16. First Date

438 67 17
                                    

Berbagai warna-warni buku tersusun memenuhi rak-rak yang ada ditoko itu. Buku-buku dengan plastik ketat yang membungkusnya, menandakan semuanya masih baru dan bukan buku bekas.

Banyak pengunjung mengeluarkan buku yang menarik perhatian mereka dari rak, setelah membaca ringkasan dibelakangnya ada beberapa yang langsung menaruh dikeranjang belanjaan dan tidak sedikit pula yang kembali menaruhnya dirak. Seolah-olah ia menilai buku itu tidak menarik hanya dengan membaca ringkasannya.

Jinyoung sibuk tenggelam dalam labirin rak yang berisi kumpulan novel, buku terakhir yang ia beli sudah selesai ia baca 5 hari yang lalu. Karena hari ini adalah hari libur, dari pagi Jinyoung memutuskan menyibukkan diri untuk memburu buku.

Toko buku itu bernama Music with Story, selalu Jinyoung kunjungi jika ada waktu luang. Toko ini sangat unik karena menjual buku dan album musik sekaligus.

Begitu masuk pintu depan, jika menoleh kesebelah kiri dipenuhi oleh rak-rak album dan terdapat dvd player serta headphone untuk pengunjung mendengarkan sekilas album yang menarik perhatian mereka. Sedangkan disebelah kanan dipenuhi rak buku dengan sebuah meja dan bangku sebagai tempat membaca sample buku yang dijual.

5 buku sudah menjadi pilihan Jinyoung tapi ia masih merasa belum puas, ia malas untuk kembali membeli setiap selesai membaca. Jadi Jinyoung memutuskan untuk membeli sekaligus agar tidak membuang-buang waktu.

Jinyoung sedang membaca ringkasan sebuah buku yang berwarna gelap dengan cover yang menggambarkan batu nisan. Ringkasannya cukup menyeramkan dan bisa membuat bulu kuduk merinding, Jinyoung termasuk orang yang menggemari segala hal yang berbau horror. Mulai dari film, buku, sampai sering menonton video dokumentasi yang berhubungan dengan hal-hal ghaib. Terutama milik masyarakat jepang.

*Puk

"Aaahh!" Jinyoung menjerit ketika sedang asyik membaca adegan sebuah tangan pembunuh yang menepuk korbannya dan ternyata ia merasakannya secara nyata.

Jinyoung menoleh mendapati seorang pria yang menatapnya dengan alis terangkat, sepertinya ia terkejut melihat reaksi Jinyoung.

"Jaebum?"

Orang yang dipanggil mengangkat telapak tangan membalas sapaannya.

"Sedang apa kau disini?"

Jaebum menunjukkan cd yang ia bawa, Jinyoung melihat cd dengan cover simple milik musisi Imagine Dragons.

Hm, musik alternative. "Oh, kau membeli cd. Aku sedang melihat-lihat dan membeli buku."

Jaebum melirik isi keranjang merah yang dibawa Jinyoung, dipenuhi tumpukan buku.

"Kau akan membaca semua itu?"

Jinyoung mengangguk. "Iya, kenapa?"

"Tidak, hanya saja aku baru tahu kau suka membaca buku."

Mata Jinyoung menunjukkan kerutan karena tersenyum. "Iya, ini hobiku dari dulu. Karena aku tidak punya banyak teman, jadi aku suka menyibukkan diri dengan membaca."

Jaebum paham. "Lalu selain buku, apalagi yang kau suka?"

Jinyoung memiringkan kepala mencerna maksud dari pertanyaan Jaebum, ia tidak ingin salah paham. "Hm, aku suka melihat pemandangan." Jinyoung menjawab apa adanya.

Jaebum mengangguk dengan kerutan didahinya. "Lalu bagaimana dengan makanan? Apa yang kau sukai dan tidak kau sukai?"

Baiklah Jinyoung merasa ini mulai tidak wajar, ia baru bertemu kembali dengan Jaebum setelah kejadian beberapa minggu yang lalu dikampusnya. Dan pria itu bukannya menanyakan bagaimana kabarnya, tapi malah menanyakan hal-hal yang disukai dan tidak disukai olehnya.

easy to PLAY HARD TO GETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang