Aku pun sampai di tempat kerja Mama, Langsung saja aku masuk ke butik. Pengunjungnya lumayan banyak di siang hari begini, Pastinya butik ini yang terbaik. Tapi aku tidak melihat Mamaku, Mungkin dia sedang sibuk.
"Anggi!" Aku menoleh saat ada yang memanggil namaku, Ternyata itu adalah Mamanya Arif.
"Halo Tante," sapaku.
"Halo, Anggi. Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Mama Arif.
"Saya datang mengunjungi Mama saya," Jawabku.
"Siapa, nama Mamamu?" Tanya mama Arif.
"Ibu Susan," Jawabku.
"Ohhh ... jadi kamu anaknya Susan toh," Ucap Mama Arif, Sedangkan aku hanya mengangguk.
"Kamu bisa menunggu di ruang tunggu, Arif lagi di sana sama Fahmi. Mereka lagi belajar, nanti kalau Mamamu istirahat bakal Tante kasih tau." Ujar Mama Arif.
"Baik Tante, terima kasih." Ucapku, Mama Arif tersenyum.
Aku langsung menuju ruang tunggu yang dikatakan Mama Arif. Ternyata mereka berdua beneran ada dan lagi sibuk belajar.
"Hay guys!" Sapaku, Mereka langsung menoleh bersamaan.
"Anggi ngapain kesini?" Tanya Arif.
"Aku datang lihat Mama," Jawabku.
"Terus Arif sama Fahmi kok bisa disini?" Tanyaku.
"Karena butik ini punya Mamanya Arif," Jawab Fahmi.
"Wow ... keren banget," Pekikku.
"Wow ... lebay banget," Ejek Fahmi. Aku cemberut, Sementara Arif hanya tersenyum.
"Rajin banget belajarnya," Ucapku.
"Jelaslah, besok ulangan. Kau sendiri kenapa gak belajar malah kesini?" Tanya Fahmi.
"Aku ya, aku sudah pintar. Jadi gak perlu belajar," Jawabku dengan ekspresi santai.
"Dosa gak sih bunuh teman sendiri?" Tanya Fahmi.
"Kalau mau dicoba, silahkan saja." Ucap Arif.
"Kalian mau bunuh siapa?" Tanyaku.
"Mau bunuh orang yang nyebelin," Jawab Fahmi.
"Ikut dong," Pintaku.
"Rif, lebih baik kau bunuh aku!" Seru Fahmi sambil mengguncang tubuh Arif, Sementara Arif hanya tersenyum. Sedangkan aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.
"Anggi!" Mama pun datang bersama dengan Mama Arif.
"Tante, Terima kasih sudah menerima Mama saya kerja disini!" Seruku sembari membungkuk.
"Anak ini kenapa sih, Salah minum obat ya?"
"Iya tuh Tante, obatnya udah habis. Padahal udah saya beliin waktu itu," Sahut Fahmi, Aku menatapnya kesal.
"Sekali lagi makasih ya, Tante." Ucapku.
"Sama-sama Anggi," Balas Mama Arif.
"Kamu udah makan siang belum, biar Mama belikan." Timpal Mama.
"Cuman makan cemilan aja sih," Ucapku.
"Kalau gitu kita makan siang bareng yuk," Ajak Arif.
"Boleh juga," Ucap Mama Arif.
"Apa gak merepotkan, Bu?" Tanya Mama.
"Gak apa-apa, Bu" Jawab Mama Arif.
"Kyaaa ... hamba mengagumimu, Tuan Arif" Pekikku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TETANGGAKU GANTENG
RomanceNamaku Anggi, Aku seorang cewek berusia 18 tahun yang duduk di kelas 2 bangku SMA. Mama adalah seorang pemilik apartemen yang di pegangnya sekarang, Semenjak Papa tidak ada Mama yang menghidupi kebutuhanku selama ini. Sampai sekarang ini hidup kami...