Bismillah...
"Sal, lo tau gak sama kisah Giacomo Casanova, laki-laki dari Italia yang menjadi simbol petualang cinta?" tanya Alesha pada Aksal.
Aksal yang sedang duduk sambil mengelus pipinya yang tadi ditampar seorang cewek--karena ketahuan selingkuh--jadi menoleh ke arah Alesha dengan kedua alis terangkat. Pemuda tampan itu bergumam.
"Giacomo gue gak tau, tapi kalau casanova itu gue," sahutnya percaya diri membuat Alesha mencibir.
"Giacomo Casanova itu nama orang paling playboy di zaman dulu, dari nama dia makanya ada istilah casanova," jelas Alesha. Gadis berseragam putih abu-abu itu lalu duduk di sebelah Aksal.
"Kalau dibanding lo sih, petualangan cintanya udah jauh," tambah Alesha sambil memandang Aksal remeh. Aksal mendecih.
"Tapi gue ngomong gini, gak bermaksud untuk memotivasi lo buat ngikutin jejak Pak Giacomo lho," sambung Alesha membuat Aksal tertawa kecil.
"Pak Giacomo? Sok akrab banget lo," ledeknya. Alesha mendengus.
"Ya daripada gue sebut nama aja, ntar dibilang gak sopan," kata Alesha santai.
Aksal bergumam.
"Emang kenapa gue gak boleh ngikutin jejak dia?" tanya Aksal.
Alesha memandang lurus ke depan, lalu menghembuskan napas panjang.
"Saat muda dan masih tampan, dia hidup dikelilingi wanita, tapi di masa tuanya dia hidup sendirian dan kesepian," ujar Alesha. Gadis itu lalu menoleh ke arah Aksal yang terlihat mendengarkannya dengan serius.
"Gue gak mau lo berakhir kayak gitu Sal," kata Alesha lalu tersenyum manis.
Aksal terdiam. Menatap Alesha yang baru pertama kali ini memasang ekspresi seperti itu di depannya. Gadis itu menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan tulus.
"Kenapa ... kenapa dia tinggal sendirian?" tanya Aksal. Alesha mengangkat bahu.
"Waktu berjalan maju. Wajah tampan itu gak abadi. Dia juga jatuh miskin. Bahkan dari sumber yang gue baca dia juga punya penyakit seksual," kata Alesha lalu menghela napas.
"Menurut lo apa masih ada yang mau bertahan di sisinya dengan keadaan dia yang seperti itu?" tanya Alesha sambil menoleh ke arah Aksal.
Aksal mengerjap. Alesha berdehem lalu memberbaiki duduk jadi menghadap ke arah Aksal.
"Sal, gue tau lo ganteng, gue gak bisa bohong soal itu, tapi apa wajah ganteng lo abadi?" tanya Alesha.
"Well, kalau ada umur kita bakalan menua dan wajah kita gak bakalan selamanya seperti ini," lirih Alesha.
Aksal membasahi bibir.
"Trus gue harus gimana?" tanyanya. Alesha bergumam.
"Just find your true love. Cuma cinta sejati yang gak akan ninggalin lo dalam keadaan apapun," ucap Alesha.
Pemuda tampan itu terdiam dengan kepala menunduk.
Cinta sejati?
Apakah itu benar-benar ada untuk orang sepertinya?
🐊🐊🐊
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Aksal si Casa(NO)va [SELESAI]
SpiritualSejak kecil Aksal tau wajahnya tampan. Karena itulah tak sulit bagi Aksal untuk bergonta ganti pasangan. Pemuda itu juga tidak takut dengan karma karena ia sudah lama tidak punya Mama dan tidak punya adik perempuan. Sehingga kalau ada yang mengata...