My Precious Destiny [SUDAH TERBIT]

🖤Episode 2 : Siapa Dia?

Baeksang Arts Awards.

"Pemenang nominasi dari kategori Aktris terbaik tahun ini diberikan kepada... Jung Tae Ra. Selamat atas kemenanganmu!"

Setelah namanya dipanggil, Jung Tae Ra segera menaiki panggung dengan kedua mata yang berkaca-kaca dan senyum bahagia terpancar dari wajahnya yang cantik. Setelah menerima sebuah piala, ia berdiri di depan podium untuk mengatakan perasaan yang ia rasakan saat ini.

"Aku bingung harus berkata apa. Terima kasih kepada para asisten dan pendukungku Tae Ra Byte yang selalu memberiku suport selama ini. Aku tidak ada artinya tanpa kalian. Aku benar-benar bersyukur bisa kembali memenangkan nominasi ini. Terima kasih. Sekali lagi terima kasih banyak."

"Tae Ra ssi. Tae Ra." panggil seseorang dengan suara yang sangat Tae Ra kenali. Seo Yoo Na asistennya.

"Tae Ra ssi, sudah kubilang jangan terlalu banyak minum! Kendalikan dirimu!"

Jung Tae Ra mengernyitkan kedua alisnya hingga menyatu sempurna. Astaga dia kenapa? Kenapa tiba-tiba sekarang dia berada di dalam mobilnya.

"Eonni."

"Kau ini kenapa?" Tanya Yoo Na.

"Kenapa kita disini? Bukannya- Baeksang- eh itu? Aku menang?" Ujar Tae Ra dengan nada dan raut penuh kebingungan.

"Kita baru saja pulang Tae Ra-ya. Kau minum banyak sekali tadi."

Tae Ra menarik-narik rambutnya sendiri yang sudah terlihat acak-acakkan. Kepalanya terasa pening sekali, sampai tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mimpi.

"Aku menang kan eonni?" Tae Ra memastikan.

Yoo Na menganggukkan kepalanya.

"Pialaku?" Seru Tae Ra.

"Di bagasi." Jawab Yoo Na seraya menunjuk menggunakan tangannya ke arah belakang.

Tae Ra menghembuskan napasnya, merasa lega luar biasa. Ia pikir tadi hanya mimpi, tapi ternyata dia memang kembali memenangkan nominasi itu untuk kedua kalinya selama dua tahun berturut-turut.

"Kau hebat Tae Ra-ya. Aku sudah bilang padamu bukan? Kau pasti menang." Imbuh asisten Tae Ra yang satu lagi, Jang Mi Chul atau sering dipanggil Jang Mi.

"Kau fokus menyetir saja Jang Mi!" Protes Yoo Na, berhasil membuat Jang Mi menutup mulutnya rapat dan kembali fokus pada jalan.

Tae Ra yang masih dalam keadaan mabuk pun tersenyum bahagia. Meskipun semua menjadi buruk, tapi orang-orang di sekitarnya masih memperdulikannya seperti ini.

"Tae Ra. Videomu tadi sudah muncul. Kau mau melihatnya?" Kata Yoo Na dengan nada antusias.

"Benarkah?" Sahut Tae Ra masih dengan keadaan mabuk. Ia lalu menggeser letak duduknya untuk melihat video dirinya melalui ponsel milih Yoo Na, asistennya.