Kesibukan Aksal

1.1K 176 9
                                    

Bismillah..

Gina mendesah pelan sambil menatap layar hapenya. Membaca headline gosip yang ada di sana dengan perasaan tak enak.

Awalnya Dibenci Sekarang Dicintai, 7 Potret Aksal Ananta Dosen Muda Tampan yang Sedang Viral

Digemari Banyak Kalangan, Dari Remaja Sampai Ibu-Ibu, Begini Profil Lengkap Aksal Ananta

7 Fakta Aksal Ananta, Fakta Keempat Bikin Kamu Makin Jatuh Cinta

Gina membasahi bibir, tidak tau reaksi apa yang harus ia munculkan setelah membaca semua artikel itu. Yang pasti, senang bukan salah satunya.

Awalnya Gina menolak usulan Aksal yang ingin menerima tawaran menjadi model, Gina tidak mau memberikan izin karena takut Aksal nanti berbuat macam-macam dibelakangnya. Terlebih melihat track record Aksal yang mantan fakboy, bisa saja pemuda itu kambuh lagi sisi menelnya setelah menjadi model.

Namun karena Aksal membujuknya terus menerus, bahkan sampai mengajak Gina untuk ikut ke tempat pemotretan, Gina pun luluh dan mengizinkan Aksal untuk menjadi model brand ternama itu.

Walau sayangnya, setelah itu situasi di rumah jadi terasa tak nyaman lagi. Aksal bahkan jadi sangat jarang bertemu dengannya, karena saat Aksal pulang, Gina sudah tidur. Hanya di pagi hari mereka bertemu, itupun hanya untuk berbincang sejenak lalu Aksal langsung kerja lagi. Entah ke kampus, lokasi acara tv atau ke tempat pemotretan.

Begitu setiap hari sampai Gina merasa jengah sendiri.

Gadis itu lalu menggeleng-geleng kecil, beristighfar di dalam hati. Ia harus banyak-banyak bersabar karena surga seorang istri ada pada suaminya, kalau Gina memendam kesal seperti ini, dosanya pasti banyak sekali.

"Assallammuallaikum, Ginaaaa."

Sebuah suara yang tiba-tiba muncul membuat Gina yang sedang tiduran sambil melamun jadi tersentak. Gadis itu segera mendudukkan tubuhnya dan menoleh ke arah pintu kamar.

"Ginaa, udah tidur ya?" ujar suara itu lagi. Gina berdehem sedikit sebelum menjawab.

"Iya Mas, sebentar," sahutnya agak gugup lalu segera melangkah untuk membukakan pintu kamar.

Di balik pintu, Aksal berdiri sambil tersenyum, membuat Gina jadi terdiam karena melihat ada lelah yang Aksal coba sembunyikan di balik senyum itu. Gina menghela napas lalu kembali beristighfar lagi. Merasa sangat berdosa karena sempat-sempatnya merasa kesal pada Aksal yang sedang mati-matian bekerja keras untuk dirinya.

"Mas bangunin kamu ya?" tanya Aksal yang dijawab Gina dengan gelengan kepala.

"Enggak kok, Gina belum tidur," jawab Gina lalu menyingkir dari bibir pintu, mempersilahkan Aksal masuk.

"Tumben Mas ketuk-ketuk pintu dulu, kok gak langsung masuk?" tanya Gina sambil mendudukkan tubuhnya di atas kasur. Aksal terkekeh lalu duduk di sebelah Gina.

"Kuncinya ketinggalan," jawabnya membuat Gina merengut.

"Kemarin charger, sekarang kunci, apa perlu Gina jadi manajer biar Mas gak ketinggalan sesuatu lagi?" ceplosnya asal. Tak menyangka kalimat itu malah ditanggapi serius oleh Aksal. Aksal mengangguk-anggukkan kepala setuju.

"Iya juga ya, gimana kalau kamu jadi manajer Mas aja?" tanya Aksal. Gina mendelik.

"Eh bercanda Mas, Gina kan lagi sibuk kuliah," tolaknya langsung. Aksal bergumam lalu mengangkat bahu.

"Ya gak apa-apa, kan kamu kuliahnya gak 24 jam," sahut Aksal santai. Gina mendengus.

"Iya, tapi kan Mas kerjanya hampir 24 jam," timpal Gina, tanpa sadar  agak sedikit menyindir Aksal.

Kisah Aksal si Casa(NO)va [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang