Tamvan-Tamvan Club
Yudha: panas, say, panas
Naldo: ini lambe turah napa lagi sih ah
Steby: obatnya abis
Awan: kalau panas buka sempak
Radja: Astaghfirullah akhi
Damian: @Marko @Leon maju kalian, papa ingin bicara
Steby: akuh merasa jijiq sahabat
Langit: kayaknya Leon sama Marko belum nyampe rumah
Hito: tuh anak dua kok belum nyampe? Udah hampir maghrib gini
Awan: gue malah takut mereka adu jotos di lapangan dekat masjid
Steby: wanjay
Naldo: yeee nggak usah mikir macam-macam lah, masa perkara cewek mereka ribut
Yudha: huhu, emangnya Naldo, berantem sama perasaan gengsi selalu
Naldo: cot
Langit: kalau Marko nongkrong di depan rumah Ulfa, kayaknya lagi nunggu kakaknya jemput
Yudha: jadi pengen ke rumah Ulfa, mau curhat sama minum pop ice bikinan dia, yang pake topping oreo
Steby: bangsta, aku ngiler. Otewe rumah tante Ulfa yok
Yudha: gaskeun
Hito: lama lama kalian gue jorokin ke sumur rumah nenek gue dah, fokus dulu napa
Awan: fokus fokus trulala
Naldo: ini Leon yang nggak ada kabarnya anjir
Radja: hooh, gue jadi panik
*****
Bulan dan Ulfa menatap Marko dengan tatapan bingung."Cerita aja, lah. Kayak sama siapa aja," kata Bulan menopang dagu.
Kebetulan Bulan lumayan sering nongkrong di rumah Ulfa, begitupun dengan Marko. Sejak dulu Marko menunggu jemputan di depan rumah Ulfa yang dekat dengan pangkalan ojek dan juga becak motor.
"Hmm elah, pasti karena perkara di kelas tadi, iya 'kan?" tebak Ulfa yang langsung diangguki Marko.
Ulfa berdecak. "Sudah kudugong."
Bulan mengerutkan kening, meminum sirup jeruknya lalu menatap Marko. "Soal Kimmy sama Lovely? Urusannya sama lo apa, bambank?"
Marko mendengus. "Kalian ingat nggak kejadian beberapa hari yang lalu? Pas si Yudha setan bilang kalau gue naksir Kimmy gegara liatin tuh cewek?", tanya Marko. Kepala Ulfa dan Bulan mengangguk kompak.
"Sekarang aja teman cowok sekelas ceng-cengin gue sama Kimmy, menganggapnya gue beneran naksir Kimmy. Padahal hati gue sendiri masih milik kakak olimpiade," seloroh Marko membuat Bulan menunjukkan ekspresi jijik, pura-pura ingin muntah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biology vs Diary
Teen FictionIni tentang Marko Nervada Sigit, yang bingung akan pilihannya sendiri. Marko siswa jebolan olimpiade biologi yang kadang punya otak 'fiktor', alias fikiran kotor yang tidak pernah sadar tentang rasa yang ia alami sendiri. Tak hanya Marko, Kimmy Waf...