26 - Thought Of You ✓

224 16 76
                                    


Starting out an open window.











⚠️GAS STREAMINGNYA GRASS!!!














[No edit]

"Alin." Alin tersentak, mendengar suara seseorang memanggilnya.

Mampus Gue!

"Alin! Lo ngapain di situ anjir."

"Ara!" Ucap gue dengan napas lega. "Lo mau buat gue mati muda apa?!" Gue memegang dada gue yang berdebar karna kaget. Sumpah, gue udah kepikiran kena ciduk.

"Apa sih?"

Sttttt, "Diem!" Ara bacotnya gede banget, gue jadi was-was.

"Memang Lo lagi ngapain sih, ini panas banget cuacanya." Ara sambil kibasin tangannya. Memang hari ini, matahari cukup terik.

"Gak usah kepo. Gak usah belagu, biasa juga ngebolang."

"Ye.. Si anjing."

"Si amang."

"Kampret."

Gue melihat sekeliling, takut kedua manusia tadi ngeliat. "Lo kenapa sih Alin, kayak maling."

"Mulut Lo belum pernah kena gigit semut angkrang ya! Kalo gue kaya maling, berati Lo.. tuyul."

"Anjim." Jawab ara sambil ketawa, bisa-bisanya dia ngetawain dirinya sendiri. Sungguh terlalu.

"Bersyukur banget gue di kelilingi orang sinting. Menghibur."

"Ya, pusatnya kan di lo."

"Ya bagus, seengaknya gue gak gila sendiri."

"Tuhan.. ampuni teman hamba yang gilanya melebihi batas dan melampauinya ini. AAMIIN!" Gue dengan cepat langsung bekap mulut ara.

"Anjir suara lo. Kecilin dik-"

"Kalian ngapain di sana?" Gue tau suara ini. Gue beneran ketawan. Ara-njing!





🌦️



"Sorry banget kak, saya ngerepotin."

"Oh, enggak kok. Sebentar.." Jaehyun membuka pintu mobil, padahal di luar sedang hujan yang lumayan bikin baju basah.

"Eh, kak mau kemana?" Cegah gue, menarik sedikit lengan bajunya.

"Ngambil payung."

"Gak usah kak, gak apa-apa. Hujannya belum terlalu deras. Saya bisa lari."

Gue gak sengaja ketemu Jaehyun di warung batagor belakang sekolah. Sambil nunggu angkot.

"Gue gak jamin, sebentar lagi hujannya bakal deras." Dan benar saja, "Tuh kan." Lanjut Jaehyun melihat ke arah kaca samping.

"Gue gak bisa ngambilin lo payung, soalnya ada di bagasi."

"Ah.. nggak masalah, saya bisa ujanan."

"Gak ada ya. Nanti lo sakit."

"Saya kebal. Saya gak bisa sakit."

"Gak, gak. Mending tunggu hujannya reda. Baru lo boleh balik." Kenapa maksa sekali mas Jaehyun ini.

"Gimana bisa gitu? Rumah saya dekat banget padahal kak. Koprol juga nyampe."

"Selama ada gue, lo boleh ngelakuin yang menurut lo gak bisa."

"Sebentar, saya ngelag." Jaehyun ketawa, menampilkan lesung pipinya. Serius gue gak paham maksud dia, susah banget ngomong sama anak pinter.

"Lucu banget sih lo." Tangannya sambil usap puncak kepala gue.

a MIRACLE • Na Jaemin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang