5. Harta Berharga

58 9 16
                                    

--Harta Berharga--
Song by: Bunga Citra Lestari

By: Natsuo_08
Genre: Family

•••

♫ Harta yang paling berharga adalah keluarga ♪

“Ayah, main bola yuuk!” ajak ke-4 anak Leon.

“Ayo, siapa yang menang... dapet kue buatannya Bunda!” ucap Leon yang langsung disetujui oleh ke-4 anaknya.

Leo—anak pertama Leon dan Ai yang sekarang berumur 4 tahun—segera menendang bolanya ke arah Len—anak ketiga Leon dan Ai yang sekarang berumur 3 tahun.

“Kak Lin,” teriak Len yang segera menendangkan bolanya ke arah Lin—anak kedua Leon dan Ai yang sekarang berumur 3 tahun.

Dengan gesit, Lin segera menerima umpan dari Len. “Natsu!” Lin segera menendang bolanya ke arah Natsu—anak ke-empat Leon dan Ai yang berumur 2 tahun, dia perempuan sendiri—yang segera menendang bolanya memasuki gawang. “Yatta!” mereka ber-empat bersorak ria. “kita dapat kue!” mereka ber-empat kembali bersorak senang.

“Leo, Lin, Len, Natsu, udah dulu mainnya. Nih, bunda bikin kue kesukaan kalian,” ucap Ai sambil membawa nampan yang berisikan kue.

“Yeeay, kue!” ke-empat bocil itu segera berlari menuju Ai.

“Dek! Siapa yang suruh kamu masak?! Kenapa ga minta pelayan aja? Nanti kalau kamu kecapean gimana?” omel Leon saat melihat Ai yang masih dalam keadaan hamil muda.

“Kalau yang buat pelayan, namanya bukan kue buatan Bunda dong,” ucap Ai yang disetujui oleh Leo, “Iya Ayah, Leo cuma mau kue buatan bunda!” ucap Leo yang kemudian segera melahap potongan kue itu dan mengambil potongan kue lagi.

Leon menghampiri keluarga kecilnya. Ia duduk di samping Ai yang sedang memperhatikan ke-empat anaknya melahap habis kue buatannya.

“Sayang, kamu udah makan belum?” ucap Leon sembari mengusap perut Ai.

“Udah, ayah, tapi adek minta dibeliin kue melon,” ucap Ai.

“Leo juga mau ayah!” Leo mengangkat tangannya dan itu diikuti oleh ke-tiga adeknya. “Lin, Len, Natsu juga mau Ayah,” ucap mereka kompak.

Leon melihat nampan yang udah ludes tak tersisah. Kuenya maksudnya. Ya kali, nampannya ikut dimakan. “Oke, deh,” ucap Leon pasrah. Ia mencium pipi Ai terlebih dahulu sebelum pergi keluar membeli pesanan istrinya itu dan anak-anaknya.

“Ayah, Ayah, kok bunda doang yang dicium?” protes Len.

Leon hanya tersenyum melihat anak-anaknya yang meminta dicium olehnya. “Ya udah, sini, Ayah cium,” ke-empat bocil itu segera mendekat dan bergiliran untuk dicium Leon.

“Oh, iya, buat Ayah mana?” Leon menunjuk pipinya sendiri. Lalu sedetik kemudian pipi Leon udah penuh dengan coklat. Yap, mulut anak-anaknya masih belepotan coklat dari kue buatan Ai.

“Ya udah, ayah pergi dulu sayang,” Leon yang hendak melangkahkan kakinya kembali dihentikan oleh putri satu-satunya. “Ayah, Natsu mau ikut,” Natsu merentangkan kedua tangannya.

Leon segera menggendong Natsu. “Udahkan, ga ada yang mau ikut lagi?” tanya Leon yang diabaikan oleh ketiga anaknya itu.

Write Your Sing || ANG'S SONGFICT EVENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang