32 : Sidang Terakhir

68 7 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bulan Mei. Bulan yang harus nya menjadi bulan dimana Bagas dan Rossie menikah, namun dibatalkan.

Bagas memijit pelipisnya, ia sudah mengikuti persidangan beberapa kali dan di evakuasi sejak Papa Budiman dan PAPARAZZI  menyerahkan ini ke kepolisian.

Ia mengingat kejadian di rumah kosong itu, kini ia terjerat dalam kasus penganiyaan wanita dan percobaan pembunuhan. Karena itu, ia dilepas jabatannya oleh Ayah nya sebagai pemilik Cafe dan pewaris Perusahaannya. Dan sekarang, posisi nya di taruh ke adik yang dari dulu sudah mengharapkan posisi itu ke dirinya.

"ARRGH!" Teriak Bagas, ia menjambak rambutnya frustasi. "gua harus gimana ini?" Ia menggebrak salah satu lemari di walk in closet. Ia menarik nafas, lalu menatap diri nya di cermin.

Sejak itu, mukanya tirus, kantung mata nya mulai terlihat, dan tubuhnya sedikit kurus. Bagas keluar dari walk in closet dan duduk di meja rias. Ia mengambil eye cream lalu mengusap nya ke kantung matanya.

"kek nya gua harus ngelakuin ini" Bagas menarik salah satu nakasnya, terdapat sebuah amplop coklat. Ia mengambil amplop itu dan tersenyum.

"Money, always win for this game"

📷

Tangan lentik nya membuka botol mascara, lalu ia menyapukannya ke seluruh bulu mata lentiknya. Setelah selesai, ia menutup kembali "mantapp" Ucap perempuan itu.

"Dek, udah belom?" Seru Kiki di bawah "iya Bang, Kiara tinggal pake lip gloss, habis itu pake setting spray, pake tas, sama catok rambut!" Jawab Kiara santai dan mulai mengambil lip gloss lalu menyapukannya ke bibir ranum nya.

Sementara Claudya dan Raysa, mereka malah mencocokkan baju mereka.

"Cla? Enaknya baju warna apa dah?"

"biru?"

"gak gak, warna item aja"

"lu mau ngelayat?"

"heem, ngelayat perasaan ku yang telah mati karena dia"

"hilih pret!"

"warna ijo?"

"jelek, warna baby pink aja. Kiyowo"

"aniyaa. Warna peach?"

"pake jeans aja dah Ray"

"heh! Ngawur ae ke pengadilan pake jeans, ganti ganti"

"warna cream aja dah"

"jangaan Claa"

"trus mau nya apa?"

"warna abu abu!"

"gak, jelek banget itu"

"kalo gitu gua item aja dah"

"jangan Rayy"

"dah dah ga usah samaan warna nya, kasian si Kiara sama Kak Kiki gak diajak"

"lu ngambek ya?"

"serah"

"cie ngambek"

"dahlah, gua mau milih baju"

"gua juga, dadaa"

Claudya menutup telfonnya, ia menghela nafas. "warna apa ya?" Ia mengetuk ketukkan jari nya ke dagu. "oh ya! Warna putih!" Claudya beranjak dari kasur nya. Dan ia tak sengaja menginjak baju nya "baju sapa ni?" Mata nya lalu melihat sekitar nya.

[3] ROCKVENTURE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang