🌺REMI🌺 02

632 31 0
                                    

Semua orang pasti akan mengalami perubahan, entah itu berubah menjadi lebih baik atau  malah sebaliknya.

-Rega Dean Atmaja

🌺🌺🌺

Seorang gadis cantik, bertubuh mungil, dengan kulit seputih susu baru saja keluar dari bandara dengan kacamata hitamnya yang membuat penampilannya semakin mempesona.

Ditangan kanannya ia menyeret sebuah koper berukuran lumayan besar sembari celingak-celinguk mencari kehadiran seseorang.

Setelah menemukan sosok yang dicarinya, gadis itu memekik senang yang membuat dirinya menjadi pusat perhatian.

"Kak Izalll." pekiknya semangat.

Seseorang yang merasa namanya dipanggil pun menolehkan kepalanya.

"Kak Izall, Kay kangen banget tahu." ucapnya sembari memeluk Rizal.

"Kakak juga kangen banget sama kamu." balas Rizal.

"Gimana kabarnya mami sama papi?" tanyanya.

"Mami sama papi baik-baik aja kok." balas Rizal.

"Kay apa kabar?" tanya Rizal sembari menggandeng Mika menuju parkiran Mobil.

"Kay baik-baik aja kok Kak." balas Mika sembari tersenyum.

"Sini kopernya biar kakak yang bawa." ucap Rizal sembari mengambil alih koper yang dibawa Mika.

Dan dengan senang hati Mika menyerahkan kopernya.

"Mau langsung pulang atau mau makan dulu?" tanya Rizal saat Mobil yang mereka tumpangi meninggalkan area parkir.

"Pulang aja lah, Kay Capek banget." jawab Mika yang langsung di angguki oleh Rizal.

Sepanjang perjalanan pulang, Rizal dan Mika tak henti-hentinya bercerita tentang apa saja yang mereka alami selama berpisah.

Hingga akhirnya Mika yang merasa lelah tertidur yang membuat Rizal tersenyum sembari mengusap puncak kepala Mika dengan lembut.

🌺🌺🌺

Setelah menempuh perjalanan lumayan jauh, akhirnya mobil yang Rizal kendarai berhenti tepat didepan gerbang rumah yang sudah lama tidak ia kunjungi.

Setelah gerbang dibuka, Rizal melajukan mobilnya memasuki pekarangan rumah.

Sesampainya di pekarangan, Rizal mematikan mesin mobilnya dan menolehkan kepalanya ke arah Mika yang masih tertidur dengan pulas.

Setelah puas mengamati Mika, Rizal melepaskan seatbealtnya dan keluar dari mobil untuk menghampiri ke sisi Mika.

Rizal segera membuka pintu penumpang, dan melepaskan seatbealt yang melekat di tubuh Mika.

Tanpa babibu Rizal menggendong Mika ala brydal style dan membawanya masuk ke dalam rumah.

Didepan pintu utama para pelayan sudah berjajar rapi memyambut kedatangan nonanya.


"Non iyla kenapa den?" tanya bi Marsih khawatir saat melihat Mika yang berada didalam gendongan Rizal.

"Bibi nggak perlu khawatir, Kayla cuma ketiduran aja kok." balas Rizal sembari tersenyum menenangkan.

Bi Marsih yang mendengar penuturan Rizal pun merasa lega.

"Yaudah Bi, Rizal mau bawa Kay ke kamar dulu." pamit Rizal yang dibalas senyum sopan oleh bi Marsih.

Rizal pun langsung membawa Mika menuju kamar yang sedari kecil sudah di tempati oleh Mika.

Sesampainya di kamar Mika, Rizal menidurkan Mika di atas ranjang dengan penuh ke hati-hatian.

Setelah mengatur posisi tidur Mika, Rizal menarik selimut untuk menutupi tubuh Mika sebatas pinggang.

"Jangan pergi lagi." bisik Rizal dan setelahnya berlalu keluar dari kamar Mika.

🌺🌺🌺

Mika terbangun dari tidur lelapnya saat langit berubah warna menjadi orange, yang menandakan bahwa sebentar lagi hari berganti menjadi malam.

Setelah melakukan sedikit peregangan akibat tubuhnya yang terasa pegal, Mika pun masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Butuh waktu sekitar 25 menit untuk Mika menyelesaikan ritual mandinya.

Mika keluar dari kamar dengan tubuh yang lebih segar dan langsung menghampiri Rizal yang sedang asik menonton serial kartun dengan setoples keripik di pangkuannya.

"Udah gedhe juga, nontonya masih kartun." cibir Mika dan mendudukkan dirinya disamping Rizal.

"Biarin, daripada nonton film 18++." jawab Rizal acuh yang membuat Mika melototkan matanya.

"Astaghfirullah, mulutnya gak pake filter." ucap Mika sembari menimpuk Rizal dengan bantal sofa.

"Emang bener kan, lebih baik nonton kartun daripada nonton yang begituan." bela Rizal.

"Ya tapi kan, nggak usah blak-blakan kayak gitu juga dong." kesal Mika.

"Dih biasanya juga lo paling bar-bar." cibir Rizal.

"Waktu dapat merubah sifat seseorang, entah itu menjadi lebih baik atau malah sebaliknya." ucap Mika sembari menatap layar TV dengan nanar.

Sedangkan Rizal menatap Mika dengan sorot ibanya. Karena ia paham maksud dari ucapan Mika.

Mika yang merasa diperhatikan pun menolehkan kepalanya ke arah Rizal yang masih setia menatapnya iba.

"Gue nggak suka di kasihani." ucap Mika tajam.







Publish : 30 Juli 2020
R

evisi   : 31 Agustus 2021

REMI (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang