Menyesal pun rasanya percuma.
-Rega Dean Atmaja
🌺🌺🌺
Seorang pemuda sedang berdiri di balkon kamarnya, dengan pandangan yang terfokus pada satu titik, yaitu sebuah gelang dan kalung yang ia simpan di sebuah kotak berbentuk hati yang berada di tangannya.
Fikirannya melayang pada kejadian beberapa tahun yang lalu, dimana dulu keadaannya masih baik-baik saja. Namun, semuanya hancur karena ulahnya sendiri.
Helaan nafas panjang terdengar ditelinga.
Saat dirinya sibuk akan kepingan-kepingan kenangan masa lalu bersama gadisnya.
Menyebut kata 'gadisnya' saja rasanya sudah tidak pantas, setelah perbuatan yang ia lakukan di masa lalu.
Keputusan yang ia pilih, ternyata menjadi boomerang untuk dirinya sendiri di masa depan.
Menyesal pun rasanya juga percuma, karena semenyesal apapun dirinya. Gadisnya tetap pergi meninggalkan dirinya.
"REGAAA CEPET TURUN, RISA UDAH DATENG." teriakan bundanya berhasil menyadarkannya dari lamunannya.
Helaan frustasi keluar dari bibirnya.
Dan tanpa menunggu lama lagi, Rega keluar dari kamarnya dan menghampiri sang mama yang sedang asik bermain dengan Amel.
Sedangkan Risa hanya terdiam mengamati Syifa yang sibuk bermain dengan Amel tanpa mempedulikan dirinya.
"Kenapa bun?" tanya Rega saat sudah berada dihadapan sang bunda.
"Tuh dicariin pacar kamu." jawab Syifa ketus tanpa mengalihkan pandangannya dari Amel.
Rega hanya mampu mendesah frustasi melihat sikap acuh bundanya sejak beberapa tahun yang lalu.
Karena sejak Syifa mengetahui kebenarannya yang menyakiti Mika, Syifa terlihat begitu acuh terhadap Rega.
Tak hanya itu, Syifa juga sangat membenci Risa bahkan dengan terang-terangan Syifa menunjukkan ketidaksukaannya. Karena menurutnya Risa lah penyebab ia kehilangan calon mantu idamannya.
"Bun.."
"Ngapain masih disini?" sinis Syifa.
"Tan..."
"Kamu nggak usah ikut campur." sentak Syifa yang seketika membuat Risa bungkam.
"Bun, semuanya cuma masa lalu." ucap Rega.
"Dan di masa lalu kamu begitu bodoh." ketus Syifa.
Rega hanya bisa pasrah menerima segala keketusan yang terlontar dari bibir sang bunda, setelahnya Rega menghampiri Risa yang tengah duduk di sofa dan memandangnya dengan tersenyum.
"Unda tatak antik ana?" tanya Amel yang membuat semua orang yang berada disana tertegun.
"Tok tatak antik nda pelnah ain kecini lagi nda, Mel tan angen." lanjutnya sembari mengerucutkan bibirnya.
"Kakak cantik yang dimaksud Amel siapa Re?" tanya Risa setengah berbisik.
"Ayla." balas Rega singkat.
Risa yang mendengar siapa kakak cantik yang dimaksud oleh Amel lebih memilih diam, ia tidak mau mendengar lebih jauh lagi dan tentunya akan menyakitinya.
"Undaaaaaaa au tatak antik." rengek Amel sembari melempar mainannya ke sembarang arah.
"Sayang, dengerin bunda ya kakak cantiknya lagi belajar jadi nggak bisa main sama Amel." terang Syifa sembari mengusap puncak kepala Amel dengan lembut.
"Kenapa sih bun kok ribut-ribut?" tanya Rifal yang baru keluar dari kamar.
"Si Amel ngrengek pengen ketemu sama kakak cantik." jawab Syifa.
"Si Ayla ya bun?" tanya Rifal memastikanpu yang di balas anggukan oleh Syifa.
"Emang siapa lagi sih yah yang bisa deket sama Amel." ucap Syifa.
"Ya mau gimana lagi bun, Amel punya kakak satu tapi begonya minta ampun." sindir Rifal sembari matanya melirik ke arah Rega yang sedari terdiam.
"Tahu tuh yah, bunda juga nggak abis pikir punya anak cowok kok nggak ada pinter-pinternya." sahut Syifa.
"Yaudah biar Amel nggak sedih lagi, kita ke mall yuk main ke timezone." ajak Rifal sembari mendekat ke arah Amel.
"Au apain yah?" tanya Amel sembari mendongakkan kepalanya.
"Mau main dong sayang." balas Rifal yang disambut semangat oleh Amel.
"Undaaaa ayokkkk ain te imnon." girang Amel.
"Timezone sayang." koreksi Syifa sembari terkekeh.
"Rega kamu jaga rumah jangan macem-macem, mentang-mentang nggak ada orang dirumah." pesan Syifa setengah menyindir.
"Iya bun." balas Rega patuh. Dan syifa pun memilih berlalu menghampiri sang suami dan putri kecilnya.
Tak lama kemudian terdengar deru mobil yang mulai menjauh.
🌺🌺🌺
Setelah kepergian kedua orang tuanya, keadaan ruang tamu terasa hening.
"Emmm Re." ucap Risa gugup.
"Kenapa?" balas Rega.
"Bunda kamu masih nggak suka ya sama aku?" tanya Risa sembari meremas jemari tangannya.
Rega yang mendengar pertanyaan dari Risa hanya mampu menghela nafas panjang.
"Kamu kan tahu Ris, seberapa dekatnya keluarga aku sama Ayla, senempel apa Amel sama Ayla, dan seberapa sayangnya bunda sama Ayla." ucap Rega.
"Waktu bunda tahu aku nyakitin Ayla, bunda bahkan ngancem nggak mau nganggep aku anaknya lagi." jelas Rega yang membuat hati Risa terasa teriris.
Mereka berdua saling diam, dengan fikiran yang melayang entah kemana.
Publish : 30 Juli 2020
Revisi : 30 Agustus 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
REMI (On Going)
RandomSequel MIKAYLA Dia pernah terluka, lalu aku datang untuk menyembuhkan lukanya. Dan ketika luka itu telah sembuh, aku malah menorehkan luka yang lebih dalam. "Aku sadar, sebanyak apapun aku mengucapkan kata maaf tidak akan bisa menyembuhkan lukamu."...