Katanya manusia akan jatuh cinta 3 kali dalam hidupnya. Iya dan aku merasakannya, tapi apakah mereka pernah mengatakan jika ketiga kali jatuh cinta itu dengan orang yang sama.
Cinta pertama yang penuh gairah dan polos. Seperti taman baru dengan bunga yang bermekaran. Warna musim semi merona pink yang menawan.
Betapa indahnya perasaan seperti itu. Dan tidak akan pernah terulang lagi.
Sampai aku tidak sadar cinta pertama itu menjadi lebih dalam dan menyakitkan. Hingga aku merasa jika aku jatuh cinta dengan orang yang salah.
Aku membencinya, lebih tepatnya ingin membencinya. Aku melupakan, lebih tepatnya ingin melupakannya.
Aku menyibukkan diriku, melakukan hal lain agar tidak terpikir lagi tentang dirinya.
Hingga aku membangun dinding yang tinggi namun rapuh. Pondasi itu ternyata dengan mudahnya runtuh hanya dengan orang yang sama. Uchiha Sasuke.
Saat aku jatuh cinta lagi padamu, mengerti kesepianmu. Aku menyadari jika cinta itu bukan tentang benar ataupun salah. Tetapi tentang rasa tak bersyarat.
Dulu jika aku ditanya kenapa aku jatuh cinta pada Sasuke. Mungkin dengan lantang aku akan menjawab, karena dia sangat tampan, berbakat dan populer. Siapa yang tidak jatuh cinta pada pesonanya waktu itu.
Walaupun sakit, aku akan tetap mencintai Sasuke. Apapun yang terjadi aku tidak akan menyembunyikan perasaanku. Rasa malu apa yang bisa menghentikanku.
Tidak ada.
Sasuke kau kembali padaku, tapi aku sudah membencimu. Lihatlah tembok tinggi dihatiku yang sengaja aku bangun agar tidak ada seorang pun bahkan dirimu bisa menembusnya.
Kau bahkan tidak akan bisa melihatku karena tingginya tembok yang aku bangun ini.
Tapi taukah Sasuke. Aku yang selalu melihatmu dari belakang, berlahan aku mengerti bahwa punggung nan kokoh itu begitu kesepian.
Rasanya aku ingin sekali berlari dan memeluknya. Tanpa terasa air mataku menetes banyak melihat mu berdiri menatap langit malam tanpa bintang, atau langit cerah tanpa awan, atau langit yang mendung menunggu hujan.
Sesering itu aku menatapnya.
Kau tahu. Rasa benci, rasa takut yang aku miliki anehnya hilang begitu saja tanpa aku berusaha apapun.
Kalau kau tanya, kenapa? Aku tidak tahu.
Jika aku lebih sering melihatmu dari depan, mungkin aku tidak akan menyadarinya.
Aku hanya ingin mencintaimu walaupun orang lain diluar sana tidak mengerti.
Mereka tidak perlu memahami perasaanku terhadapmu, dan aku tidak perlu menjelaskannya.
Aku tidak peduli mereka akan menilai apa. Benar atau salah. Bahagia atau sedih. Beruntung atau tidak beruntung. Pantas atau tidak pantas. Biarkan mereka berpikir sesuai dengan apa yang ingin mereka pahami.
"Aku mencintaimu Sasuke Uchiha", ucap Sakura. Kali ini tidak ada air mata yang keluar dari pelupuk matanya.
Sasuke terdiam sesaat lalu menjawab, "Arigato Sakura". Mungkin hanya itu yang bisa Sasuke ucapkan sekarang untuk membalas kalimat Sakura.
Sakura tersenyum, tapi kali ini air matanya jatuh.
Mereka berdua berdiri berhadapan di tengah malam yang sunyi.
Kopi siang tadi terasa begitu pahit di lidah Sakura. Apakah Sasuke juga merasakan hal yang sama.
"Apakah rasa kopinya pahit tadi?" tanya Sakura.
Sasuke mendongak menatap lurus kearah Sakura.
"Hem", jawab Sasuke sembari mengangguk.
"Syukurlah, kau juga merasakan hal yang sama", ucap Sakura lalu melemparkan senyuman ke Sasuke.
Sasuke membalas senyuman itu tanpa kata. Dan Sakura tanpa henti tersenyum kepada Sasuke.
"Setidaknya kita merasakan hal yang sama untuk pertama kalinya. walaupun rasanya pahit", ujar Sakura.
.
.
.
.
.-The End- Season 1- Good Bye -
-Mint-
KAMU SEDANG MEMBACA
Surprising Thing
Fiksi PenggemarSakura diterima kerja disebuah perusahaan IT setelah menganggur selama hampir 6 bulan. Dikantor barunya Sakura bertemu kembali dengan laki-laki yang pernah dia sukai saat SMA, Sasuke Uchiha yang bekerja sebagai kepala Direktur Developer. Tetapi ada...