14 : T͟a͟h͟u͟n͟ B͟a͟r͟u͟

50 9 2
                                    

.
.
.
.
.
.

04.30. Perkemahan Gunung Bunder. Bogor.

Kiki memberhentikan mobil tepat di parkiran mobil. Kiki menggeliat dan menoleh ke belakang, Bagas dan Rossie sedang tidur. "Gas, Ros? Oi bangun dah sampe" Kiki keluar dari mobil lalu menutup pintu mobilnya keras, namun mereka belum bangun.

Kiki menghela nafas dan tersenyum. Kiki membuka pintu penumpang, lalu mengambil beberapa perlengkapan yang ia bawa untuk tenda dan lain lain.

..

Sinar matahari mencoba menganggu Bagas dari lelap tidurnya. Akhirnya ia membuka matanya "lah udah sampe?" Bagas melihat pemandangan di luar sana. "bagus anjai" Bagas segera membuka pintu penumpang dan tak sengaja melihat 2 tenda yang sudah berdiri dari kejauhan.

Ia segera menghampiri dua tenda itu, dan ternyata terdapat Kiki. "Kiki!" Panggil Bagas ketika melihat Kiki sedang merapikan sesuatu. "paan?"Tanya Kiki yang masih sibuk.

"ini tenda kita kan?" Tanya Bagas. Kiki mengangguk "dah selesai" Kiki berdiri lalu menatap Bagas. "mendingan lu bawa in koper lu sama Rossie di sini. Tenda lu sama gua yang warna biru" Kiki menunjuk tenda berwarna biru.

"sedangkan Rossie, dia di tenda kuning" Sekarang, Kiki menunjuk tenda berwarna kuning. "gua harus tidur sama lu?" Bagas mengernyitkan dahi. "heem, lu kalo tidur sama Rossie bahaya weh" Ucap Kiki lalu dia masuk ke tenda biru "sumpah, tidur sama Kiki gak enak weh. Ngorok tu bocah" Bagas mengacak rambutnya kasar.

Bagas melihat dari kejauhan, Rossie sedang membawa koper dengan cara digendong. "Gas! Koper lu!" Seru Rossie dari kejauhan. Bagas mengangguk lalu berlari menuju mobil Kiki.

Rossie menikmati rindangnya pohon pohon yang menutupi langit, serta udara sejuk dan dingin. "Kiki pinter juga, refreshing dari tugas kuliah sama kerja" Monolog Rossie.

Rossie melihat arlojinya "jam enam? Berhentinya di spbu jam sebelas. Dah lah gapapa, Kiki kan juga capek nyetir" Rossie menghentikan langkahnya. "lah napa gua jadi peduli sama tu cowok cantik?" Rossie menggaruk rambutnya dan tak sengaja kopernya jatuh.

"sini gua bawain" Kiki berlari menghampiri Rossie lalu membawakan koper Rossie. "makasih" Ucap Rossie dingin. Kiki tertawa kecil "jangan dingin dingin napa mbak. Udah suasananya dingin. Lu tambah dingin. Beku ntar".

Rossie menahan tawa ketika Kiki mengucapkan itu. Kiki yang mengetahui itu hanya tertawa kecil lalu berjalan ke tenda.

"lucu juga ni orang"

📷

"nih buat lu" Kiki memberikan semangkuk mie rebus kepada Rossie. Rossie berterima kasih, sedangkan Bagas menatap Kiki tajam. "habis makan, kita jalan ke curug, disini banyak curug. Gas, lu pernah kesini kan?" Tanya Kiki.

Bagas mengangguk mantap walaupun dia belum pernah ke sini. "pernah" Ucap Bagas mantap. Kiki hanya ber'oh' ria. "nah menurut lu, curug yang bagus disini apa?" Tanya Kiki, ia sengaja menjebak Bagas.

"Curug Cilember" Bagas mulai menyeruput kuah mie rebus. "nah disitu aja, cepet habisin. Kita berangkat" Kiki berdiri dan menuju tempat mencuci piring sambil membawa mangkok plastik.

Bagas menatap Rossie yang masih menikmati mie rebus. "Rossie" Panggil Bagas, Rossie menoleh "hm?".

"mau teh?" Bagas menyodorkan teh hangatnya. Rossie menggelengkan kepalanya. Ingin sekali ia memaksa Rossie, namun Bagas masih ingat ini adalah tempat umum. Bukan rumahnya.

Setelah sarapan mereka habis, mereka mulai berjalan menuju Curug Cilember yang dekat dengan pintu utama.

..

[3] ROCKVENTURE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang