17 : K͟o͟n͟s͟e͟r͟ M͟u͟s͟i͟k͟ (1)

62 8 0
                                    


.
.
.
.
.
.
.

"siang guys" Kiki membuka pintu kayu yang bertuliskan group band terkenal di kampusnya. "weh kemana ae lu? Tiga hari ngilang" Joshua meletakkan gitar listriknya, Uchan yang setelah berlatih drum berjalan menuju Joshua, ia menepuk pundak Joshua. "naik gunung sama doi nya asek" Ucap Uchan.

"hah? Doi?" Arjuna terkejut. "gak weh, ah elu mah Chan" Kiki berpura pura memberi ancang ancang untuk memukul Uchan. "dah lah, kuy latihan. Bapak leader dah dateng" Ucap Arjuna menunjuk Rizki yang sedang berjalan menuju studio latihan.

"weh ada anak cantik!" Goda Rizki ketika ia telah datang lalu mengacak rambut Kiki "cantik pala lu, ganteng ini" Sewot Kiki. "kuy kuy latihan, hari minggu konsernya woe" Perintah Rizki. "kuy lah" Seru mereka berempat.

📷

"jadi kamu mau ke konser musik?" Tanya Mama Helena, Rossie mengangguk "udah lama Rossie gak nonton" Ucap Rossie. "tanya ke Bagas ya" Mama Helena menghampiri Rossie yang sedang menonton TV. "Bagas mulu yang diprioritaskan" Gumam Rossie yang terdengar Mama Helena.

"ya iyalah, Bagas kan calon suami kamu. Kamu harus izin dia, gak boleh sama cowok lain. Pokok nya kamu harus tetep sama Bagas!" Mendengar perkataan Ibu nya. Rossie menghela nafas "sekali kali kek, Rossie kemana mana tanpa Bagas" Rossie masih menatap TV. "nanti kamu terluka gimana?" Mama Helena mengelus rambut Rossie

Sama Bagas malah kenapa napa batin Rossie.

"pokoknya Rossie mau sama Narissa kesananya!" Rossie menuju kamarnya tanpa menghiraukan Ibunya itu.

Mama Helena hanya tersenyum, ia meraih ponselnya. Lalu membuka kontak, ia melihat sebuah nama yang tertera disitu.

Bagaskara
Call / Message

Ia memencet tombol message dan menekan beberapa huruf di keyboard, lalu mengirimnya.

" Bagas, minggu nanti. Kamu mata matain Rossie di luar rumah, lebih tepatnya di konser "Burn No Bridges" "

..

Kiara menghela nafas ketika ia melihat penampilannya. Ia mengenakan kemeja putih bermotif bunga yang dipadukan dengan cardigan berwarna soft pink. Serta rok selutut berwarna peach. Mirip seorang karyawan di kantor.

"Ray? Ini emang harus?" Ia menoleh ke kedua temannya yang sedang berbaring santai di kasur. "harus dong, kan misi PAPARAZZI, kan udah di sepakatin gitu. Ye gak Ray?" Ucap Claudya, Raysa mengangguk mantap walaupun matanya masih fokus melihat ponselnya.

"eh Cla, ganteng kan Mingyu?"

"eh iya, gantengan Wonwoo lah~"

"Mingyu!"

"Wonwoo!"

Kiara hanya mendengus kesal melihat kedua temannya yang bertengkar kecil mengenai member boyband Korea. "Ray, nanti kalau gua misscall, jemput ya neng" Kiara mulai menyisir rambutnya. Raysa  bangkit  dari kasurnya dan berdiri menuju Kiara. Ia mengambil tas kulit berukuran kecil kepada Kiara.

"noh, bilang. Kalau bener bener ada urusan dengan Pak Bagas. Ne?" Raysa menepuk pundak sahabat karibnya itu. "jangan lupa woi" Claudya bangkit dari kasurnya. Ia mengambil sesuatu di saku celananya dan memberikannya ke Kiara.

"Recorder?widih holkay sekali kaoo" Puji Kiara. Raysa menggelengkan kepalanya "kan Claudya holkay, punya tempat karaoke sendiri" Raysa membenarkan posisi bantal merah muda milik Kiara.

"aish, enggak weh" Ucap Claudya malu malu. Kiara meletakkan recorder itu ke tas kulitnya. "kuy ke TKP!"  Seru Kiara.

📷

[3] ROCKVENTURE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang