang namanya Anggi, lemah sekali dia." Ejek salah satu ketua mereka, Aku hanya tersenyum mendengarnya.

"Kak, SMA kami ini sangat disiplin. Tidak bakal ada yang mau ikut tawuran, sekolah kami sangat terkenal di masyarakat luas. Kami tidak akan mencoreng nama baik sekolah kami," jelasku.

"Cuihh ... padahal orang-orang disekolah kalian juga masih ada beberapa berandalan." Ucapnya.

"Sebaiknya suruh anak-anak sekolah kakak kembali, Sebentar lagi pelajaran dimulai." Kataku.

"Banyak bacot. Seret cewek itu kemari!" Perintahnya kepada dua orang anak buahnya. Kedua orang itu merupakan temanku yang mengganggu Zildan kemarin.

"Anggi, kali ini kau bakal habis." Bisiknya di telingaku.

"Aduhhh ... kalian ini gak kapok ya, Padahal kemarin udah aku kasih pelajaran juga." Pekikku.

"Kau kebanyakan bacot," Timpalnya dan menyergapku.

Langsung saja aku menghajar mereka berdua, Seketika mereka langsung tumbang.

"Wow ... hajar terus Anggi, Jangan kasih ampun!" Sorak anak-anak sekolahku yang melihatku.

"Aduh, Rambut ku kepanjangan nih. Jadi agak susah ngelawan," Ucapku.

"Hajar cewek itu!"

Segerombolan orang berlari kearah ku dengan mata yang berapi-api, Lawanku ternyata banyak juga. Tapi tiba-tiba Fahmi menghampiriku.

TETANGGAKU GANTENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang