🌺REMI🌺 03

568 38 0
                                        

Kita tidak akan bisa mengelak saat waktu membuat kita bertemu kembali dengan masa lalu.

-Mikayla Anjani Pramudya

🌺🌺🌺

Malam ini putri bungsu dari keluarga Atmaja tak henti-hentinya rewel dan merengek yang membuat semua orang kewalahan dan kelabakan.

"Amel nda mau itu huaaaaa." pekik Amel sembari guling-guling di lantai yang dingin.

Syifa, Rifal, dan juga Rega merasa frustasi melihat tingkah Amel malam ini.

Tidak biasanya Amel serewel ini.

"Adek jangan guling-guling gitu dong, nanti badannya sakit semua, itu lantainya juga dingin loh." tegur Syifa dengan suara lembutnya sembari berusaha menggendong Amel.

Amel pun semakin meronta-ronta saat bundanya ingin menggendongnya.

"HUAAAA UNDA LEPASAAASSS, NDA MAU UNDA HIKS HIKS." pekik Amel sembari sesegukan.

Rifal yang tidak tega melihat istrinya kewalahan dan putrinya yang sesegukan pun segera menghampiri keduanya.

"Amel kenapa sayang kok rewel banget dari tadi?" tanya Rifal dengan lembut, sedangkan Amel masih saja sesegukan.

"Amel mau apa?" tanyanya lagi.

"Amel hiks mau alan-alan." balas Amel sesegukan.

"Kalau adek mau jalan-jalan, sekarang adek berhenti nangis, dan minta sama bunda buat siap-siap. Abis ini kita jalan-jalan beli boneka ya." bujuk Rifal yang langsung di angguki oleh Amel.

Amel pun langsung mengalungkan tangannya ke leher sang bunda, Syifa yang sudah paham maksud putrinya segera menggendong Amel menuju kamar.

"Ya Tuhan, cuma gara-gara minta jalan-jalan aja sampai bikin heboh orang satu kampung." gerutu Rega kesal yang membuat Rifal terkekeh pelan.

🌺🌺🌺

Mika sedari tadi tak henti-hentinya membujuk dan merayu Rizal untuk menemaninya jalan-jalan. Bahkan Mika rela merengek layaknya anak kecil agar permintaannya di kabulkan.

"Ayo dong kak, temenin jalan-jalan. Nanti Kay traktir deh." rengek Mika sembari menggoyang-goyangkan lengan Rizal yang sedang sibuk bermain ponsel.

"Ntar maleman aja ya." tawar Rizal tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Nggak mau, maunya sekarang." rengek Mika.

Rizal yang tidak tega melihat rengekan Mika pun memilih mengiyakan keinginan adik kecilnya.

"Yaudah kamu ganti baju dulu sana, kakak tungguin disini." ucap Rizal yang langsung dituruti oleh Mika.

Dengan secepat kilat Mika berlari menuju kamarnya untuk bersiap-siap.

Tak lama kemudian Mika menghampiri Rizal yang masih asik dengan ponselnya.

"Kuy Kak." ajak Mika saat sudah berada disamping Rizal.

Rizal pun langsung menyimpan ponselnya dan beranjak dari duduknya.

Mereka berjalan beriringan menuju mobil.

Tak lama kemudian mobil pun melaju membelah pekatnya malam.

🌺🌺🌺

Sesampainya di basement mall, Mika langsung ngacir keluar dari mobil dan meninggalkan Rizal yang tengah menatapnya dengan bingung.

"Dasar bocah, nggak sabaran banget sih," gumam Rizal yang melihat Mika yang meninggalkannya.

Rizal pun melangkahkan kakinya mengikuti Mika yang sudah berjalan di depannya.

Sesampainya di dalam mall, Mika bersorak gembira layaknya anak kecil yang diberi permen.

"Huwaaaa akhirnya bisa kesini lagi setelah beberapa tahun absen," sorak Mika heboh tanpa mempedulikan orang-orang yang menatapnya aneh.

"Kamu mau beli sesuatu?" tanya Rizal saat sudah sampai di samping Mika.

"Iya kak, kita ke toko boneka dulu abis itu kita nonton. Gimana kakak setuju nggak?" usul Mika.

"Oke lah," balas Rizal sembari menganggukkan kepalanya.

Dengan penuh semangat, Mika menarik tangan Rizal dan menyeretnya ke toko boneka.

Sesampainya di toko boneka, Mika melepaskan tangan Rizal dan dengan riangnya memasuki toko boneka.

Sedangkan dibelakangnya Rizal hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekanakan Mika.

"Kak Izal mau yang itu," pekik Mika dengan jari yang menunjuk
sebuah boneka hello kitty yang memeluk sebuah bantal.

"Yaudah ambil aja, kakak yang bayarin," ucap Rizal yang tentunya membuat Mika begitu riang.

"Makasih kak Izal, jadi tambah sayang deh," ucap Mika centil.

"Baiknya kalau cuma ada maunya doang," dumel Rizal pelan.

Rizal pun menemani Mika ke kasir untuk membayar boneka yang diinginkannya.

Mika menunggu proses pembayarannya dengan mengedarkan pandangannya ke sekitar toko.

Mata Mika membulat ketika netranya menangkap sosok yang sangat dikenalnya.

"Dia...."

"TATAKKKK ANTIKKKK....."










Publish : 30 Juli 2020
Revisi   : 31 Agustus 2021

REMI (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang