🌺REMI🌺 13

435 23 4
                                    

Sebenarnya kalian saling mencintai, hanya saja kalian lebih mementingkan ego daripada perasaan.

-Farizal Setiaji

🌺🌺🌺

Sedari tiga jam yang lalu Mika masih setia mondar-mandir di depan ruangan dimana Rega sedang ditangani oleh dokter.

Hatinya begitu resah dan kalut memikirkan kondisi Rega.

Entahlah ia merasa bingung, kenapa ia harus merasa secemas ini mengenai keadaan Rega. Bahkan Rega bukan apa-apanya sekarang.

"Kay, sini duduk sama kakak. Kamu dari tadi nggak capek apa mondar-mandir kaya satpam komplek," ucap Rizal mencoba mencairkan suasana.

Namun usaha Rizal harus sia-sia karena nyatanya Mika masih setia dengan aktifitasnya.

"Sayang dokternya belum keluar?" tanya Syifa setelah kembali dari kantin.

"Mika," panggil Syifa sembari menepuk bahu Mika yang membuat sang empunya tersentak.

"Eh,"

"Tadi bunda nanya apa?" tanya Mika setelah kembali ke alam sadarnya.

"Dokternya belum keluar?" ulang Syifa yang dibalas gelengan oleh Mika.

"Belum bun," ucap Mika lesu.

"Hufftt,"

"Kamu udah makan?" tanya Syifa yang dibalas gelengan oleh Mika.

"Kamu makan dulu ya," bujuk Syifa.

"Mika nggak nafsu bun," tolak Mika.

Tak lama kemudian pintu ruang UGD pun terbuka dan menampakkan seorang dokter paruhbaya.

"Gimana keadaan anak saya dok?" tanya Syifa sembari menghampiri sang dokter.

"Alhamdulillah keadaan putra ibu sudah stabil, hanya saja saat ini putra ibu masih belum sadarkan diri akibat efek obat bius," terang sang dokter.

"Syukurlah," gumam Syifa lega.

"Terima kasih dok," ucap Syifa.

"Tidak masalah bu, itu sudah kewajiban kami. Kalau begitu saya pamit undur diri," ucap sang dokter.

"Silahkan dok," ucap Syifa.

"Putra ibu akan segera kami pindahkan ke ruang perawatan," ucap seorang suster yang baru saja keluar dari ruang UGD.

"Baik sus," ucap Syifa, setelahnya sang suster pun berlalu.

Sedangkan Mika yang memang sedari tadi memperhatikan pun tersenyum lega.

Syukurlah.

🌺🌺🌺

Mika, Syifa, Rifal, dan Rizal sudah berada di dalam ruang rawat Rega.

Rega pun masih setia memejamkan matanya, kini ditubuhnya banyak sekali perban jahitan.

"Kamu pulang dulu gih, mandi, makan, terus istirahat. Biar bunda sama ayah yang jagain Rega disini," pinta Syifa.

REMI (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang