BAB XIX

47 2 0
                                    

Dan hari ini,Gazen sudah bisa menjalankan aktivitasnya kembali.

Seperti sekarang,Gazen sedang menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya dan Gazan.

"Good Monrning..." ucap Gazan dengan wajah ceria nya.

"Hmmm" balas Gazen.

"Hemmmm akhirnya bisa ngerasaian masakan lo lagi" ucap Gazan.

Gazen hanya menggedigkan bahu acuh.

Tin..tin..tin..

Suara klakson mobil terdengar nyaring di rumah yang sepi itu.

"Ck berisik,siapa si?" ucap Gazen.

Gazan membuka pintu dan ternyata Kenan sudah berdiri di depan rumah nya.Kemudian mempersilahkan masuk.

Gazen yang sedang anteng dengan sarapannya lantas melihat keberadaan Kenan yang sudah rapih untuk pergi kesekolah.

"Mau ngapain lo?" tanya Gazen.

"Lo gak liat?,gue udah cakep gini ya mau sekolah lah.Biar pinter" ucap Kenan.

"Sejak kapan rumah gue jadi sekolahan lo?"

Kenan memutar bola matanya."Nih ya gue perjelas,gue kesini mau ngajak lo pada bareng buat berangkat sekolah!,masih kurang paham?"

Gazan tertawa sekilas melihat dua manusia di depannya.

"Yaudah sih,buruan lah udah mau telat" ucap Gazan menengahi.

Gazen akhirnya mengikut saja.
Kemudian mereka bertiga masuk ke dalam mobil Kenan.Dengan Gazan dan Gazen duduk di kursi belakang.

Sekitar 15 menit mereka sampai di parkiran sekolah.
Gazen segera memasang earphone miliknya karna dia yakin akan menjadi topik pembicaraan.

Para siswa menatap kearah mobil berwarna abu yang cukup keren.

Kenan,Gazan dan Gazen serempak membuka mobil dan turun menuju kelas.

"Weits gila Gazen udah sadar dari koma nya"

"mereka jadi trio most wanted"

"Aaa gue suka"

"Kenann i love you"

"Si kembar jadi akur deh"

Kiranya seperti itulah celotehan dari para siswa hususnya kaum hawa.

"Gue punya kabar baik" ucap Kenan sambil berjalan.

"Apaan?" tanya Gazan.

"Mulai hari ini gue resmi jadi temen sekelas lo" ucap Kenan.

"Ngapain lo pindah kelas?"tanya Gazen.

"Gak ada temen yang asik sih"

Gazan dan Gazen hanya menggeleng gelengkan kepalanya.

***

Hari sabtu,Gazen akan pergi ke sekolah khusus bela diri setelah sekian lama tidak berkunjung untuk sekedar melatih murid-muridnya.

Gazen sudah siap dengan pakaian kaos hitam polos dibalut jaket hitam tak di sleting,dan celana berwarna krem yang pas di kakinya.Tak lupa membawa baju khas bela dirinya.

"Mau kemana Zen?" tanya Gazan.

"Keluar sebentar" ucap Gazen.

"Jangan dulu ngelakuin hal-hal berat"

"Bawel lo kaya anak kecil"

The Misterious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang