🖤Episode 12 : Make A Scandal

2K 254 22
                                    

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"... dalam interviewnya, Lee Ji Hoon membenarkan hubungannya dengan seorang aktris muda dan cantik Jung Tae Ra. Dan berita konfirmasi tersebut diterbitkan langsung oleh majalah ternama milik ibunya sendiri, yakni Kim Ha Ji. Benarkah ini? Apakah Tae Ra benar-benar telah berhasil memperbaiki hubungan antara ibu dan anak ini?"

"Dangkal sekali pemikiran mereka itu." gumam Ji Hoon sambil mematikan layar televisi yang ada di ruangan kerjanya sebelum selanjutnya lelaki jangkung itu berkutat dengan aktifitas melamunnya.

Semalaman ia tidak pulang dan memutuskan untuk menginap di ruangan kantornya. Banyak sekali hal yang Ji Hoon pikirkan, terutama tentang interview kemarin sore. Ji Hoon memang sengaja melakukannya, ia ingin memancing reaksi ibunya apakah akan tetap mempublish artikel itu atau memotongnya? Dan semua itu terjawab pagi tadi. Kim Ha Ji, ibunya ternyata memilih untuk memakan umpan yang Ji Hoon berikan tanpa sedikitpun memotong perkataan Ji Hoon di interview kemarin.

"Dia memilih untuk menyulut api lebih besar lagi." Ucapnya tersenyum dingin.

Dan satu-satunya yang tak ia sangka adalah, Tae Ra yang menjadi jalan dari semua ini. Bagaimana bisa, masalah besar yang dialami gadis itu ternyata sangat berhubungan dengan dirinya dan masa lalunya.

"Sajangnim."

"Astaga! Bikin kaget saja!" Ji Hoon terperanjat dan berdecak kesal ketika mendapati makhluk paling menyebalkan yang selalu saja tiba-tiba menerobos masuk tanpa permisi dan mengagetkannya.

"Ah maaf Sajangnim."

Ji Hoon memijit pelipisnya yang terasa berdenyut nyeri karena kebiasaan sekretarisnya itu yang selalu berulang.

"Sampai mulutku berbusa pun sepertinya kau akan tetap melakukan itu. Tidak sopan!"

Bukannya menyesali perbuatannya, Jaeyoong, pemuda itu malah berjalan mendekat ke meja Ji Hoon dengan raut penuh khawatir.

"Tak usah berlebihan seperti itu. Aku tidur dengan nyenyak semalam, aku hanya butuh waktu untuk berfi-"

"Bukan itu." potong Jaeyoong.

Ji Hoon terus memperhatikan Jaeyoong yang berjalan kesana kemari di hadapannya. Ada apa lagi dengannya? Ji Hoon menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi dan menghela napas lelah.

"Wae (kenapa)?"

"Bagaimana mengatakannya?" gumam Jaeyoong gelisah.

"Kau ini kenapa huh? Kau sedang sariawan? Sampai berbicara saja kesusahan begitu."

"Tuan Lee." kalimat Jaeyoong menggantung di udara. Lee Ji Hoon semakin penasaran dan terus menatap lurus manik sekretarisnya itu.

"Dia tampaknya marah besar dan bersikeras mengadakan acara penurunan warisan malam ini, karena kau terus menolaknya."

My Precious Destiny [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang