🖤Episode 45 : Wedding

2.1K 308 94
                                    

Maaaaaaf banget kemarin gak update ;(
Diganti malam ini aja gak papa yaaa🖤

Maaaaaaf banget kemarin gak update ;(Diganti malam ini aja gak papa yaaa🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Aku akan segera melamarmu untuk menjadi istriku."

Kalimat itu terus terngiang-ngiang di dalam benak Tae Ra. Bersama itu pula, senyum tak pernah sedikit pun luntur dari bibirnya. Dia senang. Kepalang senang, sampai-sampai semalam terbawa mimpi bahwa mereka menikah berbarengan dengan pernikahan Yoo Na yang akan diselenggarakan nanti malam.

'Mengada-ngada sekali!' Pikirnya seraya geleng-geleng kepala.

"Wae?"

Tae Ra menolehkan kepalanya ke samping usai mendengar pertanyaan milik Ji Hoon terlontar padanya. Dia pun meresponnya dengan tersenyum ringan dan menggelengkan kepala ketika merasakan tangan lelaki itu menyentuh tangannya. Perlahan digenggamnya tangan Tae Ra, lalu lelaki itu mencium punggung tangannya lembut, dengan sebelah tangannya lagi memegang setir mobil.

"Apa kau sedang memikirkan sesuatu?" Tanya Ji Hoon kemudian.

"Tidak penting. Bukan apa-apa." Balas Tae Ra, kedua matanya terus menempel pada sisi wajah Ji Hoon yang tengah fokus menyetir. Hari ini jalanan sangat bersahabat. Tidak macet meskipun cukup padat. Sangat cocok untuk berjalan-jalan sekedar berkeliling kota.

"Apanya yang tidak penting sayang? Semua yang ada padamu itu penting untukku." Ucap Ji Hoon dengan nada lembut yang membuat hati Tae Ra berasa melting. Kedua pipi Tae Ra seketika memerah seperti ceri, berikut wajahnya itu terlihat berseri-seri.

"Ya memang tidak penting. Aku hanya teringat mimpiku semalam, itu saja." Tae Ra terlihat kikuk dengan semburat malu yang sangat kentara di raut cantik nan manisnya.

"Memangnya kau bermimpi tentang apa?" Tanya Ji Hoon lagi.

Tae Ra semakin tersipu. Sungguh. Mimpinya itu sangat tidak penting untuk ia bicarakan pada orang lain. Terlebih pada Ji Hoon. Astaga kenapa Ji Hoon mendadak bersikap seperti ini? Dia tak mungkin membicarakan hal konyol tentang mimpinya itu.

"Haruskan kucium dulu, agar kau mau mengatakannya?"

"Jangan gila Ji Hoon!"

"Kalau begitu, ya bicaralah!"

Tae Ra kini memalingkan wajahnya ke arah jendela di sampingnya. Memain-mainkan jari telunjuknya disana seraya berkata,

"Aku bermimpi menikah denganmu semalam. Dan pernikahannya itu berbarengan dengan Yoo Na Eonni."

Tuhan. Tae Ra benar-benar merasa tolol dengan mengatakan hal bodoh seperti ini. Dia tidak siap melihat respon apa yang akan Ji Hoon berikan. Apa lelaki itu akan menertawakannya atau mungkin menghiraukannya dan menganggapnya tidak penting.

"Berarti malam ini kan ya?"

Namun, diluar dugaan. Perkataan Ji Hoon tadi itu berhasil membuat Tae Ra kembali membalikkan tubuhnya untuk mengarah pada lelaki yang menjabat sebagai kekasihnya itu sambil menatap kaget.

My Precious Destiny [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang