Aku pun selesai makan, Setelah itu aku membersihkan rantang tersebut. Aku memberikan jus untuk Fahmi sembari dia menunggu rantang nya.
"Kamu gak apa-apa kan, Gi?" Tanya Fahmi
"Maksudmu?" Tanyaku balik.
"Akhir-akhir ini kamu terlihat tidak semangat, Aku takut masalahmu itu membuatmu stress." Jawab Fahmi.
"Aku gak apa-apa, Fahmi. Makasih sudah khawatir tentangku, Aku senang." Ujarku, Fahmi mengangguk.
Selesai membersihkan rantang nya, Aku memberikannya kepada Fahmi. Fahmi pun pamit pulang, Aku mengantarnya sampai depan pintu saja.
Setelah Fahmi pergi, Aku menutup pintu apartemenku. Aku pun menuju kamar untuk tidur siang dan besok aku harus memulai Hari-hariku seperti biasanya.
Malamnya setelah menjemput Mama dan Bu Susi, kami langsung makan bersama. Mama dan Bu Susi, Membawa makanan dari butik, Mama Arif yang memberikannya.
"Bu, tau gak. Si Dodo teh datang ke sini, dia sekolah disini." Timpal Putra.
"Kok bisa ada disini anak itu?" Tanya Bu Susi.
"Gak tau, Bu. Tiba-tiba dia juga kelahi sama temannya kak Anggi" Jawab Putri.
"Siapa sih?" Tanya Mama.
"Itu mah anak desa, namanya Dodo. Dia berantem sama Fahmi," Jawabku.
"Tapi temannya teh gak apa-apa?" Tanya Bu Susi.
"Udah gak apa-apa, Bu." Jawabku.
"Syukurlah kalau gitu," Ucap Bu Susi, Aku hanya mengangguk.
Selesai makan, Bu Susi dan si kembar kembali ke apartemen mereka. Sementara aku dan Mama membersihkan piring kotor bersama.
"Jadi, Apa keputusanmu saat kuliah nanti?" Tanya Mama.
"Anggi bakal masuk universitas kedokteran, Ma. Tapi tempatnya agak jauh, Jadi Anggi harus nginap asrama di sana." Jawabku.
"Mama setuju, Anggi. Selama kamu bersungguh-sungguh," Ujar Mama, Aku hanya mengangguk.
"Jangan memikirkan masalahmu, sayang. Jalani aja seperti biasanya," Ucap Mama.
"Iya Ma," Timpalku.
Selesai membersihkan piring kotor, Aku masuk ke kamar. Aku duduk di kursi meja belajarku, Aku mengambil buku diary pemberian kak Ardi. Buku itu akan kugunakan untuk menuliskan keseharian ku setiap harinya.
Pagi ini aku sudah berada di sekolah, Aku langsung masuk ke kelasku. Anggun sudah berada di tempatnya dan sedang duduk manis, Aku pun duduk di tempatku.
"Pagi Gi," Sapa Anggun.
"Pagi," Balasku dengan tidak bersemangat, Aku memakai headsetku dan mulai mendengarkan musik.
"Kenapa Gi, kok gak semangat gitu?" Tanya Anggun.
"Aku males kalau ketemu orang gila itu nanti," Jawabku.
"Kamu nih, Tinggal hajar aja kok susah banget. Biasanya kalau ada yang ganggu kamu juga gitu," Ujar Anggun.
"Enak sekali mulut kau ngomong, Aku mah males kalau masuk ruang BK. Kamu tau pasti gurunya siapa, Males aku di ceramahin berjam-jam." Jawabku.
"Ya itu sih derita kamu ya," Cibir Anggun.
"Tau ah," Celetukku. Bel masuk pun berbunyi, Guru masuk ke kelasku.
"Ketua kelas sama wakil, Ambil buku pr kalian di ruang guru." Suruh Bu guru itu.
"Iya Bu."
Aku dan Adit keluar dari kelas, kami jalan bersama menuju ruang guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
TETANGGAKU GANTENG
RomanceNamaku Anggi, Aku seorang cewek berusia 18 tahun yang duduk di kelas 2 bangku SMA. Mama adalah seorang pemilik apartemen yang di pegangnya sekarang, Semenjak Papa tidak ada Mama yang menghidupi kebutuhanku selama ini. Sampai sekarang ini hidup kami...