🌺REMI🌺 23

201 10 0
                                    

Emang lo punya hobi buat hancurin hati orang lain ya? apa lo nggak puas cuma nyakitin hati gue? kenapa lo juga harus nyakitin hati orang yang nggak punya kesalahan apapun sama lo.

From : Mikayla
To      : Risa

🌺🌺🌺

Setelah pulang dari mall Mika berubah menjadi pendiam. Ada banyak hal yang saat ini tengah Mika pikirkan.

Terutama kalimat terakhir yang diucapkan oleh cewek itu.

"Kak Rizal? tapi sejak kapan?" batin Mika.

"Mika sayang," panggil Vito. Namun Mika sama sekali tidak merespon yang membuat Vito bingung sekaligus khawatir.

"Mika hei," panggil Vito sekali lagi sembari menepuk bahu Mika yang membuat sang empunya berjengit kaget.

"Eh iya kenapa pa?" tanya Mika.

"Kamu kenapa hmm? papa panggil dari tadi kok nggak nyahut-nyahut," ucap Vito sembari mengelus puncak kepala Mika dengan lembut.

"Nggak papa kok pa," balas Mika sembari menunjukkan cengirannya.

"Oh iya pa, Mika mau ke rumah kak Rizal dulu ya," pamit Mika.

"Sama siapa?" Tanya Vito.

"Sama Diga," balas Mika yang memmbuat Vito tersenyum.

"Oh sekarang udah makin deket aja nih, kapan officialnya hemm," ucap Vito sembari menatap Mika dengan senyum menggoda.

"Tunggu papa nikah lagi," celetuk Mika yang seketika melunturkan senyum Vito.

Mika yang menyadari perubahan raut wajah Vito pun berjalan mendekati sang papa.

"Mika nggak papa kok, kalau papa mau nikah lagi. Asal wanita yang akan papa nikahi mau nerima papa apa adanya dan bisa buat papa bahagia," ucap Mika sembari mengusap bahu sang papa.

"Papa nggak kepikiran buat nikah lagi, papa bisa sedekat ini sama Mika aja sudah menjadi kebahagiaan tersendiri buat papa," ucap Vito.

"Apapun keputusan papa, Mika akan selalu dukung papa. Tapi papa juga harus inget ada adek yang masih butuh kasih sayang seorang mama," setelah mengatakan kalimat itu Mika pun berlalu meninggalkan Vito yang mematung.

"Apa aku harus menikah lagi untuk ketiga kalinya?" gumam Vito mengusap kasar wajahnya.

🌺🌺🌺

Mika tengah berdiri di depan gerbang rumahnya menunggu kedatangan Diga.

"Nih orang lama banget sih, janjiannya jam berapa, otw nya jam berapa," gerutu Mika sembari melirik jam di ponselnya.

Tak lama kemudian, Mika menolehkan kepalnaya saat mendengar suara derum mobil.

"Sorry lama," ucap Diga sembari menghampiri Mika yang menunjukkan raut masam.

"Ya udah cepetan," Ketus Mika sembari berjalan masuk ke dalam mobil.

"Gini amat ngadepin cewek," gumam Diga dengan  mengusap dadanya.

"DIGA CEPETANN!!!"

"IYA IYA,"

Membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke rumah Rizal.

Setelah Diga selesai memarkirkan mobilnya,Mika bergegas turun dari mobil dan berlari masuk ke dalam rumah.

Di dalam rumah Mika mendengar keributan di taman belakang yang seketika membuat jiwa kepo Mika menggelora.

Dan tanpa babibu Mika melangkahkan kakinya menuju taman, sesampainya disana Mika disuguhi penandangan pertengkaran sepasang kekasih.

"Lisa dengerin aku dulu,aku bener-bener nggak tau masalah ini karena yang aku tahu. Aku cuma cinta sama kamu, " tegas Rizal.

"Kalau kamu cuma cinta sama aku, apa maksud dari ucapan cewek tadi? " Tanya Lisa yang membuat Rizal meraup kasar wajahnya. Ia benar-benar frustasi dengan kesalah pahaman saat ini.

"Sayang hei dengerin aku dulu oke, " Ucapnya lembut dan berusaha meraih tangan sang kekasih.

"Aku nggak mau denger apapun saat ini, aku butuh waktu buat nenangin diri, " Setelahnya Lisa berlalu meninggalkan tempat itu tanpa sekalipun menengok ke arah Rizal.

Setelah melihat kepergiaan Lisa, Mika pun Melangkahkan kakinya mendekati Rizal.

"Kak," Panggil Mika.

Rizal pun menoleh ke arah Mika dan memeluknya dengan erat.

"Kay, Lisa salah paham sama kakak, " Adunya.

Mika pun menghela nafas dan mengusap punggung sang kakak dengan lembut.

"Kak Rizal nggak perlu khawatir, kak Lisa cuma butuh waktu untuk nenangin diri dan memahami apa yang sedang terjadi, " Ucap Mika yang membuat Rizal merasa sedikit lebih tenang.

"Kakak juga butuh waktu buat nenangin diri," Lanjutnya yang di angguki Rizal.


🌺🌺🌺

"Nggak bisa dibiarin nih, tuh orang emang kurang kerjaan. Hobi banget bikin masalah, " Gumam Mika sembari melangkahkan kakinya memasuki sebuah rumah mewah namun terkesan asri.

Saat akan menaiki anak tangga, Mika berpapasan dengan sang kakek.

"Mika kamu main kesini? " Tanyanya dengan raut bahagia yang dibalas anggukan  oleh Mika.

"Mau nemenin kakek minum kopi ditaman?" Lanjutnya.

"Nggak bisa sekarang kek aku ada urusan sama cucu kakek itu, " Ucap Mika dan kembali melanjutkan langkah kakinya.






Publish : 24 Mei 2022

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REMI (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang