🖤Episode 14 : Oh My God

2.3K 290 59
                                    

Pesta belum usai, padahal malam sudah sangat larut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pesta belum usai, padahal malam sudah sangat larut. Lee Ji Hoon yang sudah menghabiskan beberapa gelas wine di hadapannya hanya duduk dengan tatapan yang menerawang.

Beberapa menit yang lalu, ayahnya telah mengumumkan bahwa dirinya lah pemegang penuh seluruh harta waris. Tapi anehnya, dia sama sekali merasa senang akan hal itu. Justru menurutnya, ini akan menjadi boomerang. Entah untuk waktu dekat atau mungkin nanti.

Ji Hoon masih ingat, ketika dirinya berusaha mati-matian untuk mendirikan perusahaannya sendiri tanpa bantuan dari ayahnya. Istilahnya, dia memang sudah bisa hidup mandiri sejak masih duduk di sekolah menengah. Ji Hoon kini bahkan sudah memiliki Mansion sendiri.

Jadi bukannya dia ingin sombong untuk tidak menginginkan harta warisan, tapi kemana saja ayahnya selama ini? Kenapa disaat dirinya sudah sukses, ayahnya kini malah mengakuinya dan bahkan bersikap berlebihan seperti ini. Menyebalkan sekali.

Sebenarnya tadi, Ji Hoon ingin membuat skandal yang lebih seru lagi dari ini. Yakni menolak untuk menjadi seorang pewaris. Tapi semua itu tidak ia lakukan karena Lee Min Hyun. Manusia banyak gaya itu sungguh membuat Ji Hoon ingin muntah. Apa jadinya jika lelaki itu yang menerima warisan? Bisa saja gayanya semakin melangit.

"Hai Hyung. Apa kabar?"

Dan panjang umur sekali. Baru saja orang itu ada di pikirannya, sosok Lee min Hyun kini berdiri di hadapan Ji Hoon dengan senyum yang dibuat-buatnya.

"Kenapa? Apa ayah mengabaikanmu? Sampai membuatmu beralih untuk berbicara padaku?" Ujar Ji Hoon setengah menggeram. Sialan. Rasanya malas sekali berbicara dengan Min Hyun.

"Jangan bersikap ketus seperti itu padaku Hyung. Ayah hanya bosan bercanda denganku. Kami sering menghabiskan segelas kopi jika mengobrol di rumah."

Ji Hoon tertawa masam m, merasa seakan Lee Min Hyun sedang berusaha membuatnya cemburu, dia kemudian menghela napas lalu membalas,

"Ah begitu. Baguslah! Nikmati saja waktumu bersamanya." Ji Hoon sedang berusaha agar tidak tersulut emosi dan mencoba untuk tetap menengahi situasi ini.

"Oh ya selamat karena akhirnya kau lah yang terpilih menjadi pemegang harta warisan secara penuh. Semoga perusahaanmu semakin maju."

Kali ini Ji Hoon memalingkan wajahnya ke samping dan menarik paksa sudut bibirnya untuk tersenyum selebar mungkin. Ia bersumpah! Min Hyun, lelaki itu sangat bikin emosi.

"Omong-omong kekasihmu mana? Bukankah tadi dia duduk disini bersamamu?"

Dan, sebentar, Ji Hoon terdiam.

'Tae Ra kemana?' Tanyanya dalam hati.

Astaga emosinya telah membuat dirinya hampir melupakan kehadiran sosok pacar pura-puranya itu. Ji Hoon pun menyapu pandang ke penjuru ruangan dan batang hidung wanita itu tidak kunjung ia temukan.

My Precious Destiny [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang