23. What Kind of Future

46 6 0
                                    

--What Kind of Future--
Song by: Woozi

By: LushitDream
Genre: angst
•••

Seorang gadis tengah membentangkan kedua tangannya, merasakan semilir angin yang mulai menerbangkan beberapa helai surainya sehingga menggelitik dengan mudah leher putihnya. Gadis itu tidak tersenyum, tidak begitu menikmati apa yang sedang ia rasakan kali ini. Karena ia hanya ingin mati.

Gadis itu mengikis jarak tubuhnya dengan pembatas jembatan. Bulir air matanya mulai deras, ia tidak sedih. Ia bahagia, karena sebentar lagi penderitaannya akan segera berakhir. Ia hanya perlu menjemput napas terakhirnya untuk mengucapkan selamat tinggal pada semua penderitaan itu.

Ia tidak takut, karena gadis buta sepertinya tidak akan menyaksikan kematiannya secara langsung. Ia hanya akan merasakan jantungnya perlahan melamban. Ah, sangat menyenangkan bukan ajalnya? Ia ingin pamer. Ia tidak perlu khawatir apa saja yang akan menyambutnya di genangan air deras tepat di bawah sana.

Sebelah kakinya mulai mengambang, ini detik-detik terakhirnya. Satu langkah lagi ia akan berada di liang lahat.

Detik selanjutnya, gadis itu merasakan seseorang memeluknya dari belakang. Apakah orang ini sengaja menggagalkan usaha untuk mengakhiri hidupnya? Ish, padahal akan sangat nyaman berada di liang lahat—hangat berpeluk tanah, mempunyai teman yang setia menemaninya kendati hewan menjijikan yang mencoba merusak tubuhnya.

"Kau gila, ya? Aku tahu masalahmu pasti berat, tapi kau pasti bisa menyelesaikannya dengan baik."

Gadis itu mengerutkan keningnya, suaranya asing—tidak pernah ia dengar sebelumnya. Yang pasti, ia tahu jika orang yang mengganggunya ini adalah seorang pria.

"Ish! Kau berisik sekali, sedikit lagi aku mau mati! Menyingkirlah! Kau mau mencabuliku, ya?"

Tiba-tiba pria itu melepaskan pelukan itu dengan paksa sehingga membuat gadis itu hampir saja jatuh dari atas pembatas jembatan.

"Ya! Kau hampir membuatku terjatuh!" sewot gadis tersebut.

"Heh! Maumu apa sih, tadi katanya mau mati, ya sudah sana mati! Aku tidak akan menganggumu."

"Tapi 'kan aku mau mati dengan usahaku sendiri, aku tidak butuh bantuanmu!"

Pria itu berdecak, "Mau mati saja banyak mau!"

"Heh! Sini kau!"

Gadis itu meraba-raba pembatas jembatan untuk membawanya turun dari sana. Pria itu perlahan akhirnya tahu jika gadis itu ternyata tidak dapat melihat.

"Heh! Kau kemana? Jangan kabur!" seru gadis itu sambil meraba-raba sesuatu disekitarnya.

"Kenapa turun? Katanya mau mati?" tanya pria itu seperti meledeknya.

"Tau ah, aku sudah tidak mood mati!" kata gadis itu sambil menghentak-hentakkan kakinya kesal membuat pria itu tertawa pelan.

"Eh? Siapa yang menyuruhmu tertawa!" Gadis itu mencoba untuk menggapai pria tersebut. Namun ia tidak sengaja mengenai sesuatu yang membuat pria itu merintih.

"Ah sakit! Kau menarik infusku!"

Ah ternyata pria itu adalah pasien rumah sakit yang berada tak jauh dari sini.

"Aduh ngilunya, jarumnya menusuk semakin dalam—"

Alih-alih panik, tiba-tiba gadis itu merasakan pusing yang luar biasa dikepalanya. Kepalanya bagaikan ditusuk-tusuk jarum. Ia juga merasakan sesuatu mengalir dari hidung mungilnya.

Write Your Sing || ANG'S SONGFICT EVENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang