8. Hutang

29 9 10
                                    

--Hutang--
Song by: Floor 88

By: fictononfic_dania
Genre: Slice of Life

•••

Pernikahan itu indah, namun bisa menjadi sebaliknya. Pernikahan itu anugrah, namun bisa menjadi bencana. Pernikahan itu awal, namun bisa menjadi akhir.

Sesuatu yang indah pasti diselimuti kebaikan, kenyamanan, kebahagiaan. Suatu anugerah adalah kenikmatan yang membahagiakan setiap yang bernyawa. Awal adalah titik pemula untuk mencapai akhir yang sempurna.

Sebaliknya, keburukan adalah sesuatu yang diselimuti kesalahan, ketidaknyamanan, kesedihan. Bencana adalah segala suasana yang menciptakan kesedihan di setiap yang bernyawa. Akhir adalah penutup dari segala asa.

Pernikahan seorang wanita bernama Naela dengan seorang pria bernama Badas, yang masing - masingnya berusia 20 tahun dan 22 tahun. Terbilang cukup muda bagi seorang manusia, konon pernyataan dari mereka berdua memilih nikah muda, adalah saling cinta. Mereka berdua siap menjalani kehidupan bersama, susah senang dilalui bersama, saling mendampingi ditiap usahanya. Bahkan bersama - sama memulai usaha usai pernikahannya.

Dan pasti membesarkan seorang anak di sela - sela usaha mereka, agar tumbuh menjadi seorang yang berparas tampan atau cantik adalah mimpi mereka. Sangat indah, keputusan yang bijak. Lebih cepat lebih baik, mereka akan bahagia dengan mimpi dalam pernikahan mudanya.

Siapapun tak ada yang bisa menghentikan mimpi keduanya, bahkan kedua orangtua. Karena kebahagiaan anak adalah kebahagiaan orangtua.

Ijab kabul di sebuah masjid di perkampungan telah usai. Bahkan sedikit pesta makan, bersalaman, berfoto juga telah usai. Lahirlah sepasang pengantin baru yang siap menjalani hidup bersama atas landasan cinta, katanya. Terlepaslah sudah tanggung jawab orangtua kepada anaknya, kehidupan baru berumah tangga sudah di pilih keduanya.

Naela dan Badas tinggal di sebuah rumah sederhana yang di wariskan dari kakek Badas.

"Kado dari teman - teman kamu, mukena semua sayang," ucap Badas.

"Iya, Mas. Berarti mereka mau kita jadi keluarga yang taat sama agama," jawab Naela. Mereka berdua sedang membuka semua kado pernikahan yang di dapat dari teman - temannya. Tidak begitu banyak, lima mukena, dua pasang sepatu wanita, satu paket make up, dan satu lukisan bergambar Naela dengan Badas, dari teman - teman Naela. Sedangkan dari teman - teman Badas sendiri, Badas hanya mendapat dua baju koko, sepasang baju couople, dua buah sarung, dan yang paling aneh adalah satu Ayam Jago putih.

"Tapi, Mas. Kenapa bisa teman kamu, ngasih Ayam Jago?"

"Karena mungkin mereka tau, kalau Mas, suka Ayam Jago," jawab Badas.

Naela nampak mulai cemberut, terkesan kurang suka dengan kado yang di berikan pada suaminya. Karena gambaran pertama yang di pikiran Naela pada Ayam Jago adalah perlagaan.

"Sudah, kenapa cemberut? Ayo tidur, udah malam," ucap Badas. Tangannya membelai lembut rambut panjang Naela.

Naela terbangun dari tidurnya, pertama kali yang ia lihat adalah guling berselimut hijau di sampingnya. Naela beranjak bangun dari tempat tidurnya. "Mas, Badas," panggil Naela seraya keluar kamar mencari suaminya. Mulut delima Naela nampak sedikit berkerut, memandang suaminya membelai bulu - bulu Ayam Jago putih yang berada di teras rumah. Naela menghampiri Badas dengan langkah ketus.

Write Your Sing || ANG'S SONGFICT EVENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang