07 : C͟͟u͟͟r͟͟i͟͟g͟͟a͟͟

80 10 2
                                    

.
.
.
.
.
.

"berikan tepuk tangan untuk Lionna!" Seru Rossie kepada penonton. Semua penonton berseru. "Yah, sepertinya Kakak, Leo dan Lionna sudah menemani kalian selama empat puluh lima menit nih." Rossie menatap ke dua harimau putih kesayangannya.

"Leo! Lionna! Ucap selamat tinggal! Dadaa!" Setelah Rossie mengucapkan itu, Leo dan Lionna mengangkat badannya ke atas lalu mengraung.

Raungan kencang dari Leo dan Lionna membuat penonton bersorak riuh. "terimakasih atas perhatiannya, sebentar lagi Dolphin Show akan dimulai. Segera memasuki area Aqualand! Dan jangan lupa saksikan show lainnya dari Magic Land! " Ucap Rossie ramah.

Setelah para penonton keluar dari area pertunjukan, Rossie segera melemparkan dua daging segar ke arah Leo dan Lionna. "Rossie!" Terdengar suara seruan dari arah kursi pengunjung. Rossie menoleh ke sumber suara.

Ternyata Narissa.

"Oy! Lu gak jaga pusat informasi?" Tanya Rossie. Narissa menggeleng " kan ada Jenar disitu, asik nelfon sama Daniel sih. Jadi mending, gua ke elu aja dah" Perkataan Narissa itu membuat Rossie mengernyitkan dahinya.

Rossie mengelus elus puncak kepala Leo dan Lionna lalu menuju Narissa. "Daniel? Kan dia ada di Australiana Land. Bukannya habis Dolphin show ada Aussie Show? " Tanya Rossie.

"tau tuh anak, harusnya siap siap. Malah pacaran" Narissa memanyunkan bibirnya. Rossie menjitak kepala Narissa "heh, tangan lu amis!" Narissa memegang rambutnya.

"gak ngaca lu, kadang lu juga telfonan sama Uchan!" Rossie mengambil antiseptik yang ada di saku bajunya, lalu dia menyemprotkan ke tangannya. "noh biar ga amis" Rossie menyemprotkan antiseptik ke kepala  Narissa.

"oh ya Sie, gimana 'romusha' nya sama Bagas?" Tanya Narissa. "Romusha? Kerja Paksa?" Rossie menggaruk kepala nya  yang tidak gatal itu "kan elu kencan paksa" Canda Narissa lalu tertawa.

"gua lempar daging ke elu noh lama lama, biar Leo makan elu" Rossie berpura pura mengambil daging yang ada di saku celananya. Narissa memanyunkan bibirnya, lalu dia teringat sesuatu.

"oh ya, lu kabur lagi?" Tanya Narissa. Rossie mengangguk, namun menggeleng "lebih tepatnya di bantu kabur. Sama pacar lu, temennya, dan dua cewek " Jelas Rossie bangga. "mereka nolongin gua pas di waktu yang gua pengen kabur. Gimana gak mau kabur, dia ngiket gua di kasur lagi. Ini kedua kalinya".

"temennya Uchan? Kiki?"

"heem"

"pasti dua cewek itu Raysa sama temennya. Kalo gak Kiara ya Claudya"

"ga tau, yang satunya cantik, tinggi gitu"

"Claudya itu mah"

"keknya mereka gak sengaja lewat mansionnya Bagas, terus denger lu minta tolong. Langsung cap cus deh"

Rossie mengangguk angguk setelah mendengar perkataan Narissa. Rossie menatap Leo dan Lionna yang tampaknya sedang berbaring di rumput rumput, mungkin sedang membicarakan sesuatu dengan bahasa mereka. Lalu dia menatap arlojinya.

"dahlah Na, kuy makan. Udah jam set satu" Ajak Rossie, lalu Narissa mengangguk.

📷

Bagas memainkan bolpoinnya, sesekali dia menggerakan kursi komputer yang ia duduki ke kiri dan ke kanan. Dia masih memikirkan kejadian dimana Rossie kabur dari Mansionnya. Menurutnya, bagaimana bisa Rossie kabur begitu saja. Padahal kaki dan tangannya ia ikat dengan tali.

Bagas melonggarkan dasinya, lalu berdiri menuju jendela kaca besar yang menampilkan indahnya taman belakangnya, dan kolam renangnya yang membuat pikiran tenang.

[3] ROCKVENTURE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang