07. Pengabaian

5.2K 493 52
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-Happy Reading-

Keadaan yang berubah terlalu cepat membuat Sakura bingung harus merespon seperti apa lagi. Semua berawal dari menyukai Sasuke yang berujung menyakitkan.

Hal yang terjadi begitu cepat, cinta yang tidak terbalas lalu dikucilkan seakan mencintai seseorang itu adalah dosa.

[Flashback]

-Konoha High School-
#tahun pertama Sakura Haruno

Sakura memasuki gedung sekolah barunya melalui gerbang besi warna hitam tinggi yang dibuka lebar-lebar, banyak siswa baru lain seperti Sakura yang melewati gerbang Konoha High School, SMA favorite di Jepang dan hanya orang kaya yang bisa sekolah disini.

Walaupun Sakura bukan dari kalangan keluarga berada tapi karena ini adalah SMA impian Sakura, gadis rambut gulali itu berusaha mati-matian selama 3 tahun untuk mendapatkan beasiswa dan bisa masuk tanpa harus berfikir akan uang sekolah, namun Sakura harus tetap mempertahankan nilainya.

Sakura dengan yakin melangkahkan kakinya menuju ruang kelas yang sudah dia ketahui 3 hari lalu setelah masa ospek. Hari ini senyum gadis pink itu tidak pernah luput dari bibirnya.

Seperti mendapatkan sebuah hadiah puluhan juta dollar, hati Sakura bahagia, lembur untuk belajar selama 3 tahun di smp memberikan hasil yang memuaskan, selain itu orang tua Sakura pasti bangga.

Sampainya diruang kelas Sakura mendudukan diri dikursi depan, mengelus lembut meja warna putih dengan sayang, memperhatikan ruang kelas yang terasa dingin karena ac dan bersih. Nyaman itu kesan bagi Sakura.

"Aku akan menikmati 3 tahun kedepan dengan bahagia" cercah Sakura penuh keyakinan tanpa melepas senyumannya.

1 bulan berlalu

Walaupun sampai sekarang Sakura tidak memiliki teman dekat karena harus sibuk belajar untuk mempertahankan nilai, Sakura tidak masalah setidaknya masih ada yang mengajaknya berbicara. Satu, dua orang teman untuk makan siang bersama atau mendiskusikan pelajaran.

Seperti saat ini Mizumi mengajak Sakura makan bersama di kantin katanya ada menu baru yang enak, karena penasaran Sakura mengiyakan.

"Sakura nanti biar aku yang traktir, oke"

Sakura mengangguk lalu meraih tangan Mizumi, berjalan berdampingan menuju kantin sekolah. Semua siswa siswi selalu makan siang disana, tetapi tidak untuk Sakura, gadis itu memilih mengunakan uang makan siangnya untuk ditabung membeli buku tambahan pembelajaran yang harganya juga tidak murah, dengan ganti Sakura membawa bekal masakan ibunya.

"Seringlah datang ke kantin Sakura, jika kau tidak bisa beli, biarkan aku yang bayar" ujar Mizumi dengan tersenyum sampai menampilkan deretan giginya.

Sakura menanggapi ujaran Mizumi dengan senyum canggung. Gadis itu tahu jika harga makanan di kantin sekolah mahal bagi Sakura, tetapi tidak diperjelas seperti itu, harusnya bisa sedikit menjaga perasaan teman.

"Jangan sungkan, hem?"

"Hem, aku akan tetap makan bekal dari ibu saja, Arigato tawarannya"

"Yah sudah, terserah kau saja" cercah Mizumi melepas rangkulan tangan Sakura di lengannya dan berjalan lebih dulu.

Gadis pink itu mengikuti punggung Mizumi yang pergi, hingga perhatiannya teralihkan oleh suara sorakan dari arah lapangan basket.

Sakura menoleh, sepertinya ada pertandingan mendadak antar kelas. Sakura menepi untuk melihat sejenak, karena kalau ditelisik lagi gadis gulali ini menyukai olahraga basket.

Surprising ThingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang