09 : R͟͟a͟͟h͟͟a͟͟s͟͟i͟͟a͟͟

76 11 2
                                    


.
.
.
.
.
.
.

Raysa membelalakkan matanya, ia meletakkan gitarnya. Dia mengirim pesan ke kakaknya.

Kak Bagas tau drimna?|

|dri keamanan psti
| mknya gua blg lu di sms

"Bangsat" Umpat Raysa, dia memberikan ponselnya ke Claudya. Claudya membaca percakapan mereka berdua. "geunyeoneun michyeosseo*?" Tanya Claudya. Hanya Kiki dan Raysa yang mengangguk. Sementara Kiara mengedikkan bahu.

*'dia gila?' dlm bhs korea.

"keterlaluan" Kiara memukul meja. "gua ikut!" Nafas Kiara tak beraturan, dia pergi ke atas dan mengambil sesuatu. Tak lama kemudian, dia membawa block note.

Dia menggambar enam stick man. "ini Abang, Bang Uchan, Bang Bagas, Mbak Rossie, Raysa, Claudya" Kiara menamai keenam stick man itu. "Dare nya, dapetin Mbak Rossie" Kiara melingkari satu stick man.

"Bang Kiki gak mungkin bisa dapetin Rossie sendirian. Karena Bang Bagas punya banyak pasukan atau mata mata. Itu sebabnya Bang Bagas susah dikalahin" Kiara menunjuk stick man yang ia beri nama 'B'.

"bayangin aja, kita itu orang biasa. Yang dapetin misi menyelamatkan putri di kerajaan yang rajanya jahat" Ucap Kiara.

"terus Ra? Kita gimana?" Tanya Raysa.

"kita bertiga. Gua, Lu, Claudya bantuin Bang Kiki dapetin Mbak Rossie. Dan Bang Kiki, juga harus bantuin kita bertiga cari bukti kalo Bang Bagas bener bener 'nyiksa' Mbak Rossie, biar nanti kita bisa jelasin ke orang tuanya Mbak Rossie. Kalo Mbak Rossie pingin perjodohan itu segera dicabut" Jelas Kiara panjang.

"kalo misalnya mereka ga mau cabut?" Kini Kiki yang bertanya ke Kiara.

"hanya orang tua yang waras, yang rela ekonomi nya kembali menjadi yang dulu demi anaknya selamat" Setelah Kiara mengatakan itu. Semua mengangguk.

"bener juga" - Kiki

"lah iya" - Claudya

"tumben lu bijak" - Raysa

"gimana? Kalo  Uchan ikut dalam masalah ini. Dia rentan.  Uchan bisa sewaktu waktu di lukai  Bagas, karena  Uchan temen Bagas pas SMP." Ucap Kiki serius. Raysa menjentikkan jarinya "nah! Bang Chan juga kerja, jadi dia disini sebagai cadangan aja. Kalo ada yang ga bisa ngerjain tugasnya, dia bisa gantiin".

"oke fix, ini misi ketiga kita. Btw grup kita namanya apa? Lupa cogan" Kiki menggaruk tengkuknya.

"Seventeen!" Seru Claudya

"PAPARAZZI woi!" Raysa mencubit lengan Claudya.

"lah iya lupa" Kiki tertawa kikuk, "misi ketiga?" Tanya Claudya. "heem, misi ketiga. Misi pertama, Kiara yang bermasalah. Misi kedua, Claudya. Misi ketiga, Kak Kiki" Raysa mulai mengambil gitarnya lagi. "enakkan gua, ga ada masalah" Raysa memetik satu senar gitar.

"pasti nanti ada" Gumam Kiki. "dahlah guys!" Kiara membuka halaman selanjutnya.

"oke, kita pembagian tugas!" Seru Kiara.

"asek asek" - Kiki

"siap Kapten!" - Raysa

"Ne sonim~" - Claudya

"lu napa manggil gua kapten Ray?" Kiara tertawa ketika melihat Raysa memanggilnya Kapten. "hehe, Kapten Kiara" Raysa tersenyum lebar.

"Claudya! Lu harus nyari bukti bukti lewat audio. Raysa! Lu harus nyadap beberapa akun sosmed Bagas dan Rossie. Lu bisa ngehack kan?" Kiara menunjuk Raysa dengan bolpoin. Raysa mengangguk mantap " bisa Ra, yang paling gua bisa itu bobol wi fi tetangga" Perkataan itu mendapatkan gelengan kepala oleh mereka bertiga, Raysa hanya tertawa kikuk.

[3] ROCKVENTURE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang