33: Teman Hidup [EPILOGUE]

104 7 0
                                    

NOTICE :

Ntar kalau ada simbol 🚫
Menandakan untuk dibawah 15+ tdk boleh  membaca.

ĸalo мaĸѕa doѕa dιтanggυng peмenang :)

~~~~~~

.
.
.
.
.
.
.
.
.

1 Tahun Kemudian.

Sinar matahari berhasil memasuki ruangan bercat cokelat krim itu. Mendadak, jam weker berwarna biru pastel berbunyi. Claudya akhirnya bangun dari tidur nya. "hoamm.." Dia segera mematikan jam weker itu, mata bulatnya melihat kalender duduk disebelah jam weker.

"wah, 15 April. Hari berharga ini" Claudya segera bangkit dan membersihkan tubuh nya.

..

"mamaa, Claudya berangkat dulu ya" Claudya menuju dapur untuk memberi izin ke ibunya. "eh kamu kok cantik banget. Mau kemana?" Mama Synthia terkejut ketika Claudya mengenakan dress berwarna merah muda. "kondangan, temen Claudya ada yang nikah" Ucap Claudya sambil menuangkan air ke gelas.

"ha? Kiara? Raysa? Nikah?!" Ucapan Mama Synthia membuat Claudya tersedak saat minum air. "bukan maa, tapi Bang Kiki. Claudya pakai baju gini soalnya—" Belum selesai bicara, muncul laki laki tinggi di sebelahnya. "jadi biduan di kondangannya Bang Kiki Nte" Ucap laki laki itu.

"Za..Zaki? Lu kok ada disini?" Tanya Claudya. Mama Synthia tersenyum lalu mengacak acak rambut hitam Zaki. "Zaki kesini mau jemput kamu. Awalnya mama kaget, kok pake jas. Ternyata mau ke kondangan" Jelas Mama Synthia.

"ooh, kalau gitu Zaki berangkat dulu ya Nte" Zaki mencium punggung tangan Mama Synthia. "iya, dada calon mantu. Eh" Mama Synthia pura pura menutup mulutnya.

Zaki tersenyum lalu memegang tangan Claudya "dada juga calon mertua hehe. Sono izin dulu" Ucap Zaki ke Claudya. Claudya mencium punggung tangan ibunya, lalu mereka pergi ke keluar.

"kuy Yang" Ucap Claudya setelah mengunci pagar dan naik ke Vespa Zaki. "dah nih? Kita ke simulasi?" Tanya Zaki. "simulasi? Paan coba?" Claudya bingung dengan apa yang dimaksud Zaki.

"simulasi pernikahan kita nanti"

"heh! Masih bocil. Kuy brangkat!"

"iya iya maap"

📷

Jari lentik Raysa memasangkan dasi hitam di laki laki itu. Setelah menjadi simpul yang sempurna, Raysa mengambil jas hitam yang ada di sampingnya. Lalu membantu laki laki di depannya memakai kan jas itu.

"you look perfect now" Ucap Raysa lalu mencium punggung tangan laki laki itu. "thanks" Laki laki itu tersenyum hingga menampilkan lesung pipitnya.

"dah Bang, rapi. Ica duluan ya, jangan lupa pake parfum yang Kak Narissa kasih. Wangi itu" Raysa melambaikan tangannya ke laki laki itu. Laki laki itu adalah Uchan.

Uchan tersenyum geli melihat adik kandungnya memasang dasi dan membantu nya memakai jas. "lah iya, ayang bebeb belum gua telfon" Uchan menyambar ponselnya di nakas.

..

Cit!

Raysa memberhentikan sepeda nya di parkiran. Lalu melepas helmnya "rambut cecan berantakan~" Raysa membenarkan rambut nya. Setelah rapi, dia segera menuju ke gedung dan bertemu dengan Kiara. "eh ada bujang" Sapa Raysa ketika ia melihat Kiara.

"wah cantik bet lu" Puji Raysa. "woiya dong, gua gitu loh" Kiara mengibaskan rambutnya. "Kak Rossie dimana? Lu udah bawa semua nya kan?" Tanya Raysa, Kiara mengangguk mantap. "dua hiu dah dateng?" Tanya Raysa lagi, kini jawaban Kiara adalah gelengan kepala.

[3] ROCKVENTURE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang