🖤Episode 47 : Kekuatan Cinta

2.2K 315 138
                                    

Jung Tae Ra benar-benar masih tak bisa percaya bahwa perkataan Ji Hoon perihal akan secepatnya menikahinya, ternyata bukan main-main

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jung Tae Ra benar-benar masih tak bisa percaya bahwa perkataan Ji Hoon perihal akan secepatnya menikahinya, ternyata bukan main-main. Lelaki itu tidak bercanda, Ji Hoon sungguh akan menikahinya dalam waktu dekat ini. Buktinya sekarang lelaki itu tengah membawanya ke sebuah butik elit nan mewah di kawasan Pyeongchang-dong.

Butik yang terdiri dari tujuh lantai itu dipenuhi oleh gaun pengantin dan tuxedo dengan berbagai macam model dan warna. Kedua mata Tae Ra sedari tadi tak berkedip terus berbinar memandangi gaun-gaun cantik yang pastinya menjadi impian setiap wanita.

"Kau boleh pilih gaun manapun sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau boleh pilih gaun manapun sayang."

Tae Ra sedikit terhenyak saat mendapati Ji Hoon yang kini berbisik di sekitar belakang kepalanya. Dia speechless. Saking kagum dan terharunya dengan apa yang Ji Hoon lakukan padanya.

"Atau kau mau lihat gaun yang sudah ku siapkan?"

Alis Tae Ra berjungkit naik dengan mata yang membola lebar namun tak urung cepat menganggukkan kepalanya.

'Kapan dia menyiapkannya?' Batinnya bertanya penasaran.

Selepas itu, dia dan Ji Hoon kemudian mengikuti seorang karyawan yang hendak menunjukkan gaun yang sebelumnya sudah Ji Hoon pesankan secara spesial. Gaun itu berada di lantai tiga, jadi mereka harus menaiki lift terlebih dahulu.

Seraya terus berjalan bersisian dengan Ji Hoon, calon suaminya, sesekali Tae Ra menangkap basah beberapa pasang mata dari pelanggan VIP yang menatap kekasihnya itu dengan pandangan kagum dan memuja. Hal itu kontan membuat Tae Ra mencebikkan bibirnya tidak suka. Ia lantas dengan cepat meraih lengan Ji Hoon untuk kemudian ia gandeng. Seakan menegaskan kepada mereka bahwa lelaki yang mereka suka itu sudah ada yang punya.

"Kenapa sayang?"

"Tidak apa-apa. Hanya ingin berdekatan denganmu saja." Alasannya seraya menyenderkan kepalanya pada bahu Ji Hoon.

Si empunya bahu hanya tersenyum sumringah. Dia sungguh senang dengan sikap Tae Ra yang bermanja-manja padanya. Entah mengapa, mendapati sikap imut kekasihnya itu, seperti ada perasaan yang menggelitik di hatinya.

My Precious Destiny [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang