18 - Elements ✓

239 37 162
                                    

Jalani hidup ini semampumu, bukan sesukamu.
























Jangan lupa tinggalkan👣
























[No Edit]

Mama gak di rawat, dia juga gak mau di operasi buat angkat kanker itu. Jadi selama beberapa bulan ini, dia berobat alternative.

Obatan herbal lebih baik, walau sembuhnya bakal lama.

Dia ngomong gitu, tetep gue kepikiran.

Dia juga nolak dibawa ke rumah sakit, gue gak tau kenapanya. Apa dia trauma, dengan bau obatan disana? atau.. keingat moment terakhir sama kakek.

Kakek meninggal beberapa tahun lalu karna komplikasi, di dalam ambulance saat mau dirujuk ke rumah sakit.

Meninggal di pangkuan mama.

Gue tau banget apa yang dia rasain saat itu. Sakit dan kehilangan, datang di waktu yang sama.

Masih keinget jelas di otak gue. Tapi hebatnya, dia gak nangis.

She is the most patient person in the world. She is the most powerful woman I have ever known.

My mom, is everything.

Honestly, itu pertama kalinya gue ngerasa di tinggal sama orang yang gue sayang. Orang yang gue cinta.

Gue sebagai cucu aja sedih, apalagi nyokap gue?

"Ma," gue sambil nyisir rambutnya. Rontok, banyak banget.

Yang tadinya rambut dia tebal, sekarang jadi tipis.

Gue sengaja ajak dia duduk di teras depan, Cari udara segar.

Ara udah pulang, pagi tadi. Ada urusan katanya, entah apa.

"Kenapa lin?"

"Enggak." Gue narik napas dalam-dalam. Mata udah berkaca-kaca.

Belakangan ini gue sensitive banget sama yang namanya 'suara mama'.

"Maaf ya, bagi rapornya kamu ngambil sama papa."

Semester satu, gue ngambil rapor sama dia. Tapi semester ini enggak.

"Iya gapapa. Alin cuma mau mama sembuh."

"Iya, Aamiin." Air Mata gue netes, Padahal gue pengen banget nunjukin hasil gue selama 1 tahun ini, kerja keras otak gue.

Gue sudahi nyisir rambut dia, "Alin ke dalam dulu bentar ya."

Tangan gue, penuh dengan rambut dia yang rontok.

"Balik lagi, bawain mama minum ya." Gue ngangguk.

Gue ke toilet, cuci muka. Kacau banget nih Mata tiba-tiba banjir.

Sebelum balik lagi, rambut dia gue kumpulin di dalam kantong plastik. Gatau, itu saran papa.

Gue balik lagi ke teras depan sambil bawa segelas air. "Ini ma,"

"Makasih ya." Dia senyum, gue ngangguk.

"Mama laper gak? Mau di ambilin makanan?"

"Enggak kok. Tadi papa udah ambilin mama makan."

"Mama pasti bosen ya di rumah. Pokoknya weekend Kita harus family time nih."

a MIRACLE • Na Jaemin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang