31. The End Start

467 61 9
                                    

Sangat terasa kecanggungan diruang tamu, Yoona baru ikut bergabung dengan Jinyoung dan Jaebum setelah membuat teh hangat untuk menemani bincang mereka siang ini, beberapa potong kue dari tokonya juga akan menjadi pengganjal perut selagi menanti menjelang makan malam.

Jinyoung dan Jaebum memutuskan hari ini untuk membolos kerja, tidak akan ada yang mencurigai mereka. Atasan tertinggi dan bawahan salah satu divisi marketing yang mengambil cuti dihari yang sama, Jinyoung berharap Nayeon tidak menyadari ini.

Jinyoung beberapa kali mencuri pandang kearah Yoona, setiap menit memeriksa bagaimana ekspresi wajah Ibunya. Apakah terlihat marah, sedih, kecewa atau gembira tapi Yoona mampu menutupinya dengan bersikap tenang. Keahlian menutupi perasaan ini yang akhirnya turun ke Jinyoung.

Dari semua kerisauan akan pembicaraan siang ini hanya satu hal yang Jinyoung tidak mengerti. Ia menoleh kearah kanan, untuk apa Yugyeom juga ikut duduk bersama mereka dan mengambil peran sebagai pengacara.

"Kau tidak kuliah?" Jinyoung gemas untuk mananyakan kehadirannya.

"Tidak, aku diperbolehkan mengerjakan proyekku diluar jam kuliah."

Jinyoung mendesah, sangat disayangkan. Yugyeom jadi bisa ikut campur dengan penyelesaian masalahnya. Ia tentu bisa mengusir Yugyeom, tapi kehadirannya disini karena arahan dari Yoona.

"Eomma, jadi apa yang ingin kau ketahui?" Jinyoung terkejut. Jaebum membuka suara tanpa aba-aba dan tanpa kesepakatan bersama. Laki-laki itu terlihat sangat percaya diri dan seolah mampu untuk menjawab semua pertanyaan yang akan diajukan.

Yoona menatap tajam. "Aku ingin mengetahui hubungan kalian yang sebenarnya." Tidak ada yang mengejutkan dari jawabannya, Jinyoung dan Jaebum sudah menduga. Mereka sudah sempat mendiskusikan jawaban dan penjelasan yang akan diberikan.

Jaebum mengambil alih dipertanyaan pertama, ia menjelaskan dengan tenang mengenai hubungan mereka yang sebenarnya. Yoona mendengarkan tanpa memotong kalimat Jaebum, Yoona harus mempertahankan citranya sebagai seorang Ibu yang bijak maka dari itu ia benar-benar memusatkan perhatiannya pada cerita Jaebum.

"Lalu sudah berapa lama kalian menjalin hubungan?" Pertanyaan berikutnya setelah Jaebum cukup menjelaskan dari sisi positif hubungan yang mereka miliki.

"3 tahun..." Semua orang menoleh serempak. Yugyeom menjawab tanpa diminta.

"Kau sudah tahu?"

Yugyeom mengatupkan bibirnya, karena terlalu asyik melamun mendengarkan tanpa minat karena sudah tahu apa yang terjadi. Tanpa sadar ia menjawab untuk menghilangkan kebosanannya.

"Yugyeom baru tahu beberapa hari yang lalu," Jawab Jaebum.

"Saat ia jatuh sakit kemarin." Jinyoung menambahkan.

Mengetahui ia satu-satunya orang yang tidak tahu apapun dirumah ini membuat Yoona menjadi tidak suka. "Kau juga berniat untuk tidak memberitahuku, Yugyeom?" Tanya Yoona terang-terangan dengan nada kesal.

Yugyeom yang baru pertama kali mendengar Yoona berbicara dengan nada kesal seperti itu jadi merasa bersalah. Yoona adalah wanita yang baik, dan seseorang yang penuh dengan kasih sayang. Bahkan Yugyeom kadang merasa Yoona lebih cocok menjadi ibunya daripada ibu kandungnya sendiri.

"Eomma, jangan menyalahkan Yugyeom. Aku sendiri yang menyuruhnya untuk merahasiakan ini darimu." Ucap Jinyoung, melirik Yugyeom yang menunduk.

Jaebum tidak tahan jika orang lain mulai terlibat dan ikut disalahkan untuk semua hal yang terjadi. "Eomma maaf, maafkan aku. Tolong jangan salahkan siapapun tentang masalah ini, semua ini murni kesalahanku." Jinyoung merasa tersentuh dengan kata-kata Jaebum. "Akulah orangnya, akulah yang membawa dan menyeret Jinyoung kedalam masalah besar ini." Lanjutnya.

easy to PLAY HARD TO GETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang