Mereka yang menyebut dirinya keluarga,adalah orang-orang yang berandil besar dalam menyakitiku.
-Mikayla Anjani Pramudya
🌺🌺🌺
PLAKKK
Suara tamparan menggema disetiap sudut ruangan.
Mika menatap Risa tajam dengan nafas memburu, emosinya benar-benar menguar mendengar perkataan Risa yang seolah menyepelekan kepergian sang mama.
"Mika apa yang kamu lakukan?" sentak Darrel.
"Saya hanya ingin membungkam mulut biadab cucu anda," marah Mika.
"Tapi apa kamu harus menampar putri saya?" sentak Miranda.
"Lalu apa yang harus saya lakukan? atau lebih baik saya bunuh langsung?" ucap Mika enteng seakan-akan apa yang ia ucapkan barusan adalah hal sepele.
"Mikaaa," peringat Darrel.
"Lo, lo berani banget nampar gue. Lo hari ini udah nampar gue dua kali," sentak Risa sembari memegang pipinya yang memerah.
"Gue cuma baru nampar lo, bahkan gue bisa melakukan lebih kalau mulut kotor lo berani lancang menyebut nama mama gue," ucap Mika.
"Lo jadi orang nggak usah sok-sokan ya. Asal lo tahu aja, lo itu cuma anak haram," ucap Risa dengan menekankan anak haram.
"Biarpun gue anak haram, seenggaknya gue merasakan kasih sayang mama dan papa. Sedangkan lo? bahkan papa kandung lo aja gak sudi ngakuin lo," ucap Mika.
Vito yang merasa ucapan Mika sudah melewati batas pun menggenggam tangan putrinya.
"Sayang, udah ya jangan diterusin," bisik Vito pelan.
"Nggak bisa pa, orang kayak Risa ini harus disadarin siapa dia sebenarnya, " Ucap Mika
Risa yang mendengar ucapan Mika pun tanpa sadar meneteskan air matanya. Ia kembali mengingat bahwa selama ini ia tumbuh tanpa didampingi sosok seorang ayah.
"GUE BENCI SAMA LO MIKA, GUE BENCII. KENAPA SEMUA ORANG BERPIHAK SAMA LO? KENAPA LO SELALU HIDUP BAHAGIA?. SEDANGKAN GUE? NGGAK ADA YANG SAYANG SAMA GUE," bentak Risa.
"Bahkan kakek sama nenek lebih sayang sama lo sejak kecil daripada gue. Gue benci liat lo bahagia," isak Risa.
"Gue udah berusaha bikin hidup lo sengsara, tapi kenapa semua orang masih menyayangi lo. Bahkan gue rela menjebak tante Valen," ceplos Risa tanpa sadar.
"Apa maksud lo menjebak mama?" tanya Mika.
"Gue tahu lo sangat menyayangi om Vito dan tante Valen, jadi gue mau membuat lo sengsara dengan menghancurkan orang-orang yang lo sayangi," ucap Risa.
"Gue yang menjebak tante Valen, seolah-seolah selingkuh. Dan rencana gue berhasil. Gue berhasil menghancurkan hidup lo dengan kematian mama jalang lo itu. Dan om Vito, om Vito kembali ke cinta pertamanya Hahahahaha," terang Risa.
Entah sadar atau tidak, Risa telah membongkar kejahatannya sendiri.
Sedangkan Mika yang mendengar keterangan Risa merasa syok, ia tidak menyangka bahwa Risa tega melakukan hal sekeji itu.
"RISA SIALAN, BIADAB LO," teriak Mika murka.
Dengan kesetanan Mika menghampiri Risa dan menarik Risa untuk keluar dari rumahnya.
"DASAR IBLIS, PERGI LO DARI RUMAH GUE. JANGAN PERNAH NUNJUKIN MUKA LO DI HADAPAN GUE ATAU GUE BISA BERTINDAK DI LUAR NALAR LO," teriak Mika histeris.
Sungguh Mika merasa terpukul mendengar penjelasan Risa, apa salahnya hingga Risa tega bertindak yang mengakibatkan kesalahan fatal.
"Gue mohon pergi dari sini, semuanya pergi dari sini, hiks hikss pergi," lirih Mika dengan tubuh yang tertunduk lemah.
Vito yang sama syoknya dengan Mika pun hanya mampu terdiam mematung, berusaha mencerna setiap kalimat yang di lontarkan oleh Risa.
Jadi selama ini dia hanya salah paham kepada istri tercintanya?
Betapa bodohnya dirinya yang tidak mempercayai Valen, dan kesalah pahamannya itu membuatnya kehilangan istri tercintanya dan dibenci oleh putrinya selama bertahun-tahun.
"Valen maafin mas sayang, maaf karena udah nyakitin kamu. Mika maafin papa mu yang bodoh ini nak," lirih Vito dengan suara paraunya.
Sedangkan orang-orang yang berada disana tidak kalah syoknya dengan Vito dan Mika.
Diga yang tersadar lebih dulu, menghempiri Mika yang terlihat sangat kacau.
"Hei cewek bar-bar, jangan nangis lo keliatan jelek banget tahu nggak," goda Diga.
Dan tanpa diduga, Mika menghambur kepelukan Diga dan menangis terisak.
"Diga hiks hikss kenapa mereka tega nyakitin gue hiks hiks," isak Mika.
Diga hanya diam mendengar semua keluh kesah Mika.
"Mama hiks hikss mama, Mika mau mama," raung Mika yang membuat Vito tersadar dari rasa syoknya.
"Sayang hei, mama udah tenang disurga. Jadi Mika nggak boleh sedih-sedih, nanti mama jadi ikut sedih," hibur Vito, meskipun kini hatinya tak kalah kacaunya dari sang putri.
Sedangkan Mika tak henti-hentinya terisak didalam dekapan Diga.
Rega hanya mampu memandang sendu kejadian dihadapannya. Dulu, ia pernah berada di posisi Diga. Dimana ia menjadi sandaran seorang Mikayla Anjani Pramudya.
Namun, sekarang posisinya digantikan oleh sosok baru.
Entah mengapa ada rasa tidak rela melihatnya.
"Emm om, maaf saya izin bawa Kayla untuk menenangkan diri," izin Diga.
"Iya nak, tolong jaga putri kesayangan saya," pesan Vito.
"Baik om," balas Diga.
Diga pun memapah tubuh lemah Mika menuju taman belakang rumah diikuti oleh Rizal dan juga Lisa yang sedari tadi hanya termangu.
"Ya Tuhan, kapan penderitaan putriku akan berakhir?" batin Vito sembari menatap punggung Mika yang menjauh dengan sendu.
Hayyyy aku update lagi nih!!!
Semoga nggak bosen sama cerita labilku❤
Revisi : 16 Mei 2022
![](https://img.wattpad.com/cover/213923308-288-k313360.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REMI (On Going)
RandomSequel MIKAYLA Dia pernah terluka, lalu aku datang untuk menyembuhkan lukanya. Dan ketika luka itu telah sembuh, aku malah menorehkan luka yang lebih dalam. "Aku sadar, sebanyak apapun aku mengucapkan kata maaf tidak akan bisa menyembuhkan lukamu."...