a MIRACLE • Na Jaemin ✔️

21 - So What ✓

Jangan mengkhawatirkan apa yang tidak Tuhan takdirkan.

[No edit]

"Lin, ada tamu! Bukain dulu pintunya."

Gue keluar kamar dengan muka datar, "Kenapa gak Lo aja, yang buka anjir." Kesel banget, padahal dia di ruang TV!

"Gak bisa di ganggu gugat, ni tayangan lagi seru."

"Bacot."

"O aja."

Gue ninggalin Abang gue di depan tv, lalu membuka pintu. "Iya, nyari siapa mas- Lo!?"

"Ini buat nyokap Lo ya." Gue mengerenyitkan dahi, Nanda tiba-tiba Dateng ke rumah gue. Bawain bingkisan buat mama. Suka banget bikin orang jantungan.

"Eh, Lo kenapa repot-repot sih na." Gue masih kaget dengan tingkahnya.

"Gak kok."

"Makasih ya." Gue senyum, dia senyum. "Btw, Lo ada urusan apa kesini?"

"Gak ada urusan, gue cuma pengen main kesini." Lah?!

"Mau masuk dulu?"

Dia ngangguk kecil, "Boleh."

"Lo tunggu di sini, gue buatin minum dulu."

"Eh, jangan." Cegah dia, sebelum gue jalan ke dapur.

Gue mengerutkan dahi, "Kenapa?"

"Gue, puasa." Bentar gue inget-inget.

Oh, God. Gue lupa ini hari kamis. Efek period jadi lupa hari gue :')

"Maaf, gue gak tau kalo Lo puasa."

"It's okay."

"Ya udah, gue tinggal ke belakang dulu ya."

Gue jalan ke arah dapur, "Siapa?"

"Temen."

"Temen apa temen."

"Temen."

"Halah,"

"Shut up!"

"I do whatever I like." Kenapa yang namanya doyoung cerewet banget?

"Ya! Suka-suka Lo."

🌻

"Nyokap Lo, tailor?"

"Iya, terima orderan juga."

"Gue boleh ketemu nyokap Lo gak?"

Gue diem, ni orang random nya suka kumat di waktu yang salah.

"Sorry, hers not really healed yet. So have to rest."

"Ah, gitu ya."

"Tapi kalo Lo ada kepentingan ya gak apa-apa kok." Gue bangkit dari duduk gue.

"Lo mau kemana?"

"Lo mau ketemu nyokap gue kan? Ayok gue anter."

"Lo yang waktu itu kan?" Bang Doy tiba-tiba nyamperin ke ruang tamu.

"Iya bang. Saya Ananda Bagaskara, teman Alin. Maaf waktu itu saya kurang sopan, karena buru-buru. Soalnya kakak saya galak." Disini gue nahan ketawa. Bisa-bisanya dia sefrontal itu. Kalo kakaknya denger, abis Lo.