50. Preparation

358 54 7
                                    

Jaebum berhenti dianak tangga kelima dengan keadaannya yang masih polos tanpa atasan, menyadari dilantai utama ada tamu yang datang pagi-pagi. Pandangan Youngjae dan Jaebum bertemu, membuat pria yang masih setengah telanjang mengernyit. Youngjae melambaikan tangan dengan senyuman canggung, disebelahnya Wonpil duduk dengan posisi mempertahankan diri. Jaebum bergegas kembali kekamar untuk mengenakan pakaiannya.

"Sudah berapa lama?" Suara Jinyoung dingin.

"Sejak beasiswa Yugyeom kami sudah kembali dekat," Ujar Youngjae dengan tatapan memohon.

Jinyoung menatap tajam Wonpil. "Kalian sekarang tinggal bersama?"

Mereka langsung menggeleng cepat, berusaha membantah walau sudah tertangkap basah.

"Aku kebetulan bermalam karena menyelesaikan pekerjaan." Youngjae mencoba menjelaskan.

"Pekerjaan dari perusahaan yang berbeda?"

"Wonpil meminta bantuanku untuk pekerjaannya."

"Benar, aku membayar Youngjae untuk membantuku."

Jaebum akhirnya turun dengan wajah yang sudah dicuci dan tubuh yang tidak lagi telanjang. Bergabung dan duduk disebelah Jinyoung, ia sedikit terkejut dengan keberadaan Wonpil.

"Oh, halo!" Sapa Jaebum.

"Selamat pagi," Balas Wonpil.

"Kalian saling mengenal?" Tanya Jinyoung.

"Hm," Jaebum mengangguk. "Ditex sedang mengerjakan proyek pembangunan untuk hotel yang eomma dirikan di Jeju."

"Benarkah?" Youngjae memastikan pada Wonpil.

"Iya, benar."

"Apa yang sedang kau lakukan disini?" Jaebum tidak menyadari ketegangan yang dirasakan Youngjae dan Wonpil.

"Rupanya dua orang pasangan baru ini adalah tetangga kita," Ucap Jinyoung sarkastik.

"Benarkah?! Aku tidak menyangka Seoul sesempit ini."

Wonpil mengiyakan dengan senyuman canggung.

"Lalu kalian berdua mengapa bisa berada dirumah ini?" Pertanyaan yang sejak tadi ingin Youngjae tanyakan.

"Rumah ini adalah hadiah pernikahanku dengan Jinyoung."

"Pernikahan?!"

Jaebum dan Jinyoung mengangguk.

"Sejak kapan kalian berhasil menikah?"

"Maksudmu?" Jinyoung tersinggung.

"Ma-maksudku, menikah tanpa perayaan apapun?"

"Pernikahannya akan menyusul. Secepatnya. Bulan ini."

Jinyoung menoleh, agak terkejut mendengar rencana Jaebum yang tidak pernah mereka diskusikan sebelumnya. "Bulan ini?"

"Hm, lebih cepat lebih baik."

Wonpil mendengarkan dengan seksama. Pembicaraan sudah beralih, Jinyoung tidak menyerang mereka lagi. Mendengar rencana pernikahan Jabum dan Jinyoung membuat Wonpil iri, ia melirik Youngjae yang ada disebelahnya.

"Astaga! Aku akan terlambat." Youngjae heboh melihat jarum jam ditangannya. "Jinyoungah kita lanjutkan nanti malam, jangan membuatku ketinggalan berita." Youngjae berlari hampir meninggalkan Wonpil yang masih duduk kebingungan. "Cepatlah!"

"Baiklah, kalau begitu aku permisi dulu."

"Tentu, sampai jumpa dirapat nanti." Jaebum mengingatkan yang dibalas anggukan.

easy to PLAY HARD TO GETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang